Berita Daerah Terkini

Abdul Gafur Masud, Muda dan Kaya Raya hingga tak Akur dengan Wakilnya, Kini Kena OTT KPK

Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Masud, muda dan kaya raya tak hingga tak akur dengan wakilnya, kini adik Wali Kota Balikpapan itu kena OTT KPK

TRIBUNKALTIM.CO/DIAN MULIA SARI
Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Masud yang terjaring OTT KPK, Kamis (13/1/2022). (TRIBUNKALTIM.CO/DIAN MULIA SARI). 

TRIBUNKALTARA.COM - Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Masud, muda dan kaya raya tak hingga tak akur dengan wakilnya, kini adik Wali Kota Balikpapan itu kena OTT KPK.

Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, Abdul Gafur Masud disorot, setelah terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

KPK memastikan, adik Wali Kota Balikpapan, Rahmad Masud, yakni Abdul Gafur Masud terjaring OTT atas perkara dugaan suap dan atau gratifikasi.

Sosok Abdul Gafur Masud tak luput dari sorotan, punya harta kaya raya di usia 34 tahun, Bupati yang maju dari partai Demokrat itu harus berurusan dengan KPK.

Selama memimpin PPU, Abdul Gafur Masud juga diketahui tak akur dengan wakilnya, Hamdam.

Bahkan Hamdam dilaporkan oleh Abdul Gafur Masud ke inspektorat hingga mengadu ke Gubernur Kaltim, Isran Noor.

Saat ini Abdul Gafur Masud terancam jadi pesakitan akibat kasus korupsi yang menjeratnya.

Selain Abdul Gafur Masud, lembaga antirasuah juga menangkap beberapa pihak dalam OTT di PPU, Kalimantan Timur.

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengungkapkan, Abdul Gafur Masud dan sejumlah orang yang terjaring OTT KPK tengah diperiksa intensif oleh penyidik.

"Sementara ini kami masih melakukan pemeriksaan selama 1x24 jam untuk memperjelas duduk perkaranya," kata Ghufron seperti yang diwartakan Kompas.com, Kamis (13/1/2021).

Menurut penjelasannya, OTT KPK terhadap Abdul Gafur Masud dilakukan atas dugaan penerimaan suap atau gratifikasi terhadap penyelenggara negara.

"KPK kemarin telah melakukan giat tangkap tangan terhadap penyelenggara negara di wilayah Penajam Paser Utara atas dugaan penerimaan suap dan gratifikasi," ujarnya.

Lebih lanjut Ghufron meminta kepada masyarakat untuk dapat bersabar dan memberi ruang untuk KPK bekerja.

"Karena itu, kami minta masyarakat bersabar dan memberi kesempatan kepada tim KPK untuk bekerja menyelidik kasus ini, selanjutnya nanti akan kami infokan secara lebih komprehensif," kata Nurul Ghufron

Baca juga: Tak Hanya Segel Ruangan Bupati Penajam Paser Utara, KPK Amankan 1 Orang di Polda Kaltim, Siapa Dia?

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved