Tahun Baru Imlek
10 Benda yang Tidak Dianjurkan Jadi Kado saat Tahun Baru Imlek, Pertanda Buruk hingga Kematian
Merayakan Imlek dengan teman-teman Tionghoa bisa menjadi hal yang menyenangkan. Tahun Baru Imlek biasanya menjadi momen untuk bertukar kado.
Di Cina, ketika orang tua meninggal, anak-anaknya memakai topi duka, yang disebut (xiào mào). Jadi, topi adalah hal yang tabu untuk diberikan sebagai hadiah untuk Tahun Baru Imlek. Di Handan (sebuah kota di Provinsi Hebei), pada Malam Tahun Baru Imlek, orang-orang membuang topi tua ke jalan dengan harapan membuang kesedihan dan masalah.
Topi hijau, khususnya, sangat dilarang. Di Cina, pepatah ' memakai topi hijau' (戴绿帽子 dài lǜ màozi) menyiratkan perselingkuhan seorang istri atau pacar. Merupakan penghinaan terbesar bagi seorang pria jika diberi topi hijau sebagai hadiah.
Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek Berbahasa Indonesia dan Inggris, Cocok Dibagikan ke Medsos
7. Lilin Beraroma — untuk Memuja Orang Mati
Lilin biasanya digunakan bersama dengan persembahan untuk orang mati di Cina. Oleh karena itu, mereka tidak dapat diberikan sebagai hadiah, apakah itu lilin flameless, lilin wangi, atau lilin biasa.
8. Cermin — Menarik Hantu
Cermin adalah ide yang buruk untuk hadiah di sebagian besar Asia, karena dipercaya dapat menarik hantu jahat . Selain itu, mereka mudah rusak dan merusak barang-barang adalah pertanda buruk.
9. Sepatu — Jahat
Sepatu adalah ide yang buruk untuk hadiah Tahun Baru Imlek karena kata 'sepatu' (鞋 xié /syeah/) terdengar persis seperti kata untuk nasib buruk atau 'jahat' (邪 xié). Selain itu, sepatu adalah sesuatu yang Anda injak, dan karenanya dipandang sebagai hadiah yang menghina. Hindari sepatu di semua biaya.
Baca juga: 22 Pantun Konghucu tentang Imbauan Beribadah, Bisa Dikirim saat Perayaan Imlek
10. Jam atau Arloji — Nasib Buruk
Dalam bahasa Cina, ucapan 'memberi jam' (送钟 sng zhōng /song jong/) terdengar persis seperti kata-kata Cina untuk 'menghadiri ritual pemakaman' (送终 sng zhōng) dan dengan demikian memberikan jam atau arloji adalah nasib buruk.
Selain itu, jam dan jam tangan juga melambangkan waktu yang hampir habis. Ini terutama merupakan pengingat yang tidak nyaman bagi para manula. Memberikan jam atau arloji sebagai hadiah adalah larangan terbesar dalam budaya Tiongkok.
(*)