Tahun Baru Imlek

10 Benda yang Tidak Dianjurkan Jadi Kado saat Tahun Baru Imlek, Pertanda Buruk hingga Kematian

Merayakan Imlek dengan teman-teman Tionghoa bisa menjadi hal yang menyenangkan. Tahun Baru Imlek biasanya menjadi momen untuk bertukar kado.

Freepik
Ilustrasi Tahun Baru Imlek 2022. 

Di Cina, ketika orang tua meninggal, anak-anaknya memakai topi duka, yang disebut (xiào mào). Jadi, topi adalah hal yang tabu untuk diberikan sebagai hadiah untuk Tahun Baru Imlek. Di Handan (sebuah kota di Provinsi Hebei), pada Malam Tahun Baru Imlek, orang-orang membuang topi tua ke jalan dengan harapan membuang kesedihan dan masalah.

Topi hijau, khususnya, sangat dilarang. Di Cina, pepatah ' memakai topi hijau' (戴绿帽子 dài lǜ màozi) menyiratkan perselingkuhan seorang istri atau pacar. Merupakan penghinaan terbesar bagi seorang pria jika diberi topi hijau sebagai hadiah.

Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek Berbahasa Indonesia dan Inggris, Cocok Dibagikan ke Medsos

7. Lilin Beraroma — untuk Memuja Orang Mati

Lilin biasanya digunakan bersama dengan persembahan untuk orang mati di Cina. Oleh karena itu, mereka tidak dapat diberikan sebagai hadiah, apakah itu lilin flameless, lilin wangi, atau lilin biasa.

8. Cermin — Menarik Hantu

Cermin adalah ide yang buruk untuk hadiah di sebagian besar Asia, karena dipercaya dapat menarik hantu jahat . Selain itu, mereka mudah rusak dan merusak barang-barang adalah pertanda buruk.

9. Sepatu — Jahat

Sepatu adalah ide yang buruk untuk hadiah Tahun Baru Imlek karena kata 'sepatu' (鞋 xié /syeah/) terdengar persis seperti kata untuk nasib buruk atau 'jahat' (邪 xié). Selain itu, sepatu adalah sesuatu yang Anda injak, dan karenanya dipandang sebagai hadiah yang menghina. Hindari sepatu di semua biaya.

Baca juga: 22 Pantun Konghucu tentang Imbauan Beribadah, Bisa Dikirim saat Perayaan Imlek

10. Jam atau Arloji — Nasib Buruk

Dalam bahasa Cina, ucapan 'memberi jam' (送钟 sng zhōng /song jong/) terdengar persis seperti kata-kata Cina untuk 'menghadiri ritual pemakaman' (送终 sng zhōng) dan dengan demikian memberikan jam atau arloji adalah nasib buruk.

Selain itu, jam dan jam tangan juga melambangkan waktu yang hampir habis. Ini terutama merupakan pengingat yang tidak nyaman bagi para manula. Memberikan jam atau arloji sebagai hadiah adalah larangan terbesar dalam budaya Tiongkok.

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved