Dianjurkan Perbanyak Amalan di Bulan Rajab, Ustaz Somad: Puasa 8 Hari Semua Permintaan Dikabulkan
Dianjurkan memperbanyak amalan di Bulan Rajab, salah satunya adalah berpuasa.
Hal ini berdasarkan hadis dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً
Artinya : “Sahurlah kalian, karena sungguh dalam sahur terdapat berkah.” (Muttafaqun ‘alaih)
Namun ketika tidak sahur karena terlambat bangun, puasanya tetap sah.
3. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan
Puasa yakni menahan diri dari makan, minum, dan hawa nafsu dari sejak terbit hingga terbenamnya matahari.
4. Berbuka
Buka puasa dilakukan ketika matahari terbenam.
Berikut ini doa buka puasa dari hadist Rasulullah yang diriwiyatkan oleh Abu Dawud.
ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله
Dzahaba ddhoma'u wabtallatil uruqu watsabbatil ajru insya Allah.
Artinya: "Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah. Dan insya Allah pahala sudah tetap."
Selain itu, ada juga doa berbuka puasa yang berasal dari hadist riwayat Imam Bukhori dan Muslim, yakni sebagai berikut.
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin.
Artinya: "Ya Allah karana-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-MU, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih."
Dari kedua doa tersebut, tidak ada mana yang benar dan mana yang salah.
Keduanya sama-sama memiliki riwayat hadis Rasulullah SAW.
Sementara itu, sebagian ulama Madzhab Imam Syafi'i mengambil jalan tengah dengan menggabungkan kedua doa buka puasa tersebut.
Ciri seorang muslim yang puasanya diterima Allah SWT
Puasa sunnah ini menjadi salah satu puasa yang paling dicintai oleh Nabi SAW.
"Amal-amal manusia diperiksa pada setiap hari Senin dan Kamis, maka aku menyukai amal perbuatanku diperiksa sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.”(HR. At Tirmidzi dan lainnya).
Meskipun kita telah rutin melakukannya, apakah benar puasa kita sudah diterima oleh Allah SWT?
Tanda puasa diterima Allah SWT, menurut Ustadz Adi Hidayat, yang paling mudahnya orang itu semakin bertambah takwanya.
"Tanda paling singkat ada perubahan nilai takwanya itu disebutkan secara langsung dalam surah Al Baqarah ayat 183," ujar Ustadz Adi Hidayat.
Surat Al-Baqarah Ayat 183
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Orang yang bertakwa, lanjut Ustadz Adi Hidayat dapat mudah bahagia, mudah hidup, mudah mendapatkan rezeki, ilmunya meningkat, dosa-dosanya diampuni.
"itulah ciri-ciri orang bertakwa," jelas pria yang kerap disapa UAH.
Jadi bila seseorang mengerjakan puasa maka nilai ketakwaannya akan meningkat.
Lantas, apakah kira-kira puasa kita sudah diterima Allah SWT?
Jika belum, maka tak ada salahnya jika kita memperbaiki diri di beberapa terakhir sebelum hari raya Idul Fitri tiba.
(*)
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost dengan judul Beberapa Amalan di Bulan Rajab 2022, Ustadz Abdul Somad Imbau Umat Muslim Lakukan Ini, https://banjarmasin.tribunnews.com/2022/01/25/beberapa-amalan-di-bulan-rajab-2022-ustadz-abdul-somad-imbau-umat-muslim-lakukan-ini