Berita Nunukan Terkini
Cerita di Balik Tugu Perbatasan Garuda Perkasa Jadi Icon Sebatik, Ada Miniatur Patok Batas Negara
Sebagai wilayah NKRI yang berbatasan darat langsung dengan Malaysia, tidak bisa dipungkiri bahwa aktivitas warga di perbatasan masih bersentuhan.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Sebagai wilayah NKRI yang berbatasan darat langsung dengan Malaysia, tidak bisa dipungkiri bahwa aktivitas warga di perbatasan masih bersentuhan dengan negeri jiran.
Baik budaya, logat, termasuk penggunaan dua mata uang negara sekaligus yakni Rupiah dan Ringgit Malaysia. Bahkan tak sedikit warga Indonesia di perbatasan masih menggantungkan nasibnya pada Malaysia.
Saking dekatnya jarak antar kedua negara itu, warga di Pulau Sebatik sering bolak-balik hanya untuk menjual hasil alam seperti pisang, singkong, jagung ke Tawau, Malaysia. Tak terkecuali hasil tangkapan di laut seperti Ikan Teri Ambalat, Kepiting, Udang, dan aneka ikan besar lainnya.
Baca juga: Zainal Beber Persoalan Perbatasan RI-Malaysia, Kemenkumham Janji Penuhi Permintaan Gubernur Kaltara
Berangkat dari itu semua, rasa nasionalisme warga di perbatasan RI-Malaysia harus terus digaungkan.
Sebuah cara untuk meningkatkan rasa nasionalisme warga perbatasan adalah melalui simbol-simbol NKRI seperti Tugu Perbatasan Garuda Perkasa.
Tugu dengan tinggi dua meter setengah itu diresmikan oleh Wakil Bupati Nunukan, Hj Asmah Gani Alm) pada 17 Agustus 2012. Tugu itu terletak di Desa Seberang, Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan.
Baca juga: SDM Kemenkumham di Perbatasan RI-Malaysia Minim, Kakanwil Kaltim Bakal Lakukan Ini
Tampak di Tugu Perbatasan Garuda Perkasa itu seekor burung garuda yang sedang menggigit bendera merah putih.
Burung garuda itu berdiri gagah di atas bola dunia sembari mengepakkan sayapnya. Dan terlihat juga tulisan 'NKRI Harga Mati' mengelilingi bola dunia itu. Lengkap pula dengan pagar yang mengelilingi tugu tersebut.
Tak hanya itu, di depan tugu juga didirikan miniatur patok edukasi batas negara dengan berbagai macam tipe dan ukuran. Miniatur patok batas negara juga dikelilingi pagar.
Mulai dari warga sipil hingga pejabat negara ketika berkunjung ke Kabupaten Nunukan, merasa belum puas bila tidak mengabadikan momen dengan berfoto di Tugu Perbatasan Garuda Perkasa.

Cerita di Balik Tugu Perbatasan Garuda Perkasa
Camat Sebatik Utara, Zulkifli yang pada 2012 silam juga menjadi bagian dari didirikannya icon Pulau Sebatik itu.
Saat ditemui dikediamannya, Zulkifli mengaku semuanya berawal dari rasa kepedulian Danki Satgas Marinir, Kapten Suherman.
"Saat itu kami masih tahap pemekeran tiga wilayah kecamatan yakni Sebatik Utara, Sebatik Timur, dan Sebatik Tengah. Lalu, Kapten Suherman ajak saya ngobrol, pak Camat, setiap tamu yang datang ke Pulau Sebatik selalu disuguhkan patok. Mulai kelas bawah sampai VIP lihat patok saja. Sepertinya perlu ada sesuatu," kata Zulkifli kepada TribunKaltara.com, menirukan obrolannya bersama Kapten Suherman saat itu, Sabtu (29/01/2022).
Baca juga: Perdana Kunjungi Nunukan, Danrem 092 Maharajalila Wanti-wanti Prajurit di Perbatasan Soal ini
berita Nunukan terkini
NKRI
Malaysia
perbatasan RI-Malaysia
perbatasan
Desa Seberang
Kecamatan Sebatik Utara
warga
Tugu Perbatasan Garuda Perkasa
Pulau Sebatik
Bupati Nunukan
TribunKaltara.com
kaltara.tribunnews.com
Bea Cukai Nunukan Ungkap Nilai Kerugian Negara dari Hasil Penindakan Selundupan Barang Ilegal |
![]() |
---|
Satpol PP Nunukan Beber Persoalan Pengganggu Trantibum, Minta Kerjasama Masyarakat dan Stakeholder |
![]() |
---|
Terungkap Modus Penyelundupan Kosmetik Ilegal Asal Tawau Malaysia, Pelaku Diancam Penjara 15 Tahun |
![]() |
---|
Dinkes Nunukan Ungkap ada 3 Sampel Darah Positif Malaria Knowlesi, Sabaruddin: Ada yang tak Terbaca |
![]() |
---|
Target 167 Titik, Diskominfo Nunukan Sebut BTS 4G Baru Terbangun di 29 Lokasi: Jaringan Masih Lelet |
![]() |
---|