MotoGP
Intip Besaran Gaji Pembalap MotoGP yang Tertinggi hingga Terendah, Benarkah Menurun Gegara Covid-19?
Intip besaran gaji pembalap MotoGP yang tertinggi hingga terendah, benarkah menurun gegara Covid-19?
TRIBUNKALTARA.COM - Intip besaran gaji pembalap MotoGP yang tertinggi hingga terendah, benarkah menurun gegara Covid-19?
Tak lama lagi para rider atau pembalap MotoGP segera menjajal sirkuit.
Awal bulan depan, rencananya akan dilaksanakan tes pramusim jelang gelaran MotoGP.
Selain Sepang, pembalap MotoGP juga akan menjajal Sirkuit Mandalika di Indonesia.
Jelang gelaran MotoGP, berikut TribunKaltara.com sajikan gaji pembalap MotoGP yang tertinggi hingga terendah.
Dalam besaran gaji pembalap MotoGP yang tertinggi, tedapat nama rider Repsol Honda, Marc Marquez.
Namun pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir membuat standar gaji pembalap MotoGP 2022 menurun tajam.
Namun, pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, masih masuk daftar teratas rider dengan gaji tertinggi.
Pada 2022, Marc Marquez berada di posisi tertinggi dengan gaji sebesar 15 juta euro (sekitar Rp 243 miliar).
Namun, jumlah tersebut dilihat dari kesepakatan yang dibuat pada 20 Februari 2020, sebelum pandemi Covid-19 dan ia mengalami cedera.
Baca juga: Penonton MotoGP Indonesia Perlu Tahu, Syarat Harus Dipenuhi untuk Lihat Marquez Cs Jajal Mandalika
Nilai tersebut mungkin bisa turun jika melihat kondisi Marc Marquez yang mengalami cedera patah lengan tangan kanan dan ganguan penglihatan (diplopia).
Selain Marquez, Honda juga mengalokasikan 3 juta euro (sekitar Rp 48 miliar) untuk pembalap Honda lainnya, Pol Espargaro, Alex Marquez, dan Takaaki Nakagami.
Joan Mir (Suzuki) yang menjadi Juara Dunia MotoGP 2020, berada di daftar kedua pembalap dengan pendapatan tertinggi.
Mir memiliki gaji sebesar 6,5 juta euro (Rp 104 miliar) atau setengah dari gaji The Baby Alien.
Juara Dunia MotoGP 2021, Fabio Quartararo, mendapat upah 4 juta euro (Rp 64 miliar).