Sejumlah Pakar Sarankan PTM dan PPKM Kembali Ditinjau. Imbas Penyebaran Covid Meningkat Tajam

Sejumlah pakar kesehatan menilai kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan pembelajaran tatap muka (PTM) perlu ditinjau kembali

Editor: Hajrah
Pusat Penelitian Virus di Universitas Glasgow via Tribunnews
Protein lonjakan Omicron dengan mutasi baru terlihat dalam warna merah, biru, emas dan hitam. 

TRIBUNKALTARA.COM- Sejumlah pakar kesehatan menilai kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan pembelajaran tatap muka (PTM) perlu ditinjau kembali.

Hal tersebut menyusul semakin meningkatnya temuan kasus harian pasien terinveksi Covid-19.

Evaluasi PTM maupun PPKM diklaim bisa menjadi kunci dalam menurunkan angka penyebaran.

Pasalnya salah satu kasus terbanyak konfirmasi covid-19 datang dari sekolah-sekolah yang tengah melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM).

Sebelumnya sudah diberitakan terkait PTM yang bisa dilakukan asal menjalankan prokes yang ketat dan terawasi, mendapat rekomendasi ahli, vaksinasi, serta koordinasi lintas satgas.

Beberapa ahli merujuk kasus di tahun yang sama dengan jumlah temuan yang meningkat tahun ini, pemerintah langsung memberlakukan PPKM darurat.

Kebijakan tersebut terbukti memberi efek dan laju penyebaran bisa ditekan.

Berdasarkan gambaran tersebut bisa diberlakukan lagi saat ini, apalagi temuan kasus untuk varian omicron mulai mengkhawatirkan.

Baca juga: Ingat, Jangan Lengah Prokes,Omicron Lebih Cepat Menular Dibanding Varian Pendahulunya

Pakar ilmu kesehatan FKUI Tjandra Yoga Aditama sangat mendukung evaluasi kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Ia menilai, kebijakan itu merupakan dua kunci penting untuk pengendalian Covid-19 pada hari-hari mendatang.

Jika kasus harian Covid-19 pada (3/2/2022) 27.197 orang, perlu diingat hal itu juga terjadi pada 3 Juli 2021.

Pada kondisi yang sama tahun lalu mulai diberlakukan PPKM darurat.

"Marilah kita semua, seperti kata bijak, pray for the best, but prepare for the worst," kata mantan direktur WHO Asia Tenggara ini, Jumat (4/2/2022).

Baca juga: Kenali Perbedaan Gejala Omicron dan Flu Biasa, Bagaimana dengan Orang yang Sudah Divaksin Covid-19?

Per 3 Februari 2022, kasus baru Covid-19 Indonesia melonjak amat tinggi menjadi 27.197 orang dan yang meninggal 38.

Data itu menunjukkan jumlah kasus baru meningkat 58 persen kasus meninggal meningkat 50 persen dari sehari sebelumnya.

Kalau dibandingkan sebulan sebelumnya, 3 Januari 2022 kasus baru adalah 265 orang dan yang meningggal 5 orang.

"Artinya dalam sebulan terakhir kasus baru per hari naik lebih dari 100 kali lipat, dan kematian per hari naik sekian ratus persen."

"Kasus nampaknya akan terus meningkat di hari-hari mendatang walau tidak terlalu mudah memprediksi angkanya," tutur dia.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kasus Covid-19 Melonjak, Pakar Sarankan Pemerintah Evaluasi PPKM dan PTM, https://www.tribunnews.com/corona/2022/02/05/kasus-covid-19-melonjak-pakar-sarankan-pemerintah-evaluasi-ppkm-dan-ptm.
Sumber: Tribunnews.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved