Berita Islami

Stres dan Cemas Picu Penurunan Imun Hingga Bikin Gampang Sakit, Ini Cara Menghindarinya

Begini cara menghindari stres dan cemas berlebihan agar tidak memicu penurunan imunitas tubuh hingga membuat jadi gampang sakit.

Tribun Kaltara via Tribunnews.com
Ilustrasi cara efektif cegah penularan virus corona 

TRIBUNKALTARA.COM - Begini cara menghindari stres dan cemas berlebihan agar tidak memicu penurunan imun tubuh hingga membuat jadi gampang sakit.

Di tengah laju kenaikan signifikan kasus Covid-19 di Indonesia, penting bagi seseorang untuk bisa mengelola stres dan cemas dengan benar.

Saat stres dan cemas terjadi, antibodi berproduksi secara lambat sehingga tubuh seseorang akan lemah dan gampang terkena infeksi, termasuk infeksi Covid-19.

Dikutip dari situs resmi Nahdlatul Ulama nu.or.id, hormon stres dapat menekan jumlah hormon endorfin pada tubuh. Hal ini tak bisa dibiarkan berlarut lama, karena dapat mengganggu keseimbangan tubuh.

Hal tersebut disampaikan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Nahdlatul Ulama (NU) Peduli Covid-19, dr Muhammad Makky Zamzami.

Baca juga: Dianjurkan Baca Doa Ini saat Berkendaraan, Singkat dan Mudah DIhafal

“Secara hormonal, hormon stres itu bisa menekan hormon endorfin kita. Hormon endorfin adalah hormon yang memunculkan kebahagiaan. Jadi, orang-orang kalau terlalu stres, itu hormon endorfinnya berkurang, padahal endorfin yang bisa membantu meningkatkan imun kita,” paparnya.

Selain mengurangi efek buruk dari stres dan rasa sakit, lanjut dr Makky, meningkatnya jumlah hormon endorfin dalam tubuh juga dapat menambah nafsu makan.

Selaras, Ketua Asosiasi Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (ARSINU) periode 2016-2021 dr Zulfikar As’ad mengatakan bahwa mengelola stres dengan baik selama pandemi merupakan salah satu kunci meningkatkan kekebalan tubuh dari penyakit.

Dokter Zulfikar mengatakan, stres dapat muncul dari pikiran negatif yang berlebihan. Hal tersebut akan sangat mengganggu seseorang, karena dapat memupus optimisme dan semangat untuk menjalankan aktivitas.

Baca juga: Anjuran Rasulullah, Berdoa Sebaiknya Mengikutsertakan Orang Lain Agar Segera Dikabulkan

“Orang mau makan karena dia punya keyakinan akan sembuh. Berarti kan, dia positive thinking. Maka itu akan sembuh. Sebaliknya ketika negative thinking, itu yang tidak menjadikan sembuh. Padahal bersikap optimis akan mengobati sendiri,” paparnya.

Cara mengelola stres Dokter Makky menyampaikan, kunci untuk tidak stres berlebih selama masa pandemi adalah dengan menanamkan sikap tawakal atau berserah diri.

Ia mengatakan, tawakal tersebut harus diiringi dengan keinginan dan usaha untuk sehat fisik dan psikis.

“Caranya, pasrah dan tawakal. Bahwa kita sudah melaksanakan semampu kita, ujungnya tinggal berserah diri. Dan kita berbahagia saja. InsyaAllah ada jalan dan solusinya,” terang Dokter Makky.

Dokter Zulfikar turut menyatakan hal serupa. Menurut dia, bertawakal merupakan wujud seseorang menerima takdir Allah. Hal itu akan lebih membuat seseorang menjadi tenang dan terhindar dari bahaya stres.

Baca juga: Anjuran Rasulullah, Berdoa Sebaiknya Mengikutsertakan Orang Lain Agar Segera Dikabulkan

“Sebagai umat beragama, kita kembalikan apapun yang terjadi. Tidak ada kejadian yang di luar pengetahuan Allah. Kita yakin bahwa kita berusaha dan berikhtiar, maka kita kembalikan kepada Allah,” urainya.

“Dengan berusaha dan berikhtiar, kita juga harus bertawakal. Kalau sudah berusaha dan tidak berhasil, itu wujud kita menerima takdir dari Allah,” sambung Dokter Zulfikar.

Mengutip laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ada beberapa cara lain yang untuk mengatasi stres yakni, berolahraga teratur dan tidur cukup.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved