Ruang Kelas Terbatas, Belasan Tahun Murid di SMPN 7 Tanjung Selor Belajar dengan Sistem Pagi Sore

"Sekarang ganti lagi bupati, saya tidak tahu bagaimana kelanjutannya, apakah wacana saja atau bisa diwujudkan?" tanyanya.

Ia mengatakan, pembelajaran dengan model pagi sore bukannya tanpa masalah.

Banyak masyarakat memandang sebelah mata terhadap SMPN 7 Tanjung Selor.

Baca juga: Guru dan Siswa Sempat Terpapar Covid-19, SMPN 7 Tanjung Selor Gelar PTM 50 Persen

Namun, Nurcani menegaskan, sekolahnya mampu bersaing secara akademik meskipun di tengah keterbatasan fasilitas yang ada.

"Kalau dari segi siswa, dan potensi guru ini bisa bersaing dengan sekolah lain, tapi karena kami pagi sore banyak orang menganggap sekolahnya tidak begitu bagus.

Padahal kalau dari prestasi dan akademik itu banyak yang berhasil, siswa kami juga banyak yang menang olimpiade," ujarnya.

Kini pihaknya mendengar SMPN 7 Tanjung Selor akan direlokasi di lokasi yang baru, namun ia masih sangsi hal tersebut dapat diwujudkan oleh pihak Pemkab Bulungan.

"Kalau relokasi infonya di belakang Pasar Induk karena masih ada lahannya di sana, tapi memang yang jadi masalah ujung-ujungnya di dana," tuturnya.

(*)

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi