MotoGP

Aleix Espargaro Menilai Kompetisi Balap MotoGP 2022 akan Lebih Sulit dari Musim-musim Sebelumnya

Pebalap Aprilia, Aleix Espargaro menilai kompetisi balap MotoGP tahun ini akan lebih sulit dari musim-musim sebelumnya.

Instagram @aleixespargaro
Pebalap Aprilia, Aleix Espargaro menilai kompetisi balap MotoGP tahun ini akan lebih sulit dari musim-musim sebelumnya. (Instagram @aleixespargaro) 

TRIBUNKALTARA.COM - Pebalap Aprilia, Aleix Espargaro menilai kompetisi balap MotoGP tahun ini akan lebih sulit dari musim-musim sebelumnya.

Namun dikatakan Aleix Espargaro dia pun saat ini sudah sangat siap menyambut MotoGP 2022 sangat puas dengan evolusi motor RS-GP22 yang akan ditungganginya.

Dikatakan Aleix Espargaro, perubahan teknis RS-GP menentukan performanya di balapan nanti

Aerodinamika telah ditingkatkan, mesin telah memperoleh tenaga, akselerasi telah dioptimalkan. Saat menikung, ia telah memperoleh banyak manfaat dalam hal kegunaan.

Baca juga: Usai Gelaran Tes Pramusim MotoGP, Sirkuit Mandalika Dapat Sorotan Menohok dari Media Asing

"Saya pergi ke trek untuk menang, tetapi penting juga untuk puas dengan pekerjaan saya. Saya ingin hasil yang lebih baik daripada yang saya dapatkan pada 2021," terang Espargaro.

"Saya akan mencoba untuk menang seperti pembalap lainnya, tetapi musim 2022 ini mungkin akan menjadi paling kompetitif yang pernah dilihat MotoGP dalam waktu lama," ujar Espargaro.

Tak hanya performa motor, satu hal yang juga menjadi penentu menurutnya adalah kondisi fisik pebalap.

Dia pun mennyinggung iklim di Indonesia yang cukup panas sehingga berdampak pada ketahanan fisiknya.

Pembalap Aprilia, Aleix Espargaro, mengkritik format tes pramusim tiga hari di Sirkuit Mandalika, Lombok, Indonesia, yang dinilai terlalu lama.

Baca juga: Kuasai Posisi Tercepat di Tes Pramusim MotoGP 2022 Sirkuit Mandalika, Ini Kata Pol Espargaro

Aprilia menutup pramusim MotoGP dengan positif. Aleix Espargaro berada di posisi ke-4 dalam hasil gabungan tes pramusim di Sirkuit Mandalika.

Aleix Espargaro lebih lambat 0,3 detik dari adiknya, Pol Espargaro (Repsol Honda). Banyak topik diskusi bagi pembalap Spanyol yang mengendarai RS-GP22 itu.

Dimulai dengan kontroversi yang tak terhindarkan terkait kondisi lintasan dan metode uji IRTA (Asosiasi Tim Balap Internasional).

Espargaro menjadi salah satu pembalap yang kritis selama tes pramusim di Sirkuit Mandalika dengan suhu aspal 60 derajat celcius, kelembaban 80 persen, hujan, dan debu dari lokasi konstruksi di sekitar sirkuit.

Pada hari pertama tes pramusim di Sirkuit Mandalika, panitia harus mengibarkan bendera merah untuk membersihkan aspal.

"Saya datang ke sini bukan untuk membersihkan trek. Tidak masuk akal untuk menjalani tes tiga hari di trek yang sama. Kami adalah pembalap, tetapi tidak dengan mobil," kata Espargaro dilansir BolaSport.com dari Corsedimoto.

Halaman
123
Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved