Liga 1
Dihajar Persib Bandung, PSM Makassar Torehkan Rekor Buruk, Lebih Parah Dibanding Laskar Rencong
Berita Liga 1 terbaru, dihajar Persib Bandung, PSM Makassar torehkan rekor buruk, lebih parah dibanding Laskar Rencong
Beruntung, barisan belakang Persib sigap dalam mengantisipasi setiap serangan . Performa apik kembali ditunjukkan Teja Paku Alam di bawah mistar gawang Persib.
"Setelah 15 menit, Makassar mulai bisa mengembangkan permainan, beberapa kesalahan membuat mereka bisa menyerang kami meski tidak begitu berbahaya. Teja melakukan penyelamatan hanya dari percobaan jarak jauh seperti tendangan bebas," tegas Alberts.
Alberts juga menyoroti efektivitas dan operan akhir anak asuhnya yang belum maksimal. Menurutnya, Persib bisa menang dengan margin skor lebih besar karena banyaknya peluang yang didapatkan. Salah satunya melalui sundulan David da Silva yang mengenai tiang gawang pada pertengahan babak pertama.
"Kami lebih menguasai permainan dengan banyak melakukan operan dan banyak peluang ketika masuk ke pertahanan lawan meski final pass belum maksimal," ucap Alberts.
"Pada babak kedua kami melanjutkan permainan seperti itu dan bisa beberapa kali menembus area pertahanan lawan dan memiliki peluang untuk mencetak gol."
"Menurut opini saya, seharusnya kami bisa menang dengan skor lebih dari 2-0. Intinya kami harus bisa mencetak gol lebih banyak untuk menjadi juara," tegas pelatih asal Belanda itu.
Kemenangan atas PSM membuat Persib kembali ke tiga besar klasemen. Dengan koleksi 53 poin, Maung Bandung menempel ketat Arema FC yang berada di posisi pertama.
Selisih poin Persib dengan Arema kini hanya berjarak dua poin. Persaingan perebutan gelar juara Liga 1 2021-2022 memanas di pekan-pekan akhir.
Jarak poin yang rapat antar kesebelasan penghuni lima besar, membuat permutasi posisi intens terjadi. Menatap persaingan juara yang semakin ketat, Alberts optimistis sekaligus realistis.
Tantangan bagi Persib bukan hanya kewajiban memenangi setiap laga yang dilakoni, namun juga sejumlah faktor non teknis seperti padatnya jadwal pertandingan hingga kasus Covid-19. Hal-hal tersebut tentu saja tidak bisa diprediksi dan berada diluar kendalinya.
"Sebagai pelatih tentu harus merasa optimis di setiap laga, optimis bahwa kami bisa menjadi juara. Tapi, ada banyak hal yang memengaruhi dari luar dan tidak bisa dikendalikan," ungkap Alberts.
Baca juga: Prediksi PSM vs Persib, Juku Eja Pincang Lawan Pangeran Biru, Momentum Bruno dan David Unjuk Gigi
(*)