Berita Tarakan Terkini

Kasus Covid-19 di Tarakan Naik, Berasal dari Pelaku Perjalanan, Satgas Belum Temukan Varian Omicron

Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tarakan merilis angka penambahan kasus semakin naik di Tarakan.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Aktivitas masyarakat di Kota Tarakan 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tarakan merilis angka penambahan kasus semakin naik di Tarakan.

Penyebabnya, awal pasti karena terjadi transmisi lokal dikarenakan adanya transmisi dari pelaku perjalanan.
Pelaku perjalanan tidak semua dilakukan pemeriksaan setelah sampai di tempat tujuan.

Itu disampaikan dr. Devi Ika Indriarti, Jubir Satgas Penanganan Covid-19 di Kota Tarakan.

Baca juga: Cegah Masuknya Covid-19 dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri, KKP Nunukan Minta Alat Deteksi Omircron

“Tidak dilakukan pemeriksaan. Kecuali dia ada keluhan, bergejala, demam batuk pilek, baru dilakukan pemeriksaan. Nah, dari sinilah yang tidak bergejala ini bisa saja menyebarkan,” jelas dr. Devi.

Bisa saja menyebarkan ke orang lain, walaupun mereka yang menyebarkan tidak bergejala, yang tertular mendapat gejala. Akhirnya yang tertular sebelumnya tidak pernah bepergian, akhirnya karena ada gejala maka dilakukan pemeriksaan.

Saat ini lanjutnya, jika melihat kecenderungan akhir-akhir ini banyak sekali yang bergejala terlebih dahulu ditemukan.

Baca juga: Tembus 70 Kasus Aktif, Wali Kota Tarakan Sebut Didominasi Temuan dari Klaster Pelaku Perjalanan

“ Bergejala dulu, dilakukan pemeriksaan, baru ternyata positif. Dan kita mau cari dia kontak erat dengan siapa saja dia tidak tahu awalnya. Dia tidak pernah bepergian padahal,” jelasnya.

Didominasi ratusan konfirmasi positif Covid-19 lanjutnya karena kontak erat. Kontak erat penyebab awalnya dari pelaku perjalanan.

“Penyebab awalnya pelaku perjalanan. Karena kan kita kemarin sudah zero kasus. lalu muncul satu, sampai akhirnya muncul sekitar 412 kasus aktif per kemarin,” jelasnya.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 di Kota Tarakan, dr. Devi Ika Indriarti.
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 di Kota Tarakan, dr. Devi Ika Indriarti. (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

Ia melanjutkan, terhadap sampel Covid-19, yang sudah dikirimkan untuk mengecek Omicron, sampai saat ini belum diterima pihaknya.

“Awal-awal ditemukan Omicron di luar Tarakan, kami langsung kirim sampelnya sekitar lima, lalu menyusul lagi tapi sampai saat ini belum ada hasilnya secara resmi bahwa itu Omicron,” jelasnya.

Namun lanjutnya jika melihat fakta di lapangan bagaimana terjadinya penularan, penyebaran kasus bisa jadi sudah ada namun kembali lagi ia menegaskan bahwa semua harus berbicara by data.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Kabupaten Tana Tidung Bertambah, Total Ada 5 Kasus Aktif, Satu Pelaku Perjalanan

“Kita jangan melihat itu Omicron, atau Delta. Yang tetap harus dilakukan jangan lalai dengan prokes. Karena kita lihat kecenderungan sekarang sudah mulai lalai prokes. Apalagi adanya pemberitaan Omicron tidak begitu berat padahal harus tetap aware,” jelasnya.

Apalagi virus, ketika tertular dan dalam kondisi antibody menurun, tentu saja memudahkan virus memberatkan yang tertular. Sehingga tidak boleh diremehkan.

“Jadi jangan meremehkan apapun bentuk varian virusnya harus tetap hati-hati dan waspada,” pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved