Perang Rusia dan Ukraina
Serangan Militer Rusia ke Ukraina, 40 Jiwa Dilaporkan Meninggal, Korban Diperkirakan Terus Bertambah
Serangan Rusia ke Ukraina telah menelan setidaknya 40 korban jiwa meninggal dunia.
TRIBUNKALTARA.COM - Serangan Rusia ke Ukraina telah menelan setidaknya 40 korban jiwa meninggal dunia.
Melansir Associated Press, pemimpin Ukraina mengatakan sedikitnya 40 orang tewas sejauh ini dalam apa yang disebutnya sebagai "perang skala penuh" yang menyasar negara itu dari timur, utara dan selatan.
Diperkirakan korban jatuh akibat serangan militer itu terus bertambah.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memutuskan hubungan diplomatik dengan Rusia setelah negaranya diserang hari ini, Kamis (24/2/2022).
Ia juga mendesak pemimpin dunia untuk memberi bantuan pertahanan dan melindungi wilayah udara Ukraina dari agresi Rusia.
Baca juga: Kondisi Darurat, Jokowi Diminta Bertindak, Konflik Rusia vs Ukraina bisa Picu Perang Dunia III
Oleksii Arestovich, seorang penasihat Zelensky mengatakan, pasukan Rusia bergerak sejauh 5 kilometer ke wilayah Ukraina di wilayah Kharkiv dan Chernihiv, dan, mungkin di daerah lain.
Pasukan Rusia melancarkan serangan luas ke Ukraina pada Kamis (24/2) dini hari.
Presiden Vladimir Putin mengesampingkan kecaman dan sanksi internasional dan memperingatkan negara-negara lain bahwa setiap upaya campur tangan akan mengarah pada "konsekuensi yang belum pernah Anda lihat dalam sejarah."
Ketika militer Rusia mengeklaim berhasil memusnahkan seluruh pertahanan udara Ukraina dalam hitungan jam, warga Ukraina menyelamatkan diri dari beberapa kota.
Otoritas Eropa menyatakan wilayah udara Ukraina sebagai zona konflik aktif.
Para pemimpin dunia mengecam invasi Rusia ke Ukraina yang membawa konsekuensi berat.
Pasar keuangan global jatuh dan harga minyak melonjak.
Baca juga: Legenda AC Milan Shevchenko Mendadak Viral di Twitter, tak Tinggal Diam saat Ukraina Diserang Rusia
Tindakan Rusia juga dianggap dapat menyebabkan korban besar, karena akan menggulingkan pemerintah Ukraina yang terpilih secara demokratis dan mengacaukan geopolitik dan keseimbangan keamanan Eropa pasca Perang Dingin.
Negara-negara dari Amerika Serikat hingga Asia dan Eropa menyiapkan sanksi baru setelah berminggu-minggu upaya gagal untuk solusi diplomatik.
Namun, kekuatan global mengatakan mereka tidak akan campur tangan secara militer untuk mempertahankan Ukraina.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/potret-invasi-rusia-ke-ukraina-24022022.jpg)