Perang Rusia dan Ukraina

Ulah NATO Bikin Vladimir Putin Marah dan Siagakan Senjata Nuklir: Jika Meledak, Dunia Bak Kiamat

Senjata nuklir yang mulai disiagakan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyerang Rusia menjadi ancaman besar yang mengkhawatirkan.

Twitter/@AndreyZhukovv
Pos pemeriksaan yang hancur di wilayah Kiev Ukraina akibat serangan Rusia. (Twitter/@AndreyZhukovv) 

TRIBUNKALTARA.COM - Senjata nuklir yang mulai disiagakan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyerang Rusia, menjadi ancaman besar yang mengkhawatirkan. Dampak kerusakan senjata superpower ini disebutkan bak dunia kiamat.

Presiden Vladimir Putin bereaksi keras atas sejumlah langkah yang diambil negara Barat dan NATO dalam memberikan sanksi kepada Rusia.

Disebutkan Vladimir Putin, negara-negara Barat mengambil tindakan tidak bersahabat terhadap Rusia di bidang ekonomi.

Tidak hanya itu, lanjut Vladimir Putin melalui siaran televisi, pejabat tinggi dari anggota NATO terkemuka membuat pernyataan agresif mengenai Rusia.

Tak ayal, Vladimir Putin Murka. Tindakan negara-negara Barat dan NATO berimbas terhadap Ukraina.

Vladimir Putin mulai menyiagakan pasukannya untuk kemungkinan meluncurkan nuklir ke Ukraina.

Perintah itu diumumkan Presiden Vladimir Putin dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi pada hari Minggu (27/2/2022).

Mengutip Axios, saat berbicara bersama menteri pertahanan dan kepala staf militer, Putin mengatakan sanksi baru-baru ini dan "pernyataan agresif" dari negara-negara NATO telah membawanya untuk menempatkan pasukan pencegah nuklir dalam "rezim khusus tugas tempur."

Baca juga: Ancaman Rusia ke Ukraina Makin Serius, Putin Siagakan Pasukan Nuklir, Ini Bahayanya bagi Dunia

NBC News memberitakan, Rusia, seperti Amerika Serikat dan NATO, memiliki ribuan hulu ledak nuklir yang dipertahankannya sebagai pencegah serangan.

Langkah itu juga merupakan reaksi terhadap sanksi keuangan yang diumumkan Barat terhadap bisnis Rusia dan orang-orang penting, termasuk Putin sendiri, katanya dalam komentar yang disiarkan televisi.

Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoygu dan kepala staf umum militer telah diperintahkan untuk menempatkan pasukan pencegah nuklir dalam apa yang digambarkan sebagai “rezim khusus tugas tempur.”

Linda Thomas-Greenfield, duta besar AS untuk PBB, mengatakan Minggu pagi di "Meet the Press" NBC News bahwa Presiden Putin terus meningkatkan perang ini dengan cara yang sama sekali tidak dapat diterima.

“Kita harus terus mengutuk tindakannya dengan cara yang paling kuat, sekuat mungkin,” tambahnya.

Melansir Axios, ini adalah kedua kalinya Putin menyinggung persenjataan nuklir Rusia sambil secara efektif memperingatkan Barat untuk mundur.

Dalam sebuah pernyataan pada awal invasi, Putin mengatakan siapa pun yang mencoba "menghalangi kami" akan menghadapi "konsekuensi yang belum pernah ditemui dalam sejarah."

Baca juga: Perkiraan Harta Kekayaan Presiden Rusia Vladimir Putin, Punya Aset Bernilai Fantastis di Ukraina

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved