Kesehatan
Perang Rusia dan Ukraina, Sejumlah Penyakit Mengancam, Polio hingga Krisis Kesehatan
Rusia masih terus melakukan bombardir ke daerah perkotaan Ukraina.Dampaknya tak hanya ekonomi,tapi menciptakan krisis kesehatan pada masyarakat
TRIBUNKALTARA.COM- Pasukan Rusia masih terus melakukan bombardir ke daerah perkotaan Ukraina.
Belum terlihat tanda-tanda perang berakhir kendati dua negara telah melakukan perundingan.
Malahan Militer Rusia akan melakukan serangan terhadap beberapa fasilitas penting di Kiev, Ibu Kota Ukraina.
Oleh karena itu, Rusia memperingatkan warga sipil untuk menjauh dari pusat kota.
Konvoi militer Rusia terpantau sepanjang 40 mil yang terdiri dari kendaraan lapis baja, tank, artileri berat dan kendaraan logistik lainnya telah mencapai pinggiran ibu kota Ukraina, Kiev, menurut citra satelit dari Maxar Technologies.
Baca juga: Buntut Serangan ke Ukraina, FIFA Larang Rusia Jadi Tuan Rumah, Kibarkan Bendera hingga Nama Berubah
Rusia berulang kali mengklaim tidak menyasar secara khusus infrastruktur sipil di Ukraina.
Jika dilihat Invasi Rusia ke Ukraina, sebenarnya tidak hanya akan memberikan dampak negatif yang besar pada geopolitik dan ekonomi jangka panjang saja.
Namun juga menciptakan krisis kesehatan pada masyarakat yang terdampak, termasuk negara di sekitarnya.
Bagaimanapun juga, Ukraina terletak di lokasi strategis utama, berbatasan dengan berbagai negara Eropa Timur seperti Polandia dan Rumania.
Dampak yang akan ditimbulkan perang di masa pandemi virus corona (Covid-19) ini adalah bukan pengendalian penyakit. Namun semakin tingginya angka mereka yang tertular Covid-19.
Baca juga: Bikin Tegang, Detik-detik Proses Evakuasi WNI dari Ukraina, Menteri Retno: 99 Orang Sudah Dievakuasi
SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan penyakit Covid-19 ini dapat menjadi salah satu pemenang nyata dalam invasi skala penuh Rusia.
Dikutip dari laman Forbes, Senin (28/2/2022), sepanjang pandemi, para ahli kesehatan masyarakat telah menekankan bahwa 'kita semua bersama-sama'.
Namun keputusan untuk menyerang Ukraina bisa menjadi contoh bahwa ada kepentingan segelintir pihak yang diutamakan dibandingkan kesehatan global.
Menurut Pusat Sumber Daya Coronavirus Universitas Johns Hopkins, Ukraina sama seperti Amerika Serikat (AS), telah mengalami lonjakan kasus Covid-19 Musim Dingin dengan rata-rata mencapai lebih dari 21.000 kasus dan 210 kematian per hari selama 7 hari terakhir.
Deretan Makanan yang Wajib Dihindari Penderita Kolesterol Tinggi, Termasuk Es Krim, Bisa Komplikasi |
![]() |
---|
8 Cara Mudah Atasi Sakit Kepala, Simak Tips Alami Berikut ini, Tanpa Obat |
![]() |
---|
Sama-sama Untuk Membersihkan Wajah, Ini Bedanya Milk Cleanser dan Facial Wash Sesuai Jenis Kulit |
![]() |
---|
Simak! Ini 4 Cara Cegah Berat Badan Naik Selama Lebaran, Ikuti Tips Sehatnya |
![]() |
---|
Minuman ini Dipercaya Ampuh Turunkan Kolesterol Tinggi Selama Lebaran, Termasuk Konsumsi Jus Tomat |
![]() |
---|