Kumpulan Pantun
Mengundang Senyum Lebar, Kumpulan Pantun Jenaka Ini Penuh Humor dan Menghibur, Cocok Dibagikan
Ingin memberi warna hari-harimu yang membosankan. Bisa dengan kumpulan pantun jenaka ini
TRIBUNKALTARA.COM- Ingin memberi warna hari-harimu yang membosankan.
Bisa dengan kumpulan pantun jenaka ini.
Dijamin bisa mengundang senyum lebar.
Karena penuh humor yang pastinya menghibur.
Sangat cocok dibagikan dibagikan kepada rekan, atau teman untuk bersenda gurau virtual.
Suasana bisa mencair hanya dengan kalimat-kalimat jenaka dalam isi pantun ini.
Dari namanya saja, kita sudah paham, bahwa pantun jenaka itu jelas merupakan pantun yang mengandung humor.
Baca juga: Tak Perlu Menunggu Hari Khusus Menghibur Pasangan, Kumpulan Pantun Cinta Bisa Mencairkan Suasana
Tujuannya untuk Menghibur orang yang mendengar.
Sayur yang busuk harus dibuang
Lalu ambil dua siung bawang
Seandainya teman seperti uang,
Palsu aslinya cukup diterawang.
Baca juga: Maret yang Greget, Malas Kerja Rejekinya Seret, 25 Kumpulan Pantun Motivasi di Bulan Maret
Hari Minggu pergi ke pasar
Di tengah jalan bertemu kancil
Persahabatan bukan sebuah hal besar
Tetapi tentang jutaan hal kecil
Ke hutan cari kayu bakar,
Jauh berjalan sampai petang;
Sudah lama tak dengar kabar,
Pas berkabar, mau berutang
Alis mata itu eyebrow
Bagaimana kabarmu, bro?
Ke Tanah Abang beli tomat lengkeng
Alhamdulillah, abang sehat, neng!
Tujuh belasan ada pawai
Semua nonton ramai-ramai
Kemana saja bawa gawai,
Tapi selalu tanya password Wi-Fi.
Dua tiga pentas tablo
Sahabatku baik tapi masih jomblo
Makan lanting, pakai saus barbekyu.
I have nothing, if I don’t have you.
Empat kali empat sama dengan enam belas
Aku insecure jika whatsappku tak kau balas
Ada lomba makan kerupuk,
Minum susu bikin badan sehat
Siapa bilang pacarku gemuk?
Itu supaya lebih gampang dilihat
Ada drama Korea judulnya Dong-Yi
Nonton sambil minum teh dan gula
Cinta mestinya seperti shampoo bayi
Yang mengandung “no tears” formula
Ada seekor lebah madu,
Hinggap di pohon akasia.
Sekolah itu seperti candu,
Kalau tidak mahal biayanya.
Tiap pagi minum jamu
Jamu pahit dibawa tamu
Selalu Ikuti kata hatimu,
Jangan lupa bawa otakmu
Main di pantai nemu kerang
Main di taman metik tabebuya
Buat apa mikirin omongan orang
Orangnya tak ingat omongannya
Makan duku sambil jaga gawang,
Pulang ke rumah makan manggis.
Dompetku mengandung bawang,
Tiap kali dibuka, aku nangis.
Burung pipit menclok di dahan
Hujan rintik pelan-pelan
Kekayaan hanya titipan Tuhan
Semoga kita dititipi banyak sekalian
Jadi tukang dengan alat seadanya,
Memukul paku hanya pakai palu.
Ingat, uang bukanlah segalanya
Cukup pastikan banyak uang selalu
Narapidana lepas pergi kabur
Berliku jalan naik ke bukit
Badanku sudah penat ingin tidur
Tapi dompetku kosong perlu duit
Layangan nyangkut diambil galah
Galah patah dibuang kemana
Saat beli, uang bukan masalah
Yang masalah, saat bayarnya
Ada lemari isi lencana
Lemari tegak di dalam rumah
Manusia boleh berencana
Tanpa uang bisa batal semua.
Jalan pagi buta bawa galon,
Di tengah jalan terjebak lubang.
Jika uang tidak tumbuh di pohon,
Mengapa bank punya banyak cabang?
Pergi berenang ke laut dalam,
Bunga kertas dihinggapi kupu.
Jika tak baik makan tengah malam,
Kenapa kulkas punya lampu?
Rumah kantor disingkat rukan
Di depannya anak main gasing
Andai olahraga semudah makan
Sekarang pasti aku sudah langsing
Nonton tivi acara Si Unyil
Nontonnya sambil rebahan
Kenangan indah masa kecil
Tidak pernah terima tagihan
Satu titik dua koma,
Kamu cantik dan disayang Mama
Di dahan pohon cempaka
Hinggap seekor burung kutilang
Meski tak jago matematika,
Aku jagoan menghitung uang.
Beli tomat bunder-bunder
Masak pasta pakai zaitun
Kadang aku berasa minder
Teman-temanku jago bikin pantun
Seekor tupai makan buah murbai.
Jika ada saat “Hi” pasti ada waktu “Bye”.
Kalau ada sumur di ladang
Boleh kita menumpang mandi
Kalau ada waktu yang panjang
Boleh kita berpantun lagi
(*)