Berita Nunukan Terkini

Dijanjikan Jadi Pelayan Warkop & Upah Besar di Malaysia, 2 Wanita Bawa Paspor Palsu, Begini Nasibnya

Diiming-imingi jadi pelayan warung kopi (Warkop) dengan upah besar di Kuala Lumpur, Malaysia, dua wanita asal Jatim bawa paspor palsu.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Nunukan, Washington Saut Dompak (tengah) saat memegang paspor palsu milik K dan A, Kamis (10/03/2022). 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Diiming-imingi jadi pelayan warung kopi (Warkop) dengan upah besar di Kuala Lumpur, Malaysia, dua wanita asal Madura, Jawa Timur ternyata kantongi paspor palsu.

Dua wanita itu berinisial K (32) dan A (42). Keduanya tak menyadari memiliki paspor palsu saat ingin melintas masuk ke Malaysia melalui jalur ilegal di Sei Nyamuk, Kabupaten Nunukan.

Keduanya baru mengetahui hal itu, setelah petugas Imigrasi Nunukan melakukan pemeriksaan dokumen perjalanan mereka, Minggu (06/03).

Baca juga: Ketahuan Mau Masuk Malaysia dengan Paspor Palsu, Dua Wanita Asal Jatim Diamankan Imigrasi Nunukan

Dari tangan mereka, petugas Imigrasi Nunukan mendapatkan tiga dokumen paspor, yang mana dua diantaranya merupakan paspor palsu. Sedangkan 1 dokumen paspor yang sah milik K.

K mengatakan, sebelumnya dia bekerja sebagai pelayan Warkop di Kuala Lumpur dengan upah 500 Ringgit atau setara Rp1,7 juta per bulan.

Namun, setelah tiga tahun bekerja dia memutuskan kembali ke Madura, lantaran rindu bertemu dengan orang tua dan anaknya yang masih duduk di bangku sekolah.

Baca juga: Puluhan Tahun tak Miliki Paspor, Keluarga Ini Kerap Dikejar Polis Malaysia, ini Nasibnya Sekarang

"Kalau suami saya kerja bangunan (buruh kasar) di Kuala Lumpur. Kami sudah 2 tahun di kampung. Anak saya hanya 1 orang yang saat ini sekolah MTs (Madrasah Tsanawiyah) di Madura," kata K kepada TribunKaltara.com, Jumat (11/03/2022), pukul 11.00 Wita.

Lebih lanjut K sampaikan kalau dirinya ingin kembali bekerja di Malaysia, lantaran di kampung hanya bertani.

Niat ingin kembali bekerja ke Malaysia membuat K dan A rela menyerahkan masing-masing uang tunai senilai Rp10 juta kepada pria yang mereka sendiri tidak mengenalinya.

Ínilah paspor palsu yang digunakan dua wanita asal Jatim yang akan masuk ke Malayasia.
Ínilah paspor palsu yang digunakan dua wanita asal Jatim yang akan masuk ke Malayasia. (TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS)

Mereka ditawari bekerja sebagai pelayan Warkop di Kuala Lumpur dengan iming-iming gaji sebesar 1.000 Ringgit atau setara Rp3,4 juta per bulan.

"Ada orang yang kasi tahu kami, kalau mau masuk kerja di Malaysia, minta diuruskan sama orang itu. Kami dimintai Rp10 juta untuk biaya perjalanan sampai di tempat kerja, di Kuala Lumpur. Orang itu sempat foto kami," ucapnya.

Baca juga: Kepala Kantor Imigrasi Nunukan Sebut Permohonan Paspor Tahun 2021 Menurun Drastis, Ini Sebabnya

Sementara itu, A yang berada di samping K menuturkan ia baru pertama kali akan ke Malaysia. Namun, saat dimintai keterangan lebih lanjut, A enggan berkomentar dengan wajah menunduk.

"Saya hanya petugas bersih-bersih di warung (di kampung). Ini baru pertama kali mau ke Malaysia," jelas A dengan suara memelas.

K mengaku, dia dan rekannya tak mengetahui kalau pria misterius itu akhirnya memberikan mereka dua buah paspor untuk berangkat ke Malaysia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved