Tambahan Penghasilan Pegawai ASN di Kabupaten Tana Tidung Belum Cair, Begini Alasannya

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Sampai saat ini, tambahan penghasilan pegawai atau TPP aparatur sipil negara di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tana Tidung tak kunjung cair.

Sekretaris Daerah Tana Tidung, Said Agil mengklaim hal tersebut disebabkan, adanya perubahan regulasi dari pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Jika tahun sebelumnya, TPP bisa diajukan secara manual. Namun tahun 2022 ini tidak berlaku demikian, pengajuan harus melalui sistem aplikasi.

Baca juga: Sabar! Tambahan Penghasilan Pegawai ASN Pemkot Tarakan Belum Dicairkan, Prediksi Bakal Dirapel

Disamping sistem aplikasi, kata dia, juga ada perubahan regulasi tentang penentuan besaran TPP.

"Sudah tidak bisa lagi kita tentukan TPP setiap OPD (organisasi perangkat daerah) itu berdasarkan keinginan. Karena ada regulasi yang mengatur.

Kalau nanti ada perubahan untuk OPD tertentu, ketika TPPnya mau kita naikkan, regulasinya harus jelas, ada aturannya ada syaratnya," ujarnya kepada TribunKaltara.com, Jumat (11/3/2022).

Baca juga: Kemendagri Setujui Daerah Cairkan TPP untuk ASN, Bagaimana Kaltara? Ini Jawaban Sekprov Suriansyah

Dia mengatakan, besaran TPP yang didapat harus berdasarkan dari beban kerja maupun masa kerja. Tidak lagi berdasarkan golongan dan sebagainya.

"Harus ada SK penentuan bahwa dia lebih besar TPPnya. Besarannya juga diakibatkan oleh apa, apakah beban kerja atau masa kerja.

Sepanjang itu tidak ada, maka kita tidak boleh mengada-ngada," jelasnya.

Dia menyampaikan, adanya aturan Mendagri yang baru ini, bagian tahapan besaran TPP pun alami penggeseran. Sehingga, pihaknya perlu melakukan penyesuaian.

Apabila TPP dinaikkan maka cost akan bertambah. Namun jika diturunkan, tentu banyak pegawai menjerit.

Baca juga: Biasa Bulan Maret, Bupati KTT Ibrahim Ali: TPP PNS Pemkab Tana Tidung Akan Dibayar di Februari 2022

Sebab itu, pihaknya terua berusaha untuk menjalankan regulasi yang ada, namun TPP tidak alami perubahan.

"Ini tantangan terbesarnya. Tapi, Alhamdulillah kemarin sudah clear. Kita tidak terjadi penambahan (cost) luar biasa, juga tidak ada pengurangan," ucapnya.

(*)

Penulis: Risnawati