Liga Italia
Move On dari Donnarumma, AC Milan Tatap Scudetto Bareng Maignan, Lebih Hebat dari Si Pengkhianat
Musim ini AC Milan menatap Scudetto Liga Italia bersama Mike Maignan, kiper Prancis itu dianggap lebih hebat dari si pengkhianat Gianluigi Donnarumma.
Dida memiliki tinggi 196 sentimeter, ia kerap berkonfrontasi dengan penyerang lawan lewat cara-cara cerdik.

Baca juga: AC Milan Resmikan Kiper Baru Pengganti Donnarumma, Mike Maignan Pilih Nomor Keberuntungan Prancis
Ketika menghadapi tendangan bebas, setelah mengatur tembok, ia akan berdiri di tengah dan merentangkan kedua tangannya, sebelum memposisikan diri.
Seolah menekan sang eksekutor bahwa jangkauannya akan menghentikan bola ke manapun diarahkan ke gawangnya. Cara itu seringkali berhasil.
Selain itu, ketika Dida menghentikan sepakan lawan, ia tidak berteriak dan dengan muka sangat santai hanya menyuruh lini Maldini atau Nesta lebih rapat.
Ini yang ditiru Mike Maignan, setelah menepis penalti Salah ketika menghadapi Liverpool, atau sepakan bebas Mikel Damsgaard di laga perdana melawan Sampdoria dirinya sangat dingin, nyaris minim ekspresi.
Ini adalah cara yang sangat intimidatif, kita melihat ini di Jan Oblak di Atletico Madrid dan Jordan pickford di Timnas Inggris.
Cara itu membuat penyerang akan frustasi, pasalnya Dida membuat seolah sepakan sang pemain sangat mudah dipatahkan tanpa effort lebih dari sang kiper.
Sedangkan untuk penalti, mungkin tidak banyak yang punya cara seintimidatif Dida.
Dida tidak mendekat ke titik putih, melainkan hanya berdiri diantara kotak kecil dan garus gawang, sebelum perlahan mundur dan diam tanpa gerakan apapun.
Ia hanya akan diam tidak membuat gerakan sama sekali, tidak merentangkan tangannya bahkan menundukkan kepalanya.
Final Liga Champions 2002/2003, adalah salah satu contohnya, babak adu penalti terbaik dengan Buffon di Juventus dan Dida di Milan.
Dida benar-benar seperti patung sebelum akhirnya membaca 3 penendang Juventus.
Ini yang bisa dipelajari oleh Mike Maignan, dan keputusan tepat AC Milan untuk meminta Dida turun gunung menjadi pelatih kiper.
Mike Maignan sudah merasakan manfaat dari peran Dida sebagai pelatih penjaga gawang AC Milan.
"Dampak pertama positif. Dida adalah penjaga gawang yang hebat, dia akan mampu memberi saya tangan yang bagus untuk berkembang," ujar Mike Maignan.
Beban tentu saja ada di pundak Mike Maignan sebagai pengganti Gianluigi Donarumma yang hengkang ke PSG.
Diharapkan Mike Maignan mampu tampil konsisten dan memberikan Scudetto buat AC Milan musim ini.
(*)
(TribunKaltara.com / Cornel Dimas Satrio K)
Join Grup Telegram Tribun Kaltara untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltaracomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
TikTok officialtribunkaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official