Pemindahan IKN

Softbank Mundur dari Rencana Berinvestasi di IKN Nusantara, Diduga Imbas Wacana Penundaan Pemilu

Softbank memutuskan mundur dari rencana berinvestasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara Kalimantan Timur, diduga imbas wacana penundaan Pemilu.

IST/instagram/nyoman_nuarta
Desain Istana Negara di IKN baru karya Nyoman Nuarta 

TRIBUNKALTARA.COM - Softbank memutuskan mundur dari rencana berinvestasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara Kalimantan Timur, diduga imbas wacana penundaan Pemilu.

Sebelumnya, Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Sultan B Najamudin sudah mengingatkan, isu penundaan Pemilu dianggap bisa berimbas ke upaya pembangunan IKN Nusantara, Kalimantan Timur.

Hal itu disampaikannya setelah mengamati bahwa wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden terus berlanjut dan telah menuai aksi demonstrasi penolakan dari kelompok buruh dan civil society.

"Kami khawatir eskalasi politik nasional akan terus memanas dan menyebabkan aksi demonstrasi dalam skala besar yang mengarah pada aksi people power jika wacana politik ini terus dipaksakan oleh elit politik Nasional. Dan setiap dinamika politik tentu akan mempengaruhi iklim investasi di dalam negeri," kata Sultan dalam keterangan yang diterima, Minggu (13/3/2022).

Sultan menilai, calon investor terutama investor asing akan sangat berhati-hati dan selektif dalam melakukan keputusan bisnisnya pada saat suasana sosial politik di suatu negara sedang tidak kondusif.

Menurutnya, stabilitas nasional adalah prasyarat yang harus diperhatikan oleh pemerintah jika ingin menarik lebih banyak investor asing.

Baca juga: Penundaan Pemilu Bisa Bikin Kacau Upaya Pembangunan IKN Nusantara Kalimantan Timur, Ini Alasannya

"Saat ini kita sudah mendapati fakta bahwa terjadi arus keluar dana asing dari dalam negeri (capital outflow) dalam jumlah yang signifikan dan pembatalan investasi Softbank di IKN. Ini adalah alarm bagi pemerintah untuk tidak ceroboh dalam memulai konfrontasi politik nasional dengan wacana politik yang ditentang oleh masyarakat," ujar Sultan.

Dalam posisi IKN yang belum jelas asal-usul sumber pembiayaannya, kata Sultan, pemerintah sebaiknya lebih mawas diri dan tidak tergoda untuk merusak mood calon investor dengan wacana penundaan pemilu.

Prediksi Sultan sepertinya mulai terbukti dengan mundurnya Softbank dari rencana investasi di IKN Nusantara.

Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai ada indikasi kuat risiko politik pembangunan IKN cukup tinggi di masa datang hingga membuat Softbank menarik diri.

"Terlebih, kegaduhan belakangan soal perpanjangan masa jabatan Presiden membuat investor memilih wait and see. Investasi di IKN bukan jangka pendek, tapi butuh kepastian jangka panjang," ujarnya dalam keterangan tertulis kepada Tribunnews.com, Minggu (13/3/2022).

Dikhawatirkan, risiko politik terkait penundaan Pemilu tersebut akan membuat proyek IKN terkendala, bahkan juga bisa saja berhenti total.

Baca juga: Kemah di Titik Nol Sepaku, Anggota DPR RI Hetifah Harap Presiden Jokowi Lebih Pahami Kondisi IKN 

Namun di sisi lain, Bhima mengungkapkan, Softbank sendiri telah memiliki masalah keuangan internal, bahkan sebelum masa pandemi.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ekonom: Softbank Mundur dari Proyek IKN karena Ada Risiko Politik di Masa Datang.

Sumber: Tribunnews.com
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved