Ramadan
Ramadan Sebentar Lagi, Ini Tips Agar Tetap Lancar Menjalankan Ibadah Puasa Dalam Kondisi Hamil
Tidak terasa bulan Ramadan semakin mendekat.Hukum Islam memberikan izin bagi perempuan hamil dan menyusui untuk tidak berpuasa
TRIBUNKALTARA.COM- Tidak terasa bulan Ramadan semakin mendekat.
Seorang perempuan muslim yang kebetulan sedang mengandung atau hamil kadang risau perihal hukum menjalankan puasa di tengah kondisi kehamilan.
Hukum Islam memberikan izin bagi perempuan hamil dan menyusui untuk tidak berpuasa.
Apalagi jika khawatir hal tersebut akan membahayakan kesehatan maupun janin yang dikandung.
Ibadah puasa yang terlewat, nantinya bisa diganti pada hari selanjutnya setelah bulan Ramadan.
Kendati demikian, ada beberapa yang memutuskan untuk tetap berpuasa selama bulan ramadan.
Perlu diketahui bahwa menjalani ibadah puasa bagi perempuan hamil juga harus didiskusikan dengan bidan atau dokter.
Rasulullah saw bersabda: "Sungguh Allah Yang Maha Perkasa dan Maha Mulia telah membebaskan puasa dan separo shalat bagi orang yang bepergian, dan membebaskan pula dari puasa orang hamil dan orang yang menyusui.” (HR. al-Khamsah).
Baca juga: CEK Di sini, Jadwal Imsakiyah Kabupaten Bulungan 1-30 Ramadan 1443 H
Tentu saja diperbolehkan untuk berpuasa dengan catatan konsultasi terlebih dahulu kepada dokter kandungan.
Tips Berpuasa untuk Ibu Hamil
Bagi para ibu hamil yang tetap ingin menjalankan puasa selama bulan Ramadhan, berikut artikel ini rangkum dari babycentre.co.uk, tips berpuasa untuk ibu hamil:
1. Tetap terhidrasi sebisa mungkin.
Jika cuaca sedang memasuki musim panas, pastikan tempat tersebut teduh.
Jangan memaksakan diri untuk beraktivitas berat dan banyak minum cairan saat sahur.
Konsumsilah makanan yang mengandung banyak air seperti semur dan sup.
2. Perubahan kebiasaan makan dan kekurangan cairan bisa membuat ibu hamil sembelit.
Konsumsi banyak makanan berserat tinggi saat berbuka, seperti biji-bijian, buah, sayur, dan kacang-kacangan.
3. Puasa terkadang dapat menyebabkan gangguan pencernaan , terutama jika makan sebelum fajar dan kemudian kembali tidur.
Cobalah makan makanan kecil sesering mungkin selama jam non-puasa dan jangan makan makanan tinggi lemak atau asin.
4. Bersantailah dan terima bantuan saat ditawarkan.
5. Tanyakan kepada keluarga atau teman yang pernah berpuasa saat hamil untuk tip dan saran.
6. Cobalah untuk tidak berjalan jauh atau membawa barang berat.
7. Kurangi pekerjaan rumah tangga dan apa pun yang membuat Anda lelah.
Baca juga: JADWAL IMSAKIYAH KOTA TARAKAN 1-30 Ramadan 1443 H/2022 M
Tips Berbuka Puasa untuk Ibu Hamil
1. Cobalah makan perlahan saat buka puasa.
Mulailah dengan makanan ringan seperti sup.
Makanan yang mengandung gula alami seperti buah dan minuman susu juga merupakan pilihan yang baik, karena akan memberi energi yang sangat dibutuhkan.
2. Setelah berbuka puasa, pilihlah makanan yang memberi keseimbangan yang sehat antara makanan bertepung, buah dan sayuran, produk susu dan protein seperti daging, ikan, telur atau kacang-kacangan yang dimasak dengan baik.
Ini akan membantu bayi Anda tumbuh dengan baik.
3. Pilihlah karbohidrat kompleks, seperti biji-bijian dan biji-bijian, dan makanan berserat tinggi, seperti kacang-kacangan dan buah-buahan kering.
Ini akan membantu Anda terus maju karena melepaskan energi secara perlahan.
Daripada makanan olahan berlemak tinggi, pilih opsi yang lebih sehat seperti kentang atau buncis.
4. Makan sedikit namun sering.
Pastikan minum banyak cairan seperti air putih, rendah gula dan minuman bebas kafein untuk membantu Anda tetap terhidrasi dengan baik.
5. Usahakan untuk tidak mengonsumsi banyak makanan manis yang akan meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.
Gula darah Anda kemudian akan turun dengan cepat, yang mungkin membuat merasa lemas dan pusing .
Jika anda mempertimbangkan untuk menjalani puasa di bulan ramadan selama kehamilan, pastikan anda memberitahu bidan maupun dokter anda, sehingga mereka dapat memberikan beberapa saran dan melakukan pemeriksaan kesehatan yang diperlukan.
Selain itu, anda mungkin saja bisa berpuasa selama hari-hari tertentu saat ramadan.
Seperti berpuasa pada hari-hari alternatif atau di akhir pekan untuk mencoba dan membuatnya sedikit lebih mudah diatur.
Yang menjadi catatan penting adalah jika anda berpuasa, dehidrasi menjadi hal yang harus diwaspadai, terutama jika ramadan jatuh pada hari-hari musim panas yang lama dan terik.
Rasa haus atau memiliki urine berwarna gelap bisa menjadi tanda awal dehidrasi, gejala lain yang bisa saja muncul kemungkinan termasuk pusing, sakit kepala, kelelahan, mulut kering dan jarang buang air kecil atau hanya buang air kecil kurang dari tiga atau empat kali dalam sehari.
Saat anda merasa pusing, lemas atau lelah ketika berpuasa, bahkan setelah anda melakukan istirahat, maka anda disarankan untuk berbuka puasa dengan minuman yang manis, untuk mengganti gula dan cairan yang hilang, serta cemilan asin untuk menggantikan garam yang hilang.
Untuk mencoba mengurangi risiko dehidrasi, biarkan tubuh anda tetap sejuk dengan beristirahat di tempat teduh, jangan memaksakan diri untuk berpuasa, dan cobalah mengkonsumsi banyak cairan setelah anda berbuka puasa.
Kemudian pada waktu 'sahur', anda harus ingat bahwa selama kehamilan, jumlah cairan yang anda butuhkan harus ditambah sebanyak satu atau dua gelas sehari, dibandingkan saat tidak hamil.
Selain minum banyak cairan, termasuk makanan yang memiliki kandungan air tinggi seperti buah-buahan, sayuran, sup, semur, dan bubur dalam menu 'sahur' serta 'buka puasa', anda juga dapat membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan menghindari konsumsi terlalu banyak makanan asin, terutama saat pagi hari, karena hal ini dapat membuat anda semakin merasa haus.
Pastikan pula anda tetap mengkonsumsi suplemen yang mengandung asam folat dan vitamin D serta makan makanan seimbang yang sehat selama ramadan.
Sehingga anda mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan anda dan bayi anda.
Usahakan juga untuk mengkonsumsi makanan yang dapat melepaskan energi secara perlahan atau makanan indeks glikemik rendah seperti pasta wholemeal, roti gandum, sereal berbasis oat, kacang-kacangan, terutama saat sahur.
Jika anda telah memutuskan untuk berpuasa selama ramadan dan kemudian mulai merasa kuranag sehat, penting bagi anda untuk berkonsultasi dengan bidan atau dokter anda sesegera mungkin
Anda juga bisa mempertimbangkan untuk membatalkan puasa.