Kumpulan Pantun

Kumpulan Pantun Kiasan Lengkap dengan Maknanya, Lain Ladang Lain Belalang, Lain Lubuk Lain Ikannya

Pasti sudah akrab dengan pantun kiasan seperti berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian.Ini adalah jenis pantun kiasan lama yang lazim didengar

Editor: Hajrah
Freepik
Kumpulan pantun kiasan. 

TRIBUNKALTARA.COM- Pasti sudah akrab dengan pantun kiasan seperti berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian.

Ini adalah jenis pantun kiasan lama yang sangat lazim di dengar.

Umumnya pantun kiasan dipakai untuk menyampaikan sesuatu secara tersirat atau tersembunyi.

Pantun kiasan juga mengandung pribahasa.

Sehingga saat belajar pantun kiasan, sekaligus paham makna pribahasa juga.

Untuk itu seseorang harus mengerti Makna dari kiasan atau ibarat dalam sebuah pantun kiasan.

Barulah bisa mengerti maksud dari pesan yang akan disampaikan.

Baca juga: Mengundang Senyum Lebar, Kumpulan Pantun Jenaka Ini Penuh Humor dan Menghibur, Cocok Dibagikan

Baca juga: Maret yang Greget, Malas Kerja Rejekinya Seret, 25 Kumpulan Pantun Motivasi di Bulan Maret

Berikut kumpulan pantun kiasan yang sudah cukup akrab di telinga antara lain:

Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian.
Bersakit-sakit dahulu,
Bersenang-senang kemudian.

Air melurut ke tepian mandi
Kembang berseri bunga senduduk
Elok diturut resmi padi
Semakin berisi semakin tunduk

Burung dara dalam sangkar,
Kalau terbang hingga ke karang.
Tak baik hidup selalu bertengkar,
kalah jadi abu menang jadi arang.

Gua dalam banyak kelelawar,
Kolam dalam banyak ikan.
Semua masalah ada jalan keluar.
Kusut diselesaikan, keruh dijernihkan

Duduk berdiang di perapian,
Kayu terbakar hingga terbelah.
Kasih ibu sepanjang jalan
Kasih anak sepanjang galah.

Tupai lompat ke belukar,
Walau kecil lincah badannya.
Zaman beralaih musim bertukar,
Tiada yang abadi di dunia.

Nusantara banyak kerajaan,
Sungai mengalir banyak sampan.
Sedia payung sebelum hujan,
Jangan sampai kesusahan.

Kepiting ketam
Kayu gasing.
Rambut sama hitam,
Hati orang masing-masing.

Pohon besar tumbuh di hutan,
Minum air dari gelas.
Tak lapuk karena hujan,
Tak lekang karena panas.

Angin bertiup amat pelan,
Menggoyang atap sisi kedai.
Malu bertanya sesat di jalan,
Bertanya adalah kunci menuju pandai.

Ayam kampung bulunya belang,
Biji padi jadi pakannya.
Lain ladang lain belalang,
Lain lubuk lain ikannya.

Maknanya: Setiap negeri, daerah, maupun tempat memiliki adat istiadat yang berbeda-beda. Oleh karena itu jangan menyamakan kebiasaan satu daerah dengan daerah lainnya.

Baca juga: Ingin Menyenangkan Pasangan, Coba dengan Kumpulan Pantun Gombal Ini, Rayuan Bikin Klepek-klepek

Ramai orang di hari raya,
Petik jambu petik kweni.
Jika ingin punya sahabat setia,
Laba sama dibagi, rugi sama diterjuni.

Maknanya: Suka duka ditanggung bersama-sama, jangan hanya salah satu pihak saja.

Apa tanda buah yang kecut?
Bila dikupas susah dilepaskan.
Apa tanda orang pengecut?
Lempar batu sembunyi tangan.

Maknanya: perbuatan yang licik dan penghianat yang tak mau bertanggung jawab atas kesalahan yang dia lakukan

Rasa lezat ikan blanak,
Diasap dulu di atas arang.
Nasi sama ditanak,
Kerak dimakan orang.

Maknanya: yang mendapatkan keuntungan hanya satu orang, padahal kerja bersama-sama.

Hari hujan turun petir,
Daging kambing hendak digulaikan.
Hidup bijak jangan pandir,
Ombak kecil jangan diabaikan.

Maknanya: Jangan mengabaikan atau meremahkan hal-hal kecil, karena hal kecil merupakan pertanda akan hal yang lebih besar.

Memang harum bunga melati,
Pohon karet banyak getah.
Ular dipikul jangan mati,
Kayu pemukul jangan patah.

Maknanya: berhati-hatilah dalam bekerja, jangan sampai mendapat celaka.

Ikan blanak sekarang murah,
Dijual di pasar seekor dua.
Jadi anak jangan pemarah,
Kalau pemarah lekas tua.

Maknanya: Jangan suka mengumbar amarah, karena banyak kerugiannya. Jadilah anak yang bisa meredam marah. Lebih baik jadi penyabar, penyayang, dan memaafkan. Karena orang yang pemaaf hidupnya lebih bahagia.

Kebun teh kebun pepaya,
Tumbuh juga pohon petai.
Hemat pangkal kaya
Rajin itu pangkal pandai.

Maknanya: segala sesuatu butuh pengorbanan. Jika ingin kaya maka berkorban untuk selalu hemat. Begitu pula bila ingin menjadi orang pandai, maka harus mengorbankan diri untuk selalu rajin belajar.

Teh manis kapulaga,
Bunga melati panas melayu.
Dalam laut bisa diduga,
Dalam hati siapa yang tahu.

Maknanya: jangan suka menduga isi hati orang lain. Karena hari merupakan sesuatu yang sulit ditebak.

Sepohon kayu daunnya rimbun,
Banyak tangkainya banyak buahnya.
Walaupun hidup seribu tahun,
Kalau tak sembahyang apa gunanya.

Maknanya: hidup di dunia meskipun ribuan tahun tetap saja tidak ada gunanya kalau tidak sembayang. Karena sembahyang merupakan kewajiban sekaligus bekal pulang ke akhirat.

Jalan-jalan di hari rabu,
Turun lembah masuk ke hutan.
Dunia ini ibarat perahu,
Di terjang ombak lautan.

Maknanya: akan banyak sekali ujian dan rintangan dalam kehidupan. Oleh sebab itu seorang yang hidup di dunia harus tahan banting, tabah hati, dan sabar dalam menghadapi segala cobaan.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved