Kumpulan Pantun
Kumpulan Pantun Jenaka Anak-anak, Bisa Dipakai Untuk Ingatkan tentang Kebersihan Hingga Bermain
Jenis pantun jenaka adalah salah pantun yang mengandung humor.Pantun ini bertujuan untuk menghibur orang yang mendengarnya
TRIBUNKALTARA.COM- Jenis pantun jenaka adalah salah pantun yang mengandung humor.
Pantun ini bertujuan untuk menghibur orang yang mendengarnya.
Tak jauh beda dengan pantun pada umumnya, ada bagian sampiran dan isi, bersajak a-b-a-b (atau a-a, jika pantunnya terdiri dari dua baris).
Bukan hanya orang dewasa yang harus mengenal budaya pantun.
Bahkan anak-anak juga perlu untuk belajar.
Belajar pantun jenaka adalah salah satu trik mudah karena memiliki daya tarik humor yang pasti disukai anak.
Selain itu mengajarkan pantun pada anak sejak dini dipercaya memupuk kemampuan daya ingat yang bagus nantinya.
Adapun isi pantun jenaka untuk anak-anak bisa diselipkan pesan yang menghibur seperti mengingatkan tentang kedisiplinan, kebersihan, hingga waktu bermain.
Baca juga: Kumpulan Pantun Sindiran, Trik Menegur Secara Halus Bila Kesal dengan Seseorang,Gak Bikin Sakit Hati
Baca juga: Kumpulan Pantun Cinta, Lengkap Quotes Romantis, Biar Gak Kehabisan Ide untuk Update Sosmed
Dalam artikel ini berisi kumpulan pantun jenaka anak yang dirangkum dari berbagai sumber:
Kera bermain lempar gelas.
Kancil menciptakan tali anyaman.
Ayo sobat kita bersihankan kelas.
Agar berguru makin nyaman.
Lebar sekali daun talas.
Adek jatuh ibu geram.
Makanya jangan suka malas.
Sikat gigi pagi sama malam.
Enak sekali makan ketupat.
Ketupat dari kakak ipar.
Kami adalah anak kelas empat.
Rajin belajar dan juga pintar
Duduk di atap si kucing betina.
Tak hentinya mengeong-ngeong.
Kulihat wanita cantik jelita.
Malang melanda punggungnya bolong.
Pak tani ke ladang membawa karung.
Dibawanya dengan jemari.
Wajah kamu jangan murung.
Kayak belum makan tiga hari.
Ngetik handphone pakai jempol
Habis itu makan kesemek
Ada anak masih mengompol
Mengompol di kasur baunya apek
Burung terbang memakai topi
Terbang ke awan seperti mimpi
Tertawa hati karena geli
Melihat kuda asyik bernyanyi
Pergi kondangan memakai batik
Jalannya masuk lewati gerbong
Jadilah anak yang baik
Rajin menabung dan tidak sombong
Pumpung induk belum tiba
Burung elang terbang melayang
Mumpung kita masih muda
Ayo kita berpetualang
Di pagi hari petani datang menyemai
Padi tumbuh disiram sudah
Jika kamu ingin hidup dalam damai
Jangan pernah lupa kerjakan ibadah
Dengar lagu berirama
Tertawalah si adik manja
Mari main bersama-sama
Jangan duduk sendiri saja
Membuat manisan dari buah salak.
Dijual dengan macam-macam harga.
Jadi anak berbaktilah pada ibu bapak.
Agar kelak bisa masuk surga.
Di kutub utara ada pinguin.
Hewannya lucu, sungguh menggemaskan.
Belajarlah dengan rajin.
Mudah mudahan Tuhan membuka jalan.
Melihat sampah di tong kosong.
Bentuknya sudah sangat jelek.
Masih kecil sudah ompong.
Mirip dengan nenek-nenek.
Pahlawan perang lawan Belanda.
Kakek santai baca koran.
Memang dia rada-rada.
Kepala botak sukanya sisiran.
Di sana kosong di sini kosong.
Baca juga: Kumpulan Pantun Semangat, Cocok Dijadikan Motivasi, Boleh Banget Dikirim untuk Saling Menyemangati
Tidak ada batang tembakau.
Bukan aku berkata bohong.
Ada katak memikul kerbau.
Kalau emas dikata suasa.
Tentu kuningan seperti tembaga.
Kalau tidak rela berusaha.
Meminta-mintalah kerjanya.
Main bola di Senayan.
Main futsal di Kemang.
Maen bola menyehatkan.
Main futsal juga senang.
Baju sobek jangan dibuang.
Ambil kain bisa ditambal.
Ngapain capek untuk berperang.
Lebih baik rajin beramal.
Lompat galah badan melejit.
Lem ketan kertas melekat.
Kalau petang pergi ke masjid.
Belajar Alquran kepada ustadz.
Ke Pantai Kuta beli kaos oblong.
Tak disangka kaosnya bolong.
Hidup harus saling menolong.
Bahkan kebenaran harus didorong.
Enak sekali sarapan bubur.
Bubur enak daerah Sunter.
Ada anak sukanya tidur.
Sambil ngorok dan sambil ngiler.
Kertas putih untuk ditulis.
Benang putih asalnya katun.
Kalau orang suka menulis.
Di saat tua tidak akan pikun.
Ikan gabus di rawa-rawa.
Ikan belut nyangkut di jaring.
Perutku sakit menahan tawa.
Gigi palsu meloncat ke piring.
Sungguh berat sekali besi.
Diangkat oleh Ayahanda.
Tinggal siapkan piring sebiji.
Mari kita makan bersama.
(*)