Liga 1
Joop Gall Kecewa Berat, PSM Makassar jadi Bulan-bulanan Persija Jakarta, Ungkit Gol Macan Kemayoran
Pelatih PSM Makassar, Joop Gall tidak puas atas kekalahan timnya kontra Persija Jakarta pada pekan ke-32 Liga 1 2021-2022.
TRIBUNKALTARA.COM - Berita Liga 1 terbaru, Joop Gall kecewa berat, PSM Makassar jadi bulan-bulanan Persija Jakarta, ungkit gol Macan Kemayoran
Skuat PSM Makassar kembali harus bertekuk lutut dari seterunya, Persija Jakarta pada Senin kemari.
Tim berjuluk Juku Eja tersebut takluk 3-1, berkat gol Makan Konate di menit 33, Irfan Jauhari menit 45 dan Taufik Hidayat menit 58.
Padahal sebelumnya PSM Makassar sempat leading berkat gol Yakob Sayuri di menit 15.
Kekalahan PSM Makassar dari Persija Jakarta membuat Joop Gall kecewa berat.
Apalagi dengan kekalahan PSM Makassar dari Persija Jakarta itu membuat Wiljan Pluim cs terancam terperosok ke zona degradasi.
Usai laga, Jopp Gall pun menyinggung gol ketiga Macan Kemayoran julukan Persija Jakarta yang diakuinya mempengaruhi psikologis Juku Eja.
Kini, agar bisa tetap bertahan di sisa laga Liga 1, PSM Makassar harus memaksimlakan dua sisa laga di Liga 1.
Jika gagal meraih poin, posisi PSM Makassar bakal terancam terperosok ke zona degradasi.

Baca juga: Dihancurkan Persija Jakarta, PSM Makassar Gagal Balas Dendam, Zona Degradasi Ancaman Nyata Juku Eja
Pelatih PSM Makassar, Joop Gall tidak puas atas kekalahan timnya kontra Persija Jakarta pada pekan ke-32 Liga 1 2021-2022.
PSM harus telan pil pahit usai kalah 1-3 dari Persija di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Senin (21/3/2022).
Padahal PSM memimpin lebih dulu di menit 15. Yakob Sayuri sukses menjebol gawang Andritany Ardiansyah.
Namun, tim Macan Kemayoran tak pantang menyerah. Kebobolan satu gol dibalas dengan tiga gol ke gawang PSM.
Gol dicetak Makan Konate di menit 33, Irfan Jauhari menit 45 dan Taufik Hidayat menit 58.
"Kita tidak puas dengan hasil ini. Di awal pertandingan kita memulai dengan baik, kita mengontrol permainan. Saya cukup nyaman, bagaimana kita bermain dan mengontrol permainan.
Buah dari permainan tersebut, kita memimpin 1-0 lewat Yakob," tuturnya saat jumpa pers usai pertandingan.
Setelah unggul 1-0, para pemainnya harus tetap mengontrol permainan. Menjaga hasil tersebut, paling tidak sampai babak pertama selesai.
Apa lagi, pemain tetap tampil disiplin, tetapi pelanggaran tidak perlu kerap dilakukan, berbuah tendangan bebas.
Setiap tendangan bebas dimiliki Persija selalu berbahaya. Terbukti gol penyama kedudukan 1-1 dari tendangan bebas.
"Cara bagaimana kita bertahan pada saat free kick tersebut kita harus kecewa," aku pelatih berkebangsaan Belanda ini.
Hasil imbang 1-1 harusnya, sambung Joop Gall menjadi hasil adil di babak pertama. Namun, anak asuhnya kecolongan di menit akhir babak pertama.
Irfan Jauhari berhasil maksimalkan ruang kosong di lini pertahanan PSM untuk balikkan keadaan.
"Saat skor 1-1, itu hasil yang mungkin fair yang kita bawa ke ruang ganti.
Namun, di akhir babak pertama, gelandang kita keluar dari posisinya untuk berikan menekan pemain lawan yang menguasai bola. Namun, meninggalkan lawannya bebas".
"Ini tidak perlu kita lakukan, ini membuat lawan bebas satu orang. Ini harus ditutupi oleh satu orang yang akan meninggalkan pemain seharusnya dijaga.
Secara psikologi itu sangat berbahaya dan berbuah gol kedua bagi Persija. Secara psikologis ini berat dibawa ke ruang ganti," jelasnya.
Di babak kedua, kembali terjadi gol berawal dari tendangan bebas. Bahkan, tak ada menyentuh bola. Terlalu gampang bola masuk.
Hasilnya PSM tertinggal 1-3 atas Persija. Saat kebobolan gol ketiga, Joop Gall melihat pemainnya tertunduk lesu. Pemain seperti sembunyi dan tak mau terima bola lagi.

Baca juga: Anco Jansen tak Muncul Lagi di Skuat PSM Makassar Lawan Persija Jakarta, Kemana Kompatriot Pluim?
Perubahan taktik coba dilakukan untuk mengejar ketertinggalan. Dua striker dipasang, tapi ini harus dibayar dengan kehilangan satu gelandang.
"Kita bermain dengan dua striker, tentu ada kompensasi. Hanya ada dua orang di gelandang.
Kita coba mainkan dua lawan dua di belakang juga, tapi tetap gelandang mereka mengontrol area tengah. Kita kalah di bagian itu," ungkap pelatih 58 tahun ini.
Joop Gall menilai, gol ketiga Persija sangat memengaruhi psikologis pemainnya.
Andai gol ketiga Persija tak ada, ujarnya, timnya tetap berjuang untuk mencetak gol kedua penyama kedudukan.
"Secara psikologis mereka (pemain) tidak bisa kembali pas gol ketiga masuk. Ini salah satu hal tidak baik setelah lima pertandingan tak terkalahkan. Kita harus kalah hari ini dari tim bagus juga,"
Eks asisten Guangzhou City ini tak ingin larut dengan kekalahan 1-3 dari Persija. Ia ingin anak asuhnya memulihkan diri.
Terdekat, Persiraja Banda Aceh menjadi lawan PSM. Laga keduanya bakal berlangsung di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar pada Jumat (25/3/2022).
PSM butuh kemenangan dari Persiraja untuk memastikan bertahan di Liga 1 musim mendatang.
Klub kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan ini belum keluar dari ancaman zona degradasi. Peringkat 13 dengan torehan 35 poin.
Selisih lima poin dari Persipura Jayapura yang memimpin zona merah dengan 30 poin.
"Apa dilakukan sekarang adalah memulihkan diri, memastikan untuk meraih hasil baik lawan Persiraja," pungkasnya.
Baca juga: Persipura Bikin Persaingan Zona Degradasi Memanas, Nasib PSM Makassar Terancam, Joop Gall Sesumbar
(*)