Kumpulan Pantun
Kumpulan Pantun Agama, Sebagai Inspirasi untuk Taat Beribadah, Penuh Makna dan Pesan Bijak
Budaya pantun merupakan salah satu bentuk puisi lama yang hingga saat ini masih banyak digunakan dalam berbagai kesempatan
TRIBUNKALTARA.COM- Budaya pantun merupakan salah satu bentuk puisi lama yang hingga saat ini masih banyak digunakan dalam berbagai kesempatan.
Isi pantun selalu disesuaikan dengn temanya.
Sesuai dengan isinya, pantun dapat dipilah dalam kategori pantun anak-anak, pantun orang muda, pantun agama, pantun orang tua, pantun jenaka, hingga pantun teka-teki.
Dalam varian-variannya pantun mencirikan temanya yang jelas, karena memang ditulis secara tematik sesuai jenis dan isi yang diinginkan oleh penulisnya.
Penulis buku Pantun & Syair dalam Kehidupan Sehari-hari (2013), Korrie Layun Rampan mengatakan, isi pantun yang terdapat di dalam dua baris terakhir disesuaikan dengan tujuan.
"Isi pantun selalu disesuaikan dengan temanya. Tema disesuaikan dengan tujuan penciptaan," tulis Korrie Layun Rampan.
Masih dalam bukunya, Pantun & Syair dalam Kehidupan Sehari-hari (2013), Korrie Layun Rampan juga menampilkan jenis pantun agama.
Jenis pantun agama termasuk ke dalam jenis pantun yang berisi nasehat-nasehat mengenai ketuhanan. Umumnya pantun nasihat agama juga berisi anjuran untuk beribadah
Tidak lupa pesan moral yang disampaikan melalui pantun agama, khususnya mengenai nilai-nilai dan prinsip agama tertentu.
Baca juga: Kumpulan Pantun Jenaka Anak-anak, Bisa Dipakai Untuk Ingatkan tentang Kebersihan Hingga Bermain
Baca juga: Kumpulan Pantun Cinta, Lengkap Quotes Romantis, Biar Gak Kehabisan Ide untuk Update Sosmed
Berikut dalam artikel ini kumpulan pantun agama yang dikutip dari buku Pantun & Syair dalam Kehidupan Sehari-hari karya Korrie Layun Rampan:
Asam Kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat di dalam kubur
Teringat badan tak sembahyang
Pohon di kebun habis berbuah
Disambut masak buah rumbiga
Mohonkan ampun dosa yang sudah
Hendak masuk dalam surga
Mengkudu buahnya pahit
Buah kepayang dingin airnya
Biar ilmu setinggi langit
kalau tak sembahyang apa gunanya
Sandarkan galah pada pohon
Kayu tersandar berapit dua
Kepada Allah tempat bermohon
Kalau kita sadarkan nyawa
Pangkal berbelit di pohon jarak
Jarak nan tumbuh tepi serambi
Jangan dibuat dilarang syarak
Itulah perbuatan yang dibenci nabi
Kera banyak tengah berhimpun
Sandarkan galah pada pohon
Segeralah kita minta ampun
Kepada Allah tempat bermohon
Bendahara datuk sri paduka
Memerintah kota dan negeri
Sengsara masuk dalam neraka
Hendaklah kita ingatkan diri
Batang Keranji kalau diukir
Batang nangka dibelah-belah
Seberang janji kalau mangkir
Datang murka daripada Allah
Batang nangka dibelah-belah
Buah pandan jatuh tercebur
Jika datang murka Allah
Remuklah badan dalam kubur
Colok dipotong dengan sekin
Sekin waja buatan jawa
Hendaklah diturut dengan yakin
Yakin di hati selamatlah nyawa
(*)