Ramadan

Sempat Vakum Gegara Pandemi Covid-19, Pasar Ramadan Ahmad Yani Bulungan Beroperasi Lagi Tahun Ini

Dua orang pekerja terlihat sedang memaku dan menyusun tiang yang terbuat dari kayu, di areal parkir Lapangan Ahmad Yani, Minggu (27/3/2022).

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM/MAULANA ILHAMI FAWDI
Pekerja saat tengah membangun lapak Pasar Ramadan di areal parkir Lapangan Ahmad Yani, Tanjung Selor, Minggu (27/3/2022), Pasar Ramadan kembali diadakan di lokasi ini, setelah vakum selama dua tahun imbas pandemi Covid-19 (TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Dua orang pekerja terlihat sedang memaku dan menyusun tiang yang terbuat dari kayu, di areal parkir Lapangan Ahmad Yani, Minggu (27/3/2022).

Mereka tengah membangun sebuah lapak dengan ukuran agak besar, yang nantinya akan digunakan sebagai lokasi Pasar Ramadan.

Desain lapak Pasar Ramadan, nantinya terlindung di bawah satu tenda utuh yang terbuat dari terpal.

Baca juga: Dibuka 3 April Mendatang, Pendaftar di Pasar Ramadan Kampung Arab Bulungan Berjumlah 40 Pedagang

Sehingga setiap pedagang dan pengunjung nantinya dapat terlindung dari panas matahari ataupun guyuran hujan.

Menurut pihak penyelenggara, desain lapak tahun ini tak lain untuk mengakomodasi masukan dari para pedagang dan pengunjung.

Mengingat desain lapak Pasar Ramadan pada tahun-tahun sebelumnya merupakan deretan lapak tanpa satu atap pelindung.

"Tujuan kita konsep seperti ini agar pedagang tidak panas, pengunjung yang datang juga tidak kepananasan dan kehujanan, makanya kita desain full seperti ini," kata Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Tepian Sungai Kayan, Erik.

Pihaknya menargetkan pembangunan lapak pedagang yang dapat menampung hingga 70 pedagang ini dapat rampung pada 30 Maret mendatang.

Erik mengatakan, sampai saat ini sudah ada sekitar 70 pedagang yang berminat membuka lapak di Pasar Ramadan Ahmad Yani.

Kepastian para pedagang, kata Erik, dapat dilihat menjelang 1 Ramadan 1443 H, di mana para pedagang nantinya sudah membayar biaya retribusi sebesar Rp 450 ribu untuk menyewa satu meja dagangan sepanjang 1 meter, selama bulan Ramadan berlangsung.

"Tahun-tahun sebelumnya bisa 60-an, tahun ini bisa sampai 70-an pedagang, jenis jualannya nanti takjil, kue basah, manis-manis, sayur masak, ikan bakar, semua pasti ada di sini," ungkapnya.

"70 pedagang itu mereka baru daftar, untuk kepastiannya nanti H-3 dan H-2 dekat-dekat Ramadan, biasanya mereka membayar retribusinya, jadi kepastian nanti dekat-dekat menjelang Ramadan," katanya.

Pihaknya mengaku senang dengan diperbolehkannya kembali Pasar Ramadan di Ahmad Yani, mengingat tradisi yang telah berlangsung selama 12 tahun itu, sempat terhenti imbas pandemi Covid-19.

"Memang setiap tahun kita biasa selenggarakan Pasar Ramadan di sini, dua tahun kemarin tidak bisa kita adakan karena pandemi," ujarnya

(*)

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved