Ramadhan
Dijelaskan Ustadz Abdul Somad, Begini Hukum Ziarah Kubur Sambut Ramadhan
Masyarakat Indonesia biasanya menyambut Bulan Ramadhan dengan ziarah kubur. Mengenai hukum ziarah kubur ini pernah dijelaskan Ustadz Adul Somad.
TRIBUNKALTARA.COM - Masyarakat Indonesia biasanya menyambut Bulan Ramadhan dengan ziarah kubur.
Mengenai hukum ziarah kubur ini pernah dijelaskan Ustadz Adul Somad.
Dijelaskan Ustadz Abdul Somad, berziarah kubur sempat dilarang Rasulullah SAW.
Larangan Rasulullah SAW mengingat pada masa itu keimanan orang-orang belum kuat dan ditakutkan terjadinya kesalahpahaman.
Namun saat ini ziarah kubur sudah dianjurkan karena diyakini keimanan orang-orang sudah mulai kuat.
"Rasulullah pernah melarang ziarah, karena dulu orang-orang minta-minta dengan yang di kubur. Setelah ajaran Islam kuat silakan ziarah kubur," jelas Ustadz Abdul Somad dilansir Banjarmasinpost.co.id Umat Islam Bersatu.
Ziarah kubur memiliki tiga manfaat bagi yang melakukan yakni ingat mati, meneteskan air mata, dan melembutkan hati.
Ditegaskannya, hukum ziarah kubur diperbolehkan. Namun, untuk waktunya, tidak terbatas hanya menjelang bulan Ramadhan saja.
Baca juga: Pahami Keutamaan Puasa, Bisa jadi Penyemangat untuk Tingkatkan Ibadah di Bulan Ramadhan
“Kapan saja boleh. Mau menjelang puasa, sedang bulan puasa atau setelah bualan puasa, bebas saja," ujar Ustaz Abdul Somad.
Hal tersebut mengacu pada hadits dari Buraidah ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda “Saya pernah melarang berziarah kubur.
Tapi sekarang Muhammad telah diberi izin untuk berziarah ke makam ibunya. Maka sekarang berziarahlah..! karena hal itu dapat mengingatkan kamu kepada akhirat.
Itulah hukum diperbolehkannya ziarah kubur, asalkan dengan alasan ‘tazdkiratul akhirah’ yaitu mengingatkan seseorang kepada akhirat.
Ada pula keterangan lain dalam kitab Al-maudhu’at berdasar pada hadits Ibn Umar ra.
حدثنا محمد بن أحمد أبو النعمان بن شبل البصري, حدثنا أبى, حدثنا عم أبى محمد بن النعمان عن يحي بن العلاء البجلي عن عبد الكريم أبى أمية عن مجاهد عن أبى هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم "من زار قبر أبويه أو احدهما فى كل جمعة غفر له وكتب برا
Rasulullah saw bersabda “barang siapa berziarah ke makam kedua orang tuanya atau salah satunya setiap hari jum’at maka Allah mengampuni dosa-dosanya dan dia dicatat sebagai anak yang ta’at dan berbakti kepada kedua orang tuanya.

Baca juga: Baca Doa Ini saat Melihat Hilal Datangnya Ramadhan, Munajat Diberi Kesehatan Menjalani Bulan Puasa
Doa Melihat Hilal tanda Ramadhan
Semasa hidupnya, Rasulullah SAW sangat menunggu kedatangan Ramadhan dan mempersiapkan diri agar bisa maksimal beribadah di bulan Ramadhan.
Dikutip dari nu.or.id, Rasulullah SAW juga memunajatkan doa-doa tertentu dalam rangka menyambut Ramadhan.
Atas dasar itu, Imam al-Nawawi dalam al-Majmu’ Syarah al-Muhadzdzab mensunnahkan membaca doa ketika melihat hilal atau mengetahui tanda awal Ramadhan:
يستحب أن يدعو عند رؤية الهلال بما رواه طلحة بن عبيد الله رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم كان إذا رأى الهلال قال اللهم أهله علينا باليمن والإيمان والسلامة والإسلام ربي وربك الله
Allâhumma ahillahu ‘alainâ bil yumni wal îmani was salâmati wal islâm. Rabbî wa rabbukallâh
Artinya, “Ya Allah jadikanlah hilal (bulan) ini bagi kami dengan membawa keberkahan, keimanan, keselamatan, dan keislaman. Tuhanku dan Tuhanmu (wahai bulan) adalah Allah.”
Doa ini dianjurkan untuk dibaca ketika melihat hilal sebagaimana dikisahkan Thalhah Ibn ‘Ubaidillah bahwa Nabi SAW saat melihat hilal membaca doa di atas.
Hadis di atas diriwayatkan oleh Imam al-Tirmidzi dan masih banyak hadis lain yang menjelaskan doa Nabi Muhammad SAW ketika masuk Ramadhan atau melihat hilal.
Berdasarkan hadis tersebut, disunnahkan membaca doa yang dilafalkan Nabi itu ketika melihat hilal Ramadhan atau setelah diumumkan bulan Ramadhan telah tiba.
Dengan membaca doa tersebut, harapannya umur kita dipanjangkan oleh Allah SWT sehingga dapat menjalankan ibadah puasa sebulan penuh dalam keadaan beriman dan dikarunia kesehatan.
(*)