Ramadan
Masih Ada Waktu Meraih Pahala Bulan Suci, Amalkan Ibadah Ini di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan
Pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan, Rasulullah SAW menganjurkan untuk memperbanyak ibadah sunnah.
TRIBUNKALTARA.COM - Bulan Ramadhan tak terasa sudah memasuki hari ke-17 pada Selasa (19/4/2022).
Itu artinya, kurang dari 15 hari lagi Ramadhan 1443 H akan berlalu.
Pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan, Rasulullah SAW menganjurkan untuk memperbanyak ibadah sunnah.
Ini amalan-amalan sunnah Rasulullah SAW pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Rasulullah SAW selama 10 malam hari terakhir di bulan Ramadhan selalu "mengencangkan gamisnya" sebagaimana diceritakan Aisyah RA dalam hadits berikut:
عن عائشة رضي الله عنها قالت كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا دخل العشر شد مئزره وأحيا ليله وأيقظ أهله
Artinya: Dari Aisyah RA, dikatakannya, “Nabi SAW ketika memasuki sepuluh hari terakhir ‘mengencangkan gamisnya’, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya.” (HR al-Bukhari).
Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitab Fathul Bari bi Syarhi Shahihi al-Bukhari (Dar Thibah, 2005) Jilid 5, Cetakan I, hal. 473, menjelaskan bahwa yang dimaksud "mengencangkan gamisnya" adalah memisahkan diri dari istri-istri beliau sebagaimana kutipan berikut:
ـ (شد مئزره) اي اعتزل النساء
Artinya: "Mengencangkan gamisnya" artinya adalah memisahkan diri dari istri-istri beliau (tidak menggauli mereka).
Lalu apa yang beliau lakukan di malam-malam itu?
Berdasarkan pada hadits di atas, hal-hal yang beliau lakukan selama 10 hari terkahir di bulan Ramadhan adalah memperbanyak ibadah kepada Allah SWT.
Khusunya iktikaf guna menyambut datangnya Lailatul Qadar.
Hal ini sebagaimana diceritakan Aisyah RA dalam hadits berikut:
عن عائشة رضي الله عنها زوج النبي صلى الله عليه وسلم أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يعتكف العشر الأواخر من رمضان حتى توفاه الله ثم اعتكف أزواجه من بعده
Artinya: Dari Aisyah radhiallahu anha - istri Nabi SAW,“Sesungguhnya Rasulullah SAW melakukan iktikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan sampai Allah mewafatkan beliau, kemudian istri-istri beliau juga beri'tikaf setelah beliau wafat.” (HR Bukhari).
Selain itu, beliau juga membangunkan anggota keluarga beliau di tengah malam guna menghidupkan malam-malam itu dengan shalat malam.
Setelah Rasulullah wafat, para istri beliau melanjutkan kebiasan iktikaf.
Memang orang yang tidur saja di malam hari selama 10 hari terakhir di bulan Ramadhan tidak bisa disebut menghidupkan malam-malam itu.
Hal ini juga berarti mereka tidak menyambut Lailatul Qadar yang nilai kebaikannya lebih dari 1.000 bulan itu.
Malam Nuzulul Quran
Kapan Nuzulul Quran di bulan Ramadhan? Lantas, amalan apa yang baik dikerjakan saat malam Nuzulul Quran?
Malam Nuzulul Quran erat hubungannya dengan Lailatul Qadar, yaitu malam penuh kemuliaan dan berkah pada bulan Ramadan.
Nuzulul Qur'an adalah peristiwa turunnya Al-Quran pertama kali sebagai wahyu kepada Nabi Muhammad SAW di Goa Hira.
Surat pertama yang turun adalah Al Alaq Ayat 1-5, kemudian, Allah SWT kembali menurunkan wahyu tiga tahun setelahnya melalui Surat An Nashr.
Allah SWT menurunkan Alquran di Madinah dan Makkah.
Masa turunnya ayat Alquran golongan Makkiyah berlangsung 9 tahun, dan golongan surat Madaniyah berlangsung 10 tahun.
Keutamaan Nuzulul Quran untuk memperoleh keberkahan dari Allah SWT, mengharapkan pengampunan dari segala dosa, dan mendapat pahala berlipat-lipat.
Untuk mendapat keberkahan, ampunan dan pahala ada amalan yang diamalkan pada malam Nuzulul Quran sebagai wujud peringatan atas peristiwa maha agung dan mulia tersebut.
Menurut sebagian para ulama, ada beberapa amalan pertama dan utama yang bisa dilakukan untuk memperingati Nuzulul Quran:
1. Membaca Alquran
Memperbanyak baca Alquran, sehingga mendapatkan pahala dan kemuliaan yang berlimpah.
2. Itikaf
Itikaf yaitu berdiam diri di masjid, sesuai ketentuan Itikaf seraya membaca Al-qur'an, berdzikir, berdoa, dan melaksanakan shalat malam, seperti shalat sunat Tahajut, shalat hajat, dll.
3. Memperbanyak shalat malam
Shalat malam adalah amalan baik yang diamalkan pada malam Nuzulul Quran.
4. Memperbanyak do’a
Doa pada saat Nuzulul Quran dapat berupa doa sesuai hajat dan permohonan ampun kepada Allah SWT.
Peristiwa malam Nuzulul Quran merupakan kesempatan yang sangat mahal, oleh sebab itu umat islam harus memanfaatkan kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya.
Nuzulul Quran juga identik dengan malam lailatul qadar, amal kebajikan yang dikerjakan semalam berbanding dengan seribu bulan.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/ilustrasi-ramadan-ramadhan-jadwal-imsakiyah-buka-puasa-050422.jpg)