Berita Bulungan Terkini

Pembangunan Pelabuhan Bunyu Ditargetkan Selesai Akhir Tahun 2022, Habiskan Anggaran Rp 80 Miliar

Kegiatan pemancangan perdana tiang pancang pembangunan Pelabuhan Laut Pulau Bunyu dimulai sejak Rabu (20/4/2022) sore kemarin.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Kepala UPP Kelas III Pulau Bunyu, Abdul Wahid. 

TRIBUNKALTARA.COM, PULAU BUNYU – Kegiatan pemancangan perdana tiang pancang pembangunan Pelabuhan Laut Pulau Bunyu dimulai sejak Rabu (20/4/2022) sore kemarin.

Dengan pembangunan ini, nantinya aktivitas bongkar muat barang dan kedatangan serta keberangkatan penumpang, tidak lagi dilaksanakan di Dermaga Tidung milik PT Pertamina RU V Pulau Bunyu.

Dikatakan Kepala UPP Kelas III Pulau Bunyu, Abdul Wahid, adapun pembangunan pelabuhan, sumber dananya dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun anggaran 2022.

Baca juga: Mulai Dikerjakan Tahun Ini, Pembangunan Pelabuhan Bunyu Kalimantan Utara Dikucur Rp 80 Miliar

Pembangunan ini ditarget selesai akhir 2022 mendatang. Adapun jumlah anggarannya diperkirakan menghabiskan dana Rp 80 miliar.

“Untuk ukuran pelabuhannya, memiliki panjang dermaga sekitar 80 meter x 10,5 meter, kemudian causeway 300 meter x 6 meter, trestel 150 meter x 6, ada sisi darat reklamasi ada 50 meter x 50 meter, dengan bangunan sisi darat itu gedung kantor kami dan ada terminal penumpang serta lapangan penumpukan juga untuk pemadam kebakaran dan juga fasum lainnya,” beber Wahid.

Baca juga: Pembangunan Pelabuhan Laut Pulau Bunyu Dimulai, Gubernur Kaltara Resmikan Pemasangan Pancang Perdana

Sehingga, pembangunan pelabuhan ini pada 31 Desember 2022 sudah harus selesai pengerjaannya.

Ia melanjutkan, untuk pelabuhan laut ini akunya sudah sangat lama diharapkan masyarakat Pulau Bunyu. Mengingat selama ini kebutuhan masyarakat selalu bergantung pada Pelabuhan Tideng Pertamina.

“Tahun depan semoga sudah bisa kami gunakan pelabuhan sendiri. Termasuk dikatakan Pak Dedy Sitorus bahwa nantinya di 2023, jika pembangunan pelabuhan sudah selesai, nanti akan bangun tol laut masuk ke Pelabuhan Pulau Bunyu,” bebernya.

Kepala UPP Kelas III Pulau Bunyu, Abdul Wahid bersama Gubernur Kaltara, Anggota DPR RI Komisi VI saat menyaksikan pemancangan tiang pancang perdana usai membunyikan sirine di Dermaga Tideng Pertamina Bunyu, Rabu (20/4/2022).
Kepala UPP Kelas III Pulau Bunyu, Abdul Wahid bersama Gubernur Kaltara, Anggota DPR RI Komisi VI saat menyaksikan pemancangan tiang pancang perdana usai membunyikan sirine di Dermaga Tideng Pertamina Bunyu, Rabu (20/4/2022). (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

Ia melanjutkan, selama ini disparitas harga di Pulau Bunyu cukup tinggi. Dengan masuknya kapal tol laut dari Sulawesi, akhirnya bisa memenuhi kebutuhan sembako masyarakat Bunyu.

“Intinya sebenarnya bisa menekan biaya yang cukup tinggi. Pembangunan pelabuhan ini nantinya akan difungsikan untuk kapal general cargo yang memiliki ukuran 1.200 GT ke atas dan untuk naik turun penumpang. Selama ini keperluan naik turun penumpang kami dibantu Pertamina Bunyu,” urainya.

Baca juga: Pelabuhan Pulau Bunyu Bakal Dibangun Tahun Ini, Syarwani Sebut Pembiayaan dari APBN Rp 80 Miliar

Ia menambahkan, memang pelabuhan ini berbeda dengan pelabuhan besar seperti Malundung yang sudah bisa melabuhkan kapal besar seperti KM Lambelu dan KM Bukit Siguntang. Karena berdasarkan hasil evaluasi, jika melihat kondisi darat dan perairannya hanya bisa diperuntukkan ukuran kapal sebesar 1.200 GT.

“Kapal itu khususkan genera cargo tidak untuk penumpang. Tapi bisa untuk aktivitas naik turun penumpang pakai speedboat. Bukan tidak mungkin berikutnya kalau usulan dari pemda bisa untuk kapal penumpang, dikembalikan lagi kepada urgensi kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Diperkirakan masyarakat yang mendiami Pulau Bunyu hanya sekitar 12.000-an jiwa sehingga angka itu tidak begitu tinggi.

Baca juga: PT Pertamina EP Bunyu Field Kembali Tajak Dua Sumur Pengembangan

“Kalau ada usulan arah ke sana, kami tidak menutup diri. Yang jelas pelabuhan ini untuk cargo dulu. Speedboat masih bisa. Selama ini kan lewat pelabuhan khususnya Pertamina, istilahnya menumpang. Kami terima kasih kepada Pertamina yang sudah memberikan izinnya memeberikan kebebasan naik turun penumpang atau masyarakat umum di dermaganya,” pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah
Kepala UPP Kelas III Pulau Bunyu, Abdul Wahid. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH

Kepala UPP Kelas III Pulau Bunyu, Abdul Wahid bersama Gubernur Kaltara, Anggota DPR RI Komisi VI saat menyaksikan pemancangan tiang pancang perdana usai membunyikan sirine di Dermaga Tideng Pertamina Bunyu, Rabu (20/4/2022). TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH

Sumber: Tribun Kaltara
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved