Pilpres 2024

Ini Kriteria Calon Presiden Usungan PDI-P, Ganjar Pranowo atau Puan Maharani?

Penentuan calon presiden usungan PDI-P menjadi hak prerogatif Ketua Umum Partai Kepala Banteng tersebut, yaitu Megawati Soekarnoputri.

Kolase TribunKaltara.com / TRIBUN MEDAN-DANIL SIREGAR dan TRIBUNNEWS-DANY PERMANA
Puan Maharani dan Ganjar Pranowo 

TRIBUNKALTARA.COM - Penentuan calon presiden atau capres usungan PDI-P menjadi hak prerogatif Ketua Umum Partai Kepala Banteng tersebut, yaitu Megawati Soekarnoputri.

Menurut Bendahara Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Olly Dondokambey, Megawati Soekarnoputri sudah berpengalaman dalam menentukan capres potensial.

Olly Dondokambey mengatakan, sebagai politisi senior, Megawati Soekarnoputri dianggap memiliki intuisi politik yang kuat dalam menentukan capres yang pas bagi PDI-P.

"Kadang-kadang di dalam suatu keputusan itu tentunya ketua umum punya feeling," ujar Olly Dondokambey saat diwawancarai khusus oleh Wakil Direktur Pemberitaan Tribunnetwork Domu Ambarita, Kamis (28/4/2022).

Namun hingga kini, terang Olly Dondokkambey, PDI-P belum menentukan capres yang akan diusung pada Pemilihan Presiden 2024.

"Jalan menuju Pilpres 2024 masih panjang," terangnya.

Di internal PDIP sendiri kini ada capres potensial seperti Ganjar Pranowo dan Puan Maharani.

Ketua DPR RI Puan Maharani menginstruksikan kader PDI-P untuk tidak memilih calon pemimpin yang hanya aktif di media sosial.

Diimbau Puan Maharani yang juga ketua DPP PDI-P tersebut agar memilih calon pemimpin yang bisa bekerja.

Dikatakan cucu proklamator kemerdakaan RI Ir Soekarno tersebut, banyak orang yang saat ini yang memilih calon pemimpin hanya menilai penampilan di media sosial, alih-alih hasil kerjanya.

Puan Maharani meminta untuk memilih calon pemimpin yang memperjuangkan rakyat, tak hanya sekadar terlihat di panggung media, tv, medsos dan lainnya.

"Pilih orang pernah memperjuangkan kita dan bersama kita dan bergotong royong kita,” jelas di depan ribuan kader PDI-P Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Selasa (26/4/2022) sore.

Tipikal pemilih yang mengutamakan paras rupawan juga membuat Puan Maharani heran.

"Terkadang-kadang itu kita suka yoweslah dia saja asal ganteng, dia saja yang dipilih asal bukan perempuan, dia saja walau tidak bisa apa-apa yang penting kalau di sosmed dan tv nyenengin. Tetapi, tidak bisa kerja dan nyenengin rakyat. Mau enggak kayak itu,” tambahnya.

Baca juga: Survei Charta Politika: PDI Perjuangan Menangi Pemilu 2024 di Kaltim, Ungguli Golkar dan Gerindra

Pilih yang bisa kerja

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved