Kumpulan Pantun
Kumpulan Pantun Karmina, Meski Singkat tapi Menghibur, Cocok jadi Bahan Guyonan
Ada beragam jenis pantun yang bisa digunakan untuk menghadirkan suasana humor.Tak hanya pantun jenaka saja.Boleh mencoba pantun karmina
TRIBUNKALTARA.COM- Ada beragam jenis pantun yang bisa digunakan untuk menghadirkan suasana humor.
Tak hanya pantun jenaka saja.
Boleh mencoba pantun karmina.
Jenis pantun ini biasa juga disebut pantun singkat karena isinya hanya dua baris.
Biasanya dipakai komedian atau pelawak untuk melontarkan guyonan saat mengisi acara di televisi.
Adapun Karmina merupakan pantun pendek yang hanya terdiri dari 2 baris. Pantun Karmina sering juga disebut pantun kilat.
Umumnya, pantun karmina digunakan untuk menyampaikan sindiran ataupun ungkapan yang ditujukan kepada seseorang secara langsung.
Pantun Karmina bisa juga digunakan untuk nasihat singkat, rayuan, atau bahkan untuk menyindir.
Simak rekomendasi pantun karmina yang ada di dalam artikel ini.
Barangkali kamu kehabisan ide untuk guyonan bisa jadikan artikel ini sebagai referensi.
Baca juga: Kumpulan Pantun Lengkap dengan Berbagai Tema, Teka-teki, Nasihat, Jenaka, dan Cinta
Baca juga: Kumpulan Pantun Lebaran Lucu dan Kreatif untuk Dibagikan di Hari Raya Idul Fitri
Buah mengkudu banyak duri
Mengapa kamu pandai mencuri
Ada gembala membawa kerbau
Kenapa mulutmu kok bau
Jaka sembung pake kalung
Tidak nyambung bung
Ada korban masuk jurang
Jadi orang gak boleh curang
Menggantung baju di atas motor
Ganteng-ganteng tapi koruptor
Memakai batik sama penjepit
Cantik-cantik tapi kok pelit
Jalan-jalan ke negeri Hongkong
Wajahmu tampan tapi pembohong
Melempar kayu terkena lampu
Mukamu lugu tapi penipu
Memakai pita di atas kepala
Jangan suka mengadu domba
Naik perahu bawah jembatan
Pergilah jauh, kau mantan
Dahulu ketan sekarang ketupat,
dahulu preman sekarang uztad.
Kelapa diparut enak rasanya,
biar perutnya gendut baik hatinya.
Air memancar, roda berputar,
rajin belajar, jadi pintar.
Beli kedondong di pasar,
Ayo dong kita belajar.
Ke Mekah untuk iktikaf,
kalau salah, minta maaf.
Gula merah buah kedondong,
jangan marah dong.
Buah kelapa jatuh ke tanah,
jangan lupa sholat jamaah.
Satu titik, satu roti.
Sudah cantik, baik hati.
Good morning selamat pagi.
Gigi kuning belum mandi.
Kepompong dalam kelambu.
Anak ompong mulutnya bau.
Burung perkutut burung kutilang.
Kamu kentut nggak bilang-bilang.
Kura-kura dalam perahu.
Pura-pura tidak tahu.
Dangdut gendangnya pecah.
Perut gendut kaya gajah.
Telur perkutut lima butir.
Itu suara kentut apa petir?
Ikan panik diobok-obok kancil.
Bunda cantik kecintaan Si Kecil.
Jalan-jalan ke trotoar.
Walau kampungan tapi pintar.
Burung elang burung kutilang.
Aku pulang membawa uang.
Tas hitam di atas meja.
Saya cakep siapa yang punya.
Limau perut di tepi rawa.
Sakit perut sebab tertawa.
Ikan kakap makan kepompong.
Banyak cakap suka bohong
Jalan jalan ke trotoar
Walau kampungan tapi pintar
Burung elang burung kutilang
Aku pulang membawa uang
Tas hitam di atas meja
Saya cakep siapa yang punya
Limau perut di tepi rawa
Sakit perut sebab tertawa
Ikan kakap makan kepompong
Banyak cakap suka bohong
Situ bagendit jangan dicaci
Kakek genit digoda banci
Air panas di dalam panci
Kurang pantas memuji diri
Gendang gendut tali kecapi
Kenyang perut senang hati
Pinggan tak retak, nasi tak dingin
Tuan tak hendak, kami tak ingin
Kayu lurus dalam gudang
Kerbau kurus banyak tulang
Kura kura dalam perahu
Pura pura tidak tahu
Gelatik di pohon jati
Cantik itu yang baik hati
Ayam jago terbang ke awan
Ayo kita menjadi lawan
Ikan sembilang di balik batu
Sudah dibilang jangan mengganggu
Gelatik dalam rumah
Cantik itu yang ramah
Gelatik mematuk polong
Cantik itu suka menolong
Gelatik di pohon lada
Cantik itu berlapang dada
Gelatik terbang ke awan
Cantik itu dermawan
Ada jelaga di kereta
Mata terjaga hati tertata
Buahnya ranum kulitnya luka
Bibir tersenyum banyak yang suka
Tari saman indah gerakannya
Tanda iman lapang dadanya
Indah delman sunda kelapa
Tanda iman berbakti ke ibu bapak
Indah taman makan tajin
Tanda iman kerjanya rajin
Indahnya taman waktu temaram
Tanda iman hidupnya tenteram
Indahnya taman alangkah sejuknya
Yang bermain ada akidahnya
Mintalah obat pada kerabat
Ikutlah nasehat agar selamat
Indahnya taman tumbuh jati
Tanda iman, tepati janji
Indahnya taman duduk di papan
Tanda iman, lakunya sopan
Buah ditata di atas meja
Hidup kita sementara saja
Gabah itu bahan makanan
Ibadah itu menyejukkan
Perahu layang tenggelam karam
Dengan sembahyang hatimu tenteram
Ikan toman dalam sulaman
Ikuti pedoman agar hidupmu aman
Talang betutu tempatnya padi
Akhirat itu negeri abadi
Kue apem di tangan penari
Hati adem wajahnya berseri
Ayun ayunan sambil makan
Lantunan Quran menakjubkan
Ke siantar dengan teruna
Sudah pintar parasnya arjuna
Naik sampan ke sebatik
Sudah tampan orangnya simpatik
Ujung bendul dalam semak
Kerbau mandul, banyak lemak
Gula merah lagi diparut
Nafsu amarah jangan diturut
Sirsak sirsak nangka belanda
Pikiran rusak digoda janda
Candi mendut rusak jalannya
Orang gendut banyak makannya
Dahulu parang sekarang besi
Dahulu sayang sekarang benci
Sudah gaharu cendana pula
Sudah tahu masih bertanya pula
Ikan sembilang di balik batu
Sudah kubilang jangan mengganggu
Dahulu sedan sekarang mercy
Dahulu teman sekarang istri
Lain dulang lain kakinya
Lain orang lain hatinya
Ke bilik ke dapur gulai pedas
Itik bertelur ayam menetas
Sebab pulut santan binasa
Sebab mulut badan binasa
Ada udang ada garam
Ada orang banyak macam
Pohon jati burung dara
Hati hati kalau bicara
Kucing belang dalam tong
Jadi orang tahu diri dong
Pohon ditebang banyak semutnya
Si abang banyak maunya
Ada merpati berbulu bersih
Hati hati memilih kekasih
Ada tong rusak besinya
Orang sombong susah hidupnya
Tangkap ikan patah kailnya
Kemunafikan besar dosanya
Ada banci main mata
Rasa benci jadi cinta
(*)