Ramadan
Ustadz Abdul Somad: Ramadhan Waktu Terbaik untuk Bertaubat kepada Allah
Ramadhan adalah waktu terbaik untuk bertaubat, Ustadz Abdul Somad menjelaskan mengenai kemuliaan orang yang taubat nasuha.
TRIBUNKALTARA.COM - Ramadhan adalah waktu terbaik untuk bertaubat, Ustadz Abdul Somad menjelaskan mengenai kemuliaan orang yang taubat nasuha.
Olehnya itu, mumpung masih dalam momen Ramadhan, dianjurkan untuk segera menyesali dosa-dosa dengan bertaubat yang sebenar-benarnya (taubat nasuha).
Dikutip TribunKaltara.com dari channel Youtube TAMAN SURGA.NET, Ustadz Abdul Somad menjelaskan mengenai golongan yang tidak diampunkan dosanya adalah orang yang menyekutukan Allah.
"Dosa selain menduakan Allah itu akan diampuni tapi dengan syarat," ujar Usadz Abdul Somad.
Syarat yang disebutkan Ustadz Abdul Somad adalah bertaubat dengan sungguh-sungguh.
Baca juga: Bacaan Niat Shalat Tasbih dan Tata Cara Pelaksanaannya, Ibadah Sunnah 10 Hari Terakhir Ramadhan
"Menyesali dalam hati perbuatan yang telah dilakukan," terangnya.
Menurut Ustadz Abdul Somad, sebelum melakukan shalat taubat, sebaiknya lebih dulu mandi.
Adapun mandi taubat caranya seperti mandi wajib.
"Basahi semuanya dari ujung rambut sampai ujung kaki. Lalu melaksanakan shalat taubat," jelasnya.
Setelah shalat, pejamkan mata dan renungi segala dosa dan memohon ampun kepada Allah.
Baca juga: Malam Ganjil 10 Hari Terakhir Ramadhan, Ini Amalan yang Bisa Mendatangkan Lailatul Qadar
Tapi, dosa kepada manusia yang telah disakit, ujar Ustadz Abdul Somad, hanya diampuni jika meminta maaf.
"Dosa kepada Allah diampuni dengan bertaubat, tapi dosa karena mengganggu orang lain diampuni jika meminta maaf."
Lanjutnya, bagi orang yang memberi maaf kepada saudaranya, derajatnya sangat mulia di sisi Allah.
"Minta maaf sangat mulia. Orang yang memaafkan saudaranya sangat mulia, maka Allah akan memaafkan silap dan salahnya," paparnya.
Selain itu, alumni Universitas Al Azhar Mesir terebut juga menyampaikan doa Sayyidul Taubat agar dibaca dua kali sehari yaitu setiap malam dan setelah shalat subuh.
Baca juga: Lafaz Doa Qunut Subuh dan Shalat Witir di Bulan Ramadhan, Pahami Makna Qunut dalam Syariat Islam
"Siapa yang membaca Sayyidul Istigfar di waktu malam, kemudian dia meninggal malam itu juga, maka surga tempatnya. Dan siapa yang membaca Sayyidul Istgfar ini setelah shalat subuh, kemudian meninggal di waktu siang, maka surga tempatnya."
Berikut bacaan doa Sayyidul Istigfar:
للَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
“Allahumma anta robbii laa ilaaha illaa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi dzanbii, faghfirlii fainnahuu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta”
Artinya: "Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau,Engkau yang menciptakanku, sedang aku adalah hamba-Mu dan aku diatas ikatan janji -Mu dan akan menjalankannya dengan semampuku, aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau” (HR. Bukhari no. 6306)
(*)