Berita Daerah Terkini
Ditjen Perkebunan Minta Penerima Beasiswa BPDPKS Kembali ke Daerahnya
Program pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang didanai BPDPKS, yakni beasiswa program D1, D3, D4 berdampak baik pada pembangunan sawit.
Penulis: - | Editor: Sumarsono
Masih banyak pekerjaan rumah yang besar dalam pengembangan SDM. Pendidikan dan Pelatihan SDM merupakan investasi supaya kelapa sawit kita semakin lebih kuat,” jelas Baginda.
Baginda yakin SDM yang sudah mendapat pendidikan dan pelatihan pasti lebih kompeten dibanding yang belum.
Lulusan D1 pasti lebih kompeten dalam dasar teori dan penerapannya dibanding yang hanya lulus SMA. Lembaga pendidikan juga harus memberikan sertifikat kompetensi kepada lulusannya untuk berberapa bidang dalam perkebunan kelapa sawit.
Salah satu mahasiswa penerima beasiswa adalah Adinda Nabila Siregar, anak pekebun dari Sumatera Utara yang berkuliah di Poltek CWE.
Awal mula tertarik ikut beasiswa adalah informasi dari teman kemudian mencari tahu lebih dalam lagi, mendaftar, test dan diterima.
“Kampus saya fokus pada kelapa sawit. Banyak ilmu yang saya dapatkan terkait perkembangan kelapa sawit. Dengan ilmu itu ketika saya libur dibagikan dengan membagi tips pada masyarakat sekitar yang sebagian besar merupakan pekebun sawit,” tutur Adinda.
Orangtua merasa sangat terbantu dengan adanya beasiswa ini karena anaknya mendapat pendidikan lebih baik.
“Saya bertempat tinggal di daerah yang sebagian besar masyarakatnya berkebun kelapa sawit. Mereka membudidayakan kelapa sawit tetapi pengelolaanya masih minim.
Masih banyak yang perlu diperbaiki seperti putaran panen, perawatan tanaman dan manajemen pengelolaan hasil panen,” kata Adinda.
BPDPKS sudah berbuat banyak mendukung petani kelapa sawit. Karena itu Adinda berjanji setelah tamat akan kembali ke kampung halaman untuk membantu orang tua dan masyarakat sekitarnya memperbaiki kebun kelapa sawit supaya produktivitas meningkat.
Diah Ayu Damayanti, mahasiswa penerima beasiswa BPDPKS dari program studi Teknik Informatika Politeknik Kampar menyatakan banyak sekali benefit yang didapatkan sebagai penerima beas siswa. Sebagai penerima beasiswa sawit maka ilmu TI yang dipelajari juga digunakan untuk kelapa sawit.
Diah bersama tim dari Politeknik Kampar sudah membuat sistim untuk KUD Sawit Jaya. Saat ini juga sedang melakukan penelitian untuk ikut dalam riset sawit BPDPKS dengan tema monitoring muka air gambut berbasis IoT. Proyek ini nanti bisa digunakan perusahaan perkebunan/pekebun yang sawitnya berada di lahan gambut untuk mencegah kebakaran lahan sejak dini.
Direktur Poltek CWE St Nugroho Kristono, menyatakan supaya penerima beasiswa BPDPKS kembali ke daerah asalnya, membangun kelapa sawit di wilayahnya perlu mekanisme lain untuk memberi gaji mereka. BPDPKS dan Ditjenbun perlu mengalokasikan dana buat gaji mereka jika mereka berkiprah di Koperasi.
Tiap tahun peserta yang mendaftar beasiswa mencapai 3000-3500 orang dan tahun lalu kuota 660 berarti rasio mencapai 1:5.
Baca juga: Pembangunan Sarpras dalam Program Peremajaan Sawit Rakyat Merupakan Kegiatan Strategis Nasional
Nugroho menyarankan agar jangan hanya pekebun dan keluarga pekebun saja yang diberi kesempatan, juga pekerja dan keluarga pekerja perusahaan perkebunan kelapa sawit baik yang bekerja di kebun, pabrik dan kantor bisa mendapat peluang yang sama.