Aktivitas Tambang Emas Ilegal Buat Lahan Kebun Sawit Rusak, PT BSMP Sebut Rugi Ratusan Miliar Rupiah

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Aktivitas tambang emas ilegal buat lahan kebun sawit rusak, PT BSMP sebut rugi ratusan miliar Rupiah.

Direktur PT Bulungan Surya Mas Pratama (BSMP), Rudy, mengungkap pihaknya merugi akibat aktivitas tambang emas di lokasi perkebunan sawit miliknya di Sekatak, Bulungan.

Aktivitas tambang emas, kata Rudy, setidaknya membuat PT BSMP rugi hingga ratusan miliar rupiah, lantaran kebun sawit yang ada telah dirusak dan meninggalkan lubang tambang.

Baca juga: PT BTM Diperiksa Soal Kasus Tambang Ilegal Sekatak, Polres Bulungan Sebut Potensi Panggil Saksi Lain

"Itu itu lebih ratusan hektar, kerugian kita ratusan miliar ada, sawit rusak, habis tergusur semua, dan itu sudah berbuah lho, sawit itu sekarang jadi lahan kosong itu, dulu kita tanam 1.000 hektar lebih," kata Rudy.

Menurutnya, aktivitas tambang emas di lokasi perkebunan sawit PT BSMP semakin hari semakin masif dan merusak.

"Tidak ada pembicaraan kok maju terus, saya heran saja, ini masih berlanjut, malah tower pemantau yang kita punya, mau digali di bawahnya, lalu di mess pekerja saya mau digali juga, seperti tidak ada aturan, tidak ada hukum," katanya.

Tak hanya merusak, lubang tambang yang ditinggalkan akibat aktivitas penambangan juga kerap menelan korban jiwa.

"Saya sudah lama teriak ini mempersalahkan ini, boleh tidak ada sawit dirusak begitu? mereka tinggalkan lubang begitu saja, digali-gali begitu saja," katanya.

"Setelah itu mereka cari tempat lagi, cari lagi boleh tidak seenaknya begitu? padahal itu lahan sawit aktif, orang kami juga banyak yang jatuh di lubang itu," ungkapnya.

Baca juga: Buntut Kasus Tambang Ilegal Briptu Hasbudi, Dirut PT BTM Dicecar 32 Pertanyaan, Polisi Sebut ini

Rudy mengaku pihaknya tidak dapat menghitung luasan pasti lahan sawit yang rusak akibat aktivitas tambang emas.

Karena menurutnya banyak pihak yang akan menekan jika ada pihak yang hendak menggangu aktivitas tambang emas.

"Orang saya juga tidak berani invetarisir, kalau kita investarisir dia di-pressure, ditekan segala, kita kasihan juga, kita harus pikir juga nyawa mereka," katanya.

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi