Curiga jadi Dalang Mutasi, Kepsek SMPN 2 Sei Menggaris Dikeroyok Rekan Seprofesi, Ini Kata Polisi

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Curiga jadi dalang mutasi, Kepsek SMPN 2 Sei Menggaris dikeroyok rekan seprofesi, ini kata polisi.

Kepala Sekolah SMPN 2 Kecamatan Sei Menggaris, Kabupaten Nunukan, inisial GN (38), menjadi korban pengeroyokan oleh tersangka TSL yang merupakan rekan seprofesinya, Minggu (15/05).

Kapolsek Nunukan Kota, AKP Ridwan Supangat, melalui Kanit Reskrim Ipda Erikson, mengatakan kejadian berawal dari rasa curiga TSL bahwa dirinya dimutasi dari SMPN 2 Sei Menggaris ke SMPN 3 Sei Menggaris, karena ulah dari GN.

Baca juga: HUT ke-21 Lanal Nunukan, Bersih-bersih Taman Makam Pahlawan, Danlanal Arief Prihatin karena Ini

Kejadian pengeroyokan terjadi di perumahan guru SMPN 2, RT 02, Desa Tabur Lestari, Kecamatan Sei Menggaris.

Selain TSL, tiga rekan lainnya yang terlibat pengeroyokan yakni VX, LX, dan PR.

Ketiga rekannya merupakan tukang kebun di Sei Menggaris.

"Sekira pukul 14.00 Wita, TSL bersama tiga rekannya berangkat kerja bakti. Mereka lewat depan rumah kepala sekolah GN. TSL lihat pintu rumah GN terbuka. Akhirnya singgahlah," kata Erikson kepada TribunKaltara.com, Selasa (17/05/2022), sore.

Lebih lanjut Erikson sampaikan, TSL dan tiga rekannya masuk ke dalam rumah lalu dipersilahkan duduk oleh GN.

Sontak TSL bertanya dengan nada agak keras kepada GN, apa alasan dirinya di mutasi.

"GN belum sempat menjawab, rekan TSL inisial LX langsung memukul GN dari arah belakang. Lalu, rekan TSL lainnya ikut memukul. Sempat GN berdiri, lalu PR piting kepala korban dan TSL memukul bagian pipi GN sebelah kiri," ucapnya.

Menurut Erikson, saat pengeroyokan terjadi, istri korban sempat berusaha melerai perkelahian itu, namun tanpa sadar pukulan mengenai pelipis istri GN.

"Istri korban sempat berusaha melerai perkelahian itu. Tapi usahanya gagal, karena pukulan kena di pelipis istrinya," ujarnya.

Pengeroyokan itu membuat korban GN mengalami luka lebam di wajah, sementara sang istri luka di bagian pelipis.

"Sudah kami visum suami dan istrinya. Sudah upayakan mediasi tapi korban bersikeras mau melanjutkan ke proses hukum. Jadi ini sudah naik tahap penyidikan," tuturnya.