Liga 1

Eks Pemain Tarkam Asal Aceh Susul Mokodompit dan Samuel Christianson Simanjuntak Gabung PSM Makassar

Mantan pemain antar kampung atau biasa disingkat Tarkam merapat ke PSM Makassar susul Rivki Mokodompit dan Samuel Christianson Simanjuntak.

TribunKaltara.com / Cornel Dimas Satrio
PSM Makassar. (TribunKaltara.com / Cornel Dimas Satrio) 

TRIBUNKALTARA.COM - Mantan pemain antar kampung atau biasa disingkat Tarkam merapat ke PSM Makassar susul Rivky Mokodompit dan Samuel Christianson Simanjuntak.

Manajemen PSM Makassar sedang menggodok susunan pemain jelang AFC Cup maupun dalam menghadapi musim baru Liga 1.

Selain memburu pemain-pemain asing, PSM Makassar juga terus mendatangkan talenta-talenta dari dalam negeri.

Awal pekan ini PSM Makassar mengumumkan perekrutan Rivky Mokodompit di barisan penjaga gawang.

Ini adalah periode kedua Rivky Mokodompit berseragam PSM Makassar.

Sebelum Rivky Mokodompit, manajemen Juku Eja lebih dulu memperkenalkan Samuel Christianson Simanjuntak.

Kemudian teranyar, Vivi Asrisal, penyerang sayap asal Aceh menambah kekuatan Juku Eja untuk musim 2022/2023.

Pengumuman bergabungnya Vivi Asrisal disampaikan PSM Makassar melalui Instagram resmi klub pada Selasa (17/5/2022).

Baca juga: PROFIL Rafli Asrul, Gelandang PSM Makassar Bakal Main di Eropa, Andalan Shin Tae-yong di Timnas

Sebelum memperkuat Semen Padang, Vivi Asrisal memperkuat Persiraja Banda Aceh.

Pemain yang memulai karir sebagi seorang pemain antar kampung (Tarkam) ini lahir di Suso Aceh Barat Daya 26 tahun silam.

Diakui Vivi Asrisal, pertama kali menekuni dunia sepak bola sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

“Semenjak SD saya hanya bermain bola untuk mengisi waktu senggang, jadi tidak terlalu antusias,” terangnya.

Awal terjun ke dunia sepak bola, kata Vivi Asrisal, karena kenakalannya sewaktu masa kanak-kanak.

“Dulu itu saya nakal lah, tapi masih batas wajar nakalnya walau sering bikin pusing orang sekampung juga,” kenangnya.

Akibat dari kelakuannya semasa kecil, anak kedua dari empat bersaudara itu dimasukan Sekolah Sepak Bola (SSB) di Kota Aceh Barat Daya oleh saudara laki-lakinya.

“Alasan keluarga memasukan saya di SSB itu sebenarnya biar saya bisa ada kegiatan lain, jadi gak nakal lagi,” ujar pria yang mudah tertawa itu.

Baca juga: Hilman Syah Pergi, PSM Makassar Rekrut Rivky Mokodompit, Dulu Juara Piala Indonesia Bareng Juku Eja

Memulai karir di SSB, Vivi Asrisal malah makin ketagihan untuk latihan sepak bola.

Ia mengaku selama berlatih di SSB ia merasa ada sesuatu yang kurang dalam hari-harinya jika tidak berlatih.

Walaupun bisa dibilang terlambat dalam menekuni dunia sepak bola Vivi Asrisal malah lebih mudah untuk mengembangkan kemampuannya.

“Walaupun saya tidak memulainya dari kecil tapi saya sangat kecanduan sewaktu sudah mulai tekun bermain sepak bola,” jelas anak nelayan itu.

Bahkan sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun 2010 Vivi Asrisal sudah mulai dibayar Rp 50 ribu per laga.

“Sejak duduk di bangku SMA saya sudah sering ikut tarkam, bahkan sudah dibayar waktu itu,” paparnya.

Ia juga menyampaikan kali pertama dibayar tarkam, ia sungguh sangat senang dan tidak menyangka bisa mengumpulkan uang pada usia itu.

“Pada saat itu saya sangat terkejut, ternyata di sepak bola itu bayarannya besar apalagi untuk anak SMA seperti saya.” Jelasnya.

Baca juga: Daftar Pemain yang dipanggil ke Skuad Timnas Indonesia U-19 untuk Turnamen Toulon 2022, 3 dari PSM

Selain dibayar sebagi pemain tarkam Vivi Asrisal juga mengaku sering diancam ketika sedang berlaga.

“Kalau mau jadi pemain tarkam itu mentalnya harus kuat, tapi karena sering bermain tarkam itu juga saya memiliki mental bagus kala main professional,” jelasnya.

Pemain yang tidak memiliki idola di sepak bola ini mengaku bahwa semenjak tarkam kali pertama itu namanya semakin terkenal di lingkungan tarkam.

Ia juga menjadi pemain termuda pada tahun 2012 ketika membela Persada Aceh Barat Daya di Divisi 2.

Setelah bermain di Persada Aceh Barat Daya, Vivi Asrisal melanjutkan perjalanan sepak bolanya di Popda bahkan sampai PON Remaja pada tahun yang sama.

“Setelah perjalanan di masa SMA itu saya melanjutkan kuliah di Banda Aceh, di Universitas Syiah Kuala,” katanya.

Masuk kuliah melalui jalur bidikmisi, Vivi Asrisal masih terus aktif bermain sepak bola semasa kuliah.

Awalnya ia mengaku sering bermain futsal di kampus, serta membela tim jurusannya.

Mahasiswa Fakultas Kelautan dan Perikanan itu baru menyelesaikan kuliahnya pada tahun 2020 lalu saat masih membela SPFC.

“Karena sudah fokus sepak bola, kuliah saya sedikit terbangkalai, terlebih ketika saya sudah di Persiraja Banda Aceh,” paparnya.

Bakat Vivi Asrisal terpantau oleh salah satu pelatih Persiraja Banda Aceh pada tahun 2016, ia diajak untuk mengikuti seleksi di Persiraja.

“Alhamdulillah ketika mengikuti seleksi di Persiraja saya terpilih untuk menjadi pemain Persiraja,” jelasnya.

Sewaktu seleksi ia juga mengaku banyak pemain tidak mengenalnya, bahkan banyak orang yang tidak mengenal dirinya kala mengikuti seleksi.

“Saya itu pemain tarkam, jadi hanya terkenal di kalangan tarkam, sewaktu seleksi orang tidak mengenal saya lalu saya malah lolos seleksi,” jelasnya.

Lolos di Persiraja adalah langkah awal perjalanan Vivi Asrisal sebagai pesepakbola professional.

Setelah menjalani karir sampai 2018 di Persiraja, Vivi Asrisal melanjutkan karinya di PSIM pada tahun 2019 sebelum di kontrak oleh SPFC.

“Saya sempat bermain di PSIM terlebih dahulu karena saya memang ingin coba bermain di luar Aceh,” paparnya.

Setelah satu musim di PSIM, ia dikontrak oleh SPFC pada tahun 2020.

“Pada musim pertama saya di SPFC itu, karena liga tidak jalan saya dipinjamkan ke Persiraja untuk ikut piala Menpora kemarin,” terangnya.

Sekarang kontrak Vivi Asrisal kembali di perpanjang oleh SPFC untuk satu tahun kedepan, ia mengaku ingin konsisten di SPFC agar bisa membawa tim ini lolos ke Liga 1.

Ia juga memaparkan bahwa ia adalah orang Suso Aceh Barat Daya pertama yang bisa menjadi pesepak bola professional.

“Selain membela SPFC saya juga ingin bermain untuk Timnas Indonesia, agar jadi orang Suso pertama juga yang membela Timnas,” tutupnya. (*)

(*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Profil Vivi Asirazal, Pemain Asal Aceh yang Dikabarkan Deal dengan PSM Makassar, https://makassar.tribunnews.com/2022/05/17/profil-vivi-asirazal-pemain-asal-aceh-yang-dikabarkan-deal-dengan-psm-makassar.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved