Bulan Imunisasi Anak Nasional Bakal Sasar 34 Ribu Anak di Bulungan Kalimantan Utara

TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN - Selama bulan Mei sampai Juni 2022 mendatang dalam kalender Dinas Kesehatan Kabupaten Bulungan memasuki masa Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).

Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan Penyakit (P2P) Kabupaten Bulungan, dr. Velix Toding Sima menuturkan kegiatan BIAN sudah dilaksanakan sejak awal masuk kerja setelah libur lebaran Senin (9/5/2022).

"Nanti tanggal 25 mei ini pembukaan resmi oleh pak Bupati, namun kalau dalam pelaksanaan di lapangan, Dinkes Bulungan sejak selesai libur lebaran, sudah laksanakan sebagian kecamatan dan kita diberi waktu 1 bulan kegiatan BIAN," ungkapnya Kamis (19/5/2022).

Velix menuturkan sasaran BIAN di Kabupaten Bulungan tertuju kepada anak usia 9 Bulan hingga 12 tahun.

"Kenapa tanggal 25 Mei mendatang kegiatan BIAN baru dilaksanakan, karena mengikuti kebijakan dari Kemenkes RI akan dilakukan secara serentak di Indonesia.

Tujuannya supaya mencegah penyakit difteri, portusis, batuk rejan tetanus, campak, rubella," ucapnya.

Baca juga: Hepatitis Akut Belum Terdeteksi di KabupatenTana Tidung, Pencegahan Ini yang Dilakukan Dinkes

Lebih lanjut kata Velix, target sasaran kegiatan BIAN di Kabupaten Bulungan mencapai 34.000 anak-anak.

"Target kita 34 ribu anak-anak di Kabupaten Bulungan dapat suntik Imunisasi BIAN atau Imunisasi Kejar menurut kami nanti dilaksanakan di Puskesmas, Sekolah, Pos Dinkes Bulungan, karena selama dua tahun pandemi Covid-19 ini Imunisasi lengkap itu turun sekali makanya kami lakukan Imunisasi kejar," ucapnya.

Kata Velix, pemberian nama kegiatan istilah Imunisasi Kejar adalah untuk yang tidak dapat Imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, dan Tetanus) serta Polio bagi anak-anak di Kabupaten Bulungan.

"Makanya hasil yang kami jumlah akan dapat suntik BIAN dan Imunisasi Kejar untuk anak-anak total mencapai 34 ribu, pemberian imunisasi kejar ini mencakup imunisasi polio juga dengan cara diberi tetes (OPV) atau suntik (IPV).

Tujuannya untuk melengkapi status imunisasi balita yang terlambat atau tidak sesuai jadwal," ujarnya.

(*)

Penulis : Georgie Sentana Hasian Silalahi