Liga Italia
Jose Mourinho Ingin Rekrut Mantan Pemain Chelsea ke Stadion Olimpico, Petinggi AS Roma Menentang
Jose Mourinho berencana merekrut anak asuhnya dari Manchester United ke AS Roma.
TRINBUNKALTARA.COM - Jose Mourinho berencana merekrut anak asuhnya dari Manchester United ke AS Roma.
Namun keinginan Jose Mourinho tersebut tidak sepenuhnya didukung manajemen AS Roma.
Pemain yang dimaksud adalah Nemanja Matic.
Saat ini Nemanja Matic memang telah memutuskan tak akan bertahan di Manchester United musim depan.
Kabar keinginan Nemanja Matic untuk hengkang dari Manchester United disambut gembira Jose Mourinho.
Arsitek asal Portugal langsung menggoda Nemanja Matic agar mau bergabung dengan AS Roma.
Tetapi, beberapa petinggi AS Roma sangat meragukan kecocokan Nemanja Matic bermain di Stadio Olimpico.
Baca juga: Bersama AS Roma, Jose Mourinho Berpeluang Cetak Sejarah di Eropa Melalui UEFA Conference League
La Gazetta dello Sport memberitakan, usia dan tingkat kebugaran Nemanja Matic membuat pihak AS Roma khawatir.
Terlebih lagi, sang pemain dilaporkan bakal meminta gaji sekitar £4,2 juta per tahun.
Pembelian Nemanja Matic ditakutkan hanya bakal membuang-buang duit.
Apalagi, Nemanja Matic bakal berusia 34 tahun ketika musim 2022/2023 dimulai.
AS Roma lebih memilih merekrut pemain muda yang bisa dikembangkan ketimbang memboyong seseorang yang bisa pensiun kapan saja.
Perpecahan bisa ditimbulkan dari situasi ini antara AS Roma dan Jose Mourinho.
Bahkan Jose Mourinho sudah menandai Nemanja Matic sebagai prioritasnya di bursa transfer musim panas.

Baca juga: Tinggalkan Juventus dengan Air Mata, Dybala Bisa Bantu Jose Mourinho Naikkan Level AS Roma
Mantan pelayih Real Madrid juga bersedia mengosongkan ruang baginya Nemanja Matic dengan melego Jordan Veretout.
Mantan pemain Aston Villa itu sempat menjadi andalan Giallorossi sebelum kedatangan Jose Mourinho.
Musim ini, Jordan Veretout sering tak dimasukkan skuad dan bisa ditransfer musim panas nanti.
Kans cetak sejarah
Pelatih AS Roma Jose Mourinho berpeluang mencetak sejarah jika mampu membawa timnya menjuarai Liga Konferensi atau UEFA Conference League.
Pada final UEFA Conference League, AS Roma ditantang klub asal Belanda Feyenoord Rotterdam.
Diketahui, UEFA Conference League merupakan turnamen baru yang digarap Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA).
Bisa dibilang, liga ini adalah kasta ketiga di kompetisi bola Eropa Liga Champions dan Liga Europa.
Dari awal, Jose Mourinho sudah menargetkan menjadi juara UEFA Conference League.
Bagi Jose Mourinho, tak masalah meskipun UEFA Conference League kalah mentereng dari Liga Champions dan Liga Europa.
Jika benar-benar mampu menjuarainya, maka pria Portugal akan tercatat dalam sejarah sebagai pelatih pertama yang memenangkan tiga kompetisi UEFA sekaligus yaitu Liga Champions, Liga Europa, dan UEFA Conference League.
Di Liga Champions, Jose Mourinho pernah juara Liga Champions bersama Porto dan Inter Milan.
Lalu mantan pelatih Real Madrid menyabet juara Liga Europa ketika melatih Manchester United.
Namun demikian langkah Mourinho di UEFA Conference League tentu tidak mudah.
Pasalnya Feyenoord merupakan klub yang mempunyai catatan sejarah yang juga baik.
Feyenoord pernah mengangkat Piala UEFA pada tahun 1974 dan 2002.
Tim asal Belanda ini juga merupakan pemenang Piala Eropa pada tahun 1970.
Feyenoord bisa menjadi klub pertama yang memiliki ketiga trofi kompetisi klub utama UEFA saat ini.
Laga final AS Roma vs Feyenoord diagendakan pada Kamis 26 Mei 2022 pukul 02.00 WIB di Tirana.
Tammy Abraham, penyerang Roma berambisi untuk membawa trofi UEFA Conference League.
"Saya tidak punya kata-kata untuk tim dan para penggemar. Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Roma pantas mendapatkan final untuk waktu yang lama: Saya senang kami telah mencapainya, untuk saya dan semua orang,” katanya.
Sedangkan Jose Mourinho, pelatih Roma menilai jika final ini adalah satu diantara laga hidup mati bagi AS Roma.
"Ketika Anda bekerja di Roma, Anda tinggal di Roma, Anda menghirup Roma dan Anda menghirup klub ini.
Saya merasa sejak saya menandatangani kontrak bahwa mereka adalah klub besar, tetapi tanpa kemenangan dan tidak banyak final. Saya sangat emosional. Bagi kami, ini adalah Liga Champions kami,” ujarnya.
Sementara itu, Arne Slot, pelatih Feyenoord juga mempunyai visi yang sama untuk membawa trofi UEFA Conference League ke Belanda.
"Untuk mencapai final Anda membutuhkan keberuntungan pada saat yang tepat, tetapi grup ini tentu memiliki kualitas juga. Kami telah membuat orang bangga, tetapi ini belum berakhir.
Para pendukung selalu bangga, tetapi saya pikir kami telah membuat mereka sangat bangga, tidak hanya dengan penampilan kami di Eropa. Tetapi sekali lagi, kami belum memenangkan apa pun dan kami benar-benar ingin melakukannya,” ujarnya.
Guus Til, gelandang Feyenoord mengaku akan bermain hati-hati dan maksimal untuk membawa gelar Conference League itu dan menjadi milik klub yang dibelanya.
"Saya harus berhati-hati untuk tidak merayakan terlalu banyak sekarang, karena kami belum memenangkan apa pun. Tentu saja, saya sangat bangga dengan apa yang telah kami capai sejauh ini, tetapi pada akhirnya ini tentang kemenangan akhir,” katanya.
(*)