Berita Nasional Terkini

Berpeluang jadi Pj Gubernur DKI Gantikan Anies Baswedan, Kapolda Metro Jaya: Saya Tidak Berminat!

Namanya mencuat jadi Pj Gubernur DKI Jakarta gantikan Anies Baswedan, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran : saya tidak berminat!

Editor: Amiruddin
TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma
Kapolda Metro Irjen Pol Fadil Imran 

TRIBUNKALTARA.COM - Namanya mencuat jadi Pj Gubernur DKI Jakarta gantikan Anies Baswedan, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran : saya tidak berminat!

Nama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran disebut berpeluang jadi Pj Gubernur DKI Jakarta gantikan Anies Baswedan

Jenderal seangkatan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tersebut disebut berpeluang jadi Pj Gubernur DKI Jakarta gantikan Anies Baswedan yang akan berakhir masa jabatannya pada Oktober 2022 mendatang.

Teranyar, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menanggapi pasca namanya disebut berpeluang jadi Pj Gubernur DKI Jakarta gantikan Anies Baswedan

Dengan tegas, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran  mengaku tak berminat jadi Pj Gubernur DKI Jakarta gantikan Anies Baswedan

Ia mengaku masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan sebagai Kapolda Metro Jaya

Bukan hanya itu, Irjen Pol Fadil Imran juga mengaku masih mau membantu Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam mewujudkan slogan Polri yakni prediktif, responsibilitas, transparansi berkeadilan (Presisi).

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran. (Tangkapan Layar YouTube KompasTV)
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran. (Tangkapan Layar YouTube KompasTV) (Tangkapan Layar YouTube KompasTV)

Baca juga: Prabowo Subianto Rajai Survei Capres Pilihan Milenial Versi LSJ, Anies Baswedan & Ganjar Membayangi

"Saya tidak berminat! Catat itu," tagas Fadil Imran kepada wartawan usai upacara pelantikan Kapolsek Jajaran Polda Metro Jaya, Selasa (24/5/2022).

Bukan tanpa alasan ia mengungkapkan bahwa ia tak berminat mengisi jabatan tersebut.

Menurutnya, masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikannya sebagai Kapolda Metro Jaya dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Jakarta.

"Banyak PR yang harus saya selesaikan untuk menjaga Jakarta," ungkapnya.

Fadil menambahkan saat ini ia masih mau membantu Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam mewujudkan slogan Polri yakni prediktif, responsibilitas, transparansi berkeadilan (Presisi).

"Dan saya masih ingin membantu Kapolri untuk mewujudkan Polri yang Presisi, Polri yang lebih baik," tutupnya.

Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta akan selesai pada Oktober 2022 nanti.

Berbeda dari tahun sebelumnya, jabatan Gubernur itu akan ditentukan melalui Pilkada yang digabung dengan Pemilu 2024.

Sebelumnya Mendagri Tito Karnavian telah melantik lima Penjabat Gubernur yang telah telah habis masa jabatannya.

Lima Pj Gubernur yang dilantik tersebut yakni:

Pj. Gubernur Banten, Dr. Al Muktabar, M.Sc yang sebelumnya menjabat Sekretaris Daerah Banten.

Kemudian Pj. Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Dr. Ir. Ridwan Djamaluddin yang merupakan Dirjen Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM. Lalu Pj. Gubernur Sulawesi Barat, Drs. Akmal Malik, M.Siyang menjabat Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri.

Selanjutnya Pj. Gubernur Gorontalo, Dr. Ir. Hamka Hendra Noer, M.Si. Yang menjabat Staf Ahli Bidang Budaya Sportivitas Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Terakhir Pj. Gubernur Papua Barat, Komisaris Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Paulus Waterpauw yang menjabat Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan BNPP Kementerian Dalam Negeri.

Baca juga: Survei Populi Center Tempatkan Popularitas Prabowo Teratas, Disusul Sandiaga Uno dan Anies Baswedan

PROFIL Irjen Pol Fadil Imran, Jenderal Asal Makassar yang Disebut Berpeluang Jabat Pj Gubernur DKI

Nama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran disebut berpeluang jabat Pj Gubernur DKI Jakarta saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lengser.

Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diketahui bakal berakhir pada Oktober 2022 mendatang.

Untuk melaksanakan tugas Gubernur DKI Jakarta yang akan ditinggalkan oleh Anies Baswedan bakal ditunjuk Pj Gubernur DKI Jakarta.

Satu nama yang disebut berpeluang jabat Pj Gubernur DKI Jakarta, yakni Irjen Pol Fadil Imran

Saat ini Irjen Pol Fadil Imran menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya 

Jebolan Akpol 1991 itu merupakan Jenderal asal Makassar.

Ia juga rekan seangkatan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Dalam artikel ini TribunKaltara.com sajikan profil Irjen Pol Fadil Imran, Jenderal asal Makassar yang disebut berpeluang jabat Pj Gubernur DKI Jakarta.

Munculnya nama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran sebagai satu figur yang berpeluang jabat Pj Gubernur DKI Jakarta, disampaikan Politikus Senior Gerindra M Taufik 

Politikus Senior Gerindra M Taufik berpendapat bahwa Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran bisa berpeluang menjadi Penjabat Gubernur setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan habis masa jabatannya pada Oktober tahun ini.

Kemungkinan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran berpeluang menjadi Penjabat Gubernur setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, kata Politikus Senior Gerindra M Taufik, karena kewenangan menentukan Pj Gubernur DKI Jakarta berada di tangan Presiden Joko Widodo.

"Iya kemungkinan pasti ada (karena penunjukan Pj) itu kewenangan presiden. Kapolda mungkin-mungkin saja," ujar Taufik saat dihubungi melalui telepon, Selasa (17/5/2022).

Sebagai informasi, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran masuk kriteria yang ditetapkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada Serentak 2024.

Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri Benny Irwan mengatakan, kriteria utama yang harus dipenuhi adalah penjabat harus seorang pejabat pimpinan tinggi madya.

"Ini selevel dirjen, bisa sekjen, dirjen, bisa irjen, bisa kepala badan, bisa sestama.

Itu yang selevel disebut pejabat tinggi bagian," ujar Benny (7/1/2022).

Aturan tersebut, kata Benny, berlaku untuk tujuh provinsi yang gubernurnya akan selesai masa jabatan di tahun 2022, termasuk DKI Jakarta.

"Acuannya semua sama, tidak ada kekhususan untuk DKI dan lainnya," ucap Benny.

Namun, peluang tersebut tergolong tipis.

Sebab, menurut Taufik, meski sosok Kapolda Metro sesuai dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2022 tentang Pilkada Serentak 2024, Fadil dinilai tidak memiliki seluruh kriteria yang harus dimiliki seorang Pj Gubernur.

Taufik menegaskan, ada empat kriteria yang harus dimiliki calon Pj Gubernur DKI Jakarta, pertama pernah menjabat sebagai pejabat DKI dari tingkat bawah hingga kepala badan.

Taufik menyebut sosok Pj Gubernur DKI harus mengetahui seluk beluk pemerintahan DKI Jakarta.

Sedangkan Fadil dinilai belum mumpuni karena tidak pernah menjadi pejabat di DKI Jakarta.

"Kan dia (Fadil) belum pernah menjadi pejabat di Jakarta, karena mengawal Jakarta itu ya harus yang sudah paham," tutur Fadil.

Kedua, kedekatan dengan Presiden Joko Widodo, kemudian yang ketiga harus luwes berkomunikasi dengan anggota legislatif, dan terakhir memiliki kompetensi.

Baca juga: Viral Anies Baswedan Puji Penampilan Nidji di JIS, Instagram Giring Ganesha Langsung Diserbu Netizen

Profil Irjen Pol Fadil Imran

Sebelumnya diberitakan, Irjen Pol Mohammad Fadil Imran resmi menggantikan Irjen Pol Nana Sudjana menjadi Kapolda Metro Jaya.

Hal itu setelah pengumuman resmi yang disampaikan Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono di Mabes Polri pada Senin (16/11/2020).

Penggantian jabatan ini buntut dicopotnya Irjen Pol Nana Sudjana dari jabatan Kapolda Metro Jaya.

Kemudian, Irjen Pol Nana Sudjana dipindahtugaskan menjadi Koordinator Ahli Kapolri.

Sebelum ditugaskan menjadi Kapolda Metro Jaya, Fadil Imran menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur.

Lantas siapakah sosok Irjen Pol Mohammad Fadil Imran ini?

Diketahui, nama Fadil Imran sudah tidak asing lagi di jajaran kepolisian.

Sebab, namanya kerap kali disebut berpotensi menjadi kandidat kuat Kapolri pengganti Idham Azis.

Fadil Imran merupakan alumni Akademi Polisi (Akpol) 1991 yang berpengalaman di bidang reserse.

Dikutip dari Surya.co.id, M Fadil Imran dilahirkan di makassar, Sulawesi Selatan 51 tahun lalu.

Dia memiliki rekam jejak menduduki beberapa jabatan penting di Polri.

Mulai dari Polres KP3 Tanjung Priok, Polres Kepulauan Riau, Polres Metro Jakarta, Polda Metro, hingga Mabes Polri.

Pada tahun 2008, Fadil Imran pernah menjabat sebagai Kasat III Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Pada tahun yang sama, ia kemudian menjabat sebagai Kapolres KP3 Tanjung Priok.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran. (Kompas.com)
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran. (Kompas.com) (Kompas.com)

Setahun kemudian, tepatnya pada tahun 2009, ia menjabat Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya.

Setelah tiga tahun menjabat, pada tahun 2011, Imran dimutasi untuk menduduki jabatan Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri.

Masih pada tahun yang sama, ia kemudian menduduki jabatan Direktur Ditreskrimum Polda Kepri.

Lalu, dua tahun kemudian, pada tahun 2013, ia menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat.

Dua tahun kemudian, pada 2015, ia dipindah untuk menduduki jabatan Analis Kebijakan Madya (Anjak Madya) Bidang Pidum Bareskrim Polri.

Setahun kemudian, pada tahun 2016, ia menjabat sebagai Direktur Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

Imran berhasil membongkar kasus pembajakan film Warkop DKI Reborn, dan berhasil membekuk satu orang pelaku, berjenis kelamin wanita berinisial P (31).

Masih pada tahun yang sama, ia bergeser untuk menjabat sebagai Wakil Dirtipideksus Bareskrim Polri.

Setahun kemudian, ia menjabat sebagai Dirtipid Siber Bareskrim Polri (2017) dan berhasil membongkar kasus besar yang berkaitan dengan organisasi siber terorganisir Muslim Cyber Army (MCA) pada Februari 2018 silam.

Dan pada tahun 2019, Imran menjabat sebagai Staf Ahli Sosial Budaya (Sahli Sosbud) Kapolri Jendral Idham Aziz hingga tahun 2020, sebelum akhirnya dimutasi menjadi Kapolda Jatim pada bulan Mei 2020.

Diketahui sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana resmi dicopot dari jabatannya oleh Kapolri Jenderal Pol Idham Azis pada hari ini.

Pencopotan tersebut diumumkan oleh Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono di Mabes Polri pada Senin (16/11/2020).

Diduga, pencopotan Irjen Nana Sudjana berkaitan dengan acara yang digelar oleh pemimpin ormas FPI, Habib Rizieq Shihab.

Pasalnya, acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putri keempatnya itu menimbulkan kerumunan massa yang besar.

Bahkan, pihak penyelenggara menuturkan ada sekitar 10.000 orang yang hadir dalam acara yang digelar di Jalan Petamburan III, Jakarta Pusat pada Sabtu (14/11/2020) lalu.

Selain Kapolda Metro Jaya, Kapolri Idham Azis juga mencopot Kapolda Jawa Barat, Irjen Rudy Sufahradi Novianto.

Dalam penjelasannya, Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, keduanya dicopot lantaran tidak melaksanakan perintah terkait pengamanan protokol kesehatan.

Baca juga: Hasil Survei Terbaru SMRC, Prabowo Subianto Kalahkan Elektabilitas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan

(*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltara untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltaracomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

TikTok officialtribunkaltara

Follow Helo TribunKaltara.com

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Disebut Berpeluang Jadi Pj Gubernur DKI Gantikan Anies, Ini Tanggapan Kapolda Metro Jaya, https://www.tribunnews.com/metropolitan/2022/05/24/disebut-berpeluang-jadi-pj-gubernur-dki-gantikan-anies-ini-tanggapan-kapolda-metro-jaya?page=all
Penulis: Fandi Permana
Editor: Hasanudin Aco
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved