30 Calon Pekerja Migran Ilegal Asal Sulawesi Selatan Diamankan Satgas Marinir Ambalat di Nunukan

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Sebanyak 30 calon Pekerja Migran Indonesia ( PMI ) ilegal asal Sulawesi Selatan ( Sulsel ) kembali diamankan Satgas Marinir Ambalat, Minggu (29/05/2022), pagi.

Puluhan WNI tersebut diamankan lantaran diduga akan melintas secara Ilegal ke Tawau, Malaysia melalui Sungai Mentadak dan Sungai Akoy, Desa Bambangan, Sebatik Barat, Kabupaten Nunukan.

Komandan Lanal Nunukan Letkol Laut (P) Arief Kurniawan Hertanto, mengatakan calon PMI ilegal tersebut menuju Pulau Sebatik melalui Pelabuhan Haji Mukhtar Nunukan.

"Pukul 06.00 Wita masuk informasi dari Intel Lanal Nunukan bahwa akan ada kegiatan calon PMI Ilegal di Desa Bambangan. Setelah dicek ternyata benar.

Sehingga pukul 07.00 Wita mereka diamankan di Pos Marinir Bambangan," kata Arief Kurniawan Hertanto kepada TribunKaltara.com, Minggu (29/05/2022), pukul 12.30 Wita.

Selanjutnya ke-30 calon PMI ilegal itu akan diserahkan ke Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia atau BP2MI Nunukan untuk diperiksa lebih lanjut.

Baca juga: Februari ini Ratusan Calon PMI Ilegal Berhasil Dicegat Petugas, BP2MI Nunukan Ungkap Modus Baru

"Di antara mereka ada yang membawa anak-anak. Apakah akan dikembalikan ke daerah asal atau dipekerjakan di Nunukan, itu tergantung hasil pemeriksaan BP2MI. ucap Arief.

Sementara itu, kata Arief pihaknya akan mendalami beberapa nama yang disinyalir merupakan sindikat PMI ilegal.

"Kami sudah kantongi beberapa nama yang selama ini memfasilitasi WNI masuk Malaysia secara ilegal.

Kami akan lakukan pendalaman terlebih dahulu," ujarnya.

Arief menyampaikan pihaknya akan terus sinergi dengan TNI-Polri termasuk BP2MI Nunukan untuk melaksanakan pencegahan PMI ilegal.

Ia menyayangkan perlakuan aparat Malaysia yang kurang manusiawi terhadap para PMI ilegal.

"Mengapa kami komitmen lakukan pencegahan PMI ilegal. Lihat saja setiap kali dideportasi, kondisi mereka menyedihkan sekali.

Perlakuan petugas di negeri jiran kurang manusiawi," tuturnya.