Berita Malinau Terkini

Penumpang Pesawat Tujuan Long Apung Menumpuk, Keberangkatan Disepakati Lewat Mekanisme Cabut Undi

Puluhan warga di 4 Kecamatan perbatasan Malinau harus antre dan menunda sementara keberangkatan karena permintaan yang membludak.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ MOHAMMAD SUPRI
Pencabutan undi untuk menentukan nomor antrean penerbangan bersubsidi ke Bandara Long Apung di Terminal Bandara Kolonel Robert Atty Bessing Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Puluhan warga di 4 Kecamatan perbatasan Malinau harus antre dan menunda sementara keberangkatan karena permintaan yang membludak.

Hal ini diakibatkan jumlah penerbangan bersubsidi ke Bandara Perintis Long Apung terbatas 2 kali sepekan, sementara permintaan terus meningkat.

Sejak Sabtu (4/6/2022) lalu, penumpang sepakat untuk menerapkan metode cabut undi untuk menentukan keberangkatan.

Baca juga: Jumlah Penerbangan Bersubsidi Long Apung Menyusut, Yohana Liu Beber Urgensi Penambahan Kuota SOA

Wakil Ketua 2 DPRD Malinau, Yohana Liu menerangkan kesepakatan tersebut diambil untuk mengantisipasi keributan akibat antrean panjang.

Lebih dari 30 penumpang yang secara bersamaan membeli tiket pesawat perintis menyepakati metode tersebut.

"Malam sabtu lalu, itu banyak yang ngantre, lebih 30 an orang. Karena semua punya kepentingan, supaya adil kita usulkan agar antrean ditentukan lewat cabut undi," ujarnya, Senin (6/6/2022).

Baca juga: Dapat Lampu Hijau Kemendagri, Malinau Usulkan Sinkronisasi Anggaran Penerbangan Bersubsidi 2023

Yohana menjelaskan, metode tersebut disepakati bersama untuk mengantisipasi keributan akibat penundaan terbang.

Penumpukan jumlah penumpang sebelumnya diakibatkan oleh meningkatnya permintaan terbang ke Bandara Long Apung.

Pencabutan undi untuk menentukan nomor antrean penerbangan bersubsidi ke Bandara Long Apung di Terminal Bandara Kolonel Robert Atty Bessing Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, beberapa waktu lalu.
Pencabutan undi untuk menentukan nomor antrean penerbangan bersubsidi ke Bandara Long Apung di Terminal Bandara Kolonel Robert Atty Bessing Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, beberapa waktu lalu. (TRIBUNKALTARA.COM/ MOHAMMAD SUPRI)

Sementara kuota penerbangan bersubsidi ke Bandara perintis yang membawahi 4 kecamatan di wilayah Apau Kayan hanya 2 kali sepekan.

"Untuk satu kali terbang, kurang lebih 8 penumpang. Dikali 2, artinya maksimal satu minggu kurang dari 20 yang bisa berangkat. Jadi metode ini dipilih supaya fair," katanya.

Baca juga: Resmikan Subsidi Ongkos Angkut Barang dan Penumpang, Ini Pesan Gubernur Kaltara Zainal Paliwang

Yohana dan warga Apau Kayan meminta agar jumlah penerbangan bersubsidi ke Long Apung ditambah dari 2 kali menjadi 4 kali seminggu.

Penerbangan perintis yang disubsidi oleh Pemerintah Provinsi Kaltara tersebut diharapkan dapat menjadi prioritas, utamanya karena belum memadainya akses jalan ke daerah tersebut.

"Kami minta tolong supaya jadwal penerbangan ke Bandara Long Apung ditambah. Kondisi saat ini penumpang sudah menumpuk karena penerbangan hanya dua kali seminggu. Bandara ini satu-satunya akses bagi kami, warga di 4 wilayah kecamatan," ujar Warga Apau Kayan sekaligua calon penumpang, Ibau Garing.

(*)

Penulis: Mohammad Supri

Sumber: Tribun Kaltara
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved