Pilpres 2024
PROFIL Surya Paloh, Bos Partai Nasdem yang Ditemui Prabowo Subianto dan SBY Jelang Pilpres 2024
Simak profil dan rekam jejak Surya Paloh, Bos Partai Nasdem yang ditemui oleh Prabowo Subianto dan SBY jelang Pilpres 2024
TRIBUNKALTARA.COM - Berikut ini profil dan rekam jejak Surya Paloh, Bos Partai Nasdem yang ditemui oleh Prabowo Subianto dan SBY jelang Pilpres 2024
Manuver Bos Partai Nasdem Surya Paloh menjelang Pilpres 2024 menarik perhatian.
Betapa tidak, dua petinggi partai politik di negeri ini menemui Surya Paloh di awal bulan ini.
Adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang datang ke kantor Partai Nasdem pada Rabu 1 Juni 2022 lalu.
Tak sendiri, Prabowo Subianto ikut memboyong sejumlah elite Partai Gerindra bertandang ke kantor Partai Nasdem.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyambut langsung Prabowo Subianto dan jajarannya.
Pertemuan tersebut disebut hanya sebatas silaturahmi dua kawan lama, yakni Surya Paloh dan Prabowo Subianto.
Selain itu, pertemuan Surya Paloh dan Prabowo Subianto juga dalam rangka makan siang sesama sahabat.
Tak cukup sepekan usai menerima Prabowo Subianto, Surya Paloh kembali menyambut Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.
Dalam kunjungan pada Minggu 5 Juni 2022 tersebut, hadir pula Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY beserta sejumlah pengurus Partai Demokrat.
Pertemuan antara Surya Paloh dan SBY serta AHY juga santer dikaitkan dengan isyarat penjajakan menuju koalisi di Pilpres 2024.
Lantas Siapa sebenarnya Surya Paloh, sehingga di awal bulan ini tercatat sudah dua kali didatangi langsung oleh pimpinan dua partai besar, yakni Partai Gerindra dan Partai Demokrat ?

Baca juga: Setelah Prabowo Subianto, Giliran SBY dan AHY Temui Surya Paloh di Kantor Nasdem, Sinyal Koalisi?
Surya Paloh dikenal sebagai pengusaha pers dan pimpinan Media Group yang memiliki harian besar.
Ia memiliki Media Indonesia, Lampung Post, dan stasiun televisi Metro TV.
Di dunia politik, Surya Paloh pernah menjadi Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar periode 2004-2009.
Aktivitas politiknya sangat banyak.
Pria berjambang lebat ini pernah menjabat Ketua Umum Partai Nasional Demokrat.
Surya Paloh merupakan pendiri ormas Nasional Demokrat, yang kemudian dianggap sebagai penerus Partai NasDem (Partai Nasional Demokrat).
Surya Dharma Paloh lahir di Kutaraja, Banda Aceh, 16 Juli 1951.
Ia besar di kota Pematangsiantar, Sumatra Utara.
Ia menjadi pengusaha di Kota Medan.
Lantaran aktivitas politik yang tinggi, ia pindah ke Jakarta, menjadi anggota MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) dua periode.
Karier pengusaha dan dunia politiknya moncer di Jakarta.
Di sana, Surya Paloh terkenal sebagai seorang pengusaha muda Indonesia.
Sebenarnya, ia mengenal dunia bisnis sejak masih remaja.
Sambil bersekolah, pria ini berdagang teh, ikan asin, karung goni, dan lain-lain.
Usahanya bukan diperoleh dari atas. Ia memulainya dari bawah.
Saat SMA, ia membeli barang-barang dari dua orang tauke sahabat yang sekaligus gurunya dalam dunia usaha.
Dari situ, ia menjual ke beberapa kedai kecil atau ke perkebunan PT Perkebunan Nusantara.
Di Medan, Surya Paloh mendirikan perusahaan karoseri sekaligus menjadi agen penjualan mobil.
Sembari berdagang, Surya Paloh juga bersekolah di SMA Negeri 7 Medan.
Setelah itu ia kuliah di Fakultas Hukum Universitas Sumatra Utara.
Rupanya kuliahnya tak lancar dan tidak selesai.
Ia melanjutkan ke Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Islam Sumatra Utara, Medan.

Menentang kebijakan Orde Lama
Semasa kuliah, dia sangat terkenal karena aktif organiasasi.
Surya Paloh membuat organisasi massa yang sama-sama menentang kebijakan salah dari pemerintahan Orde Lama.
Ia menjadi salah seorang pimpinan Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI).
Setelah KAPPI bubar, ia menjadi Koordinator Pemuda dan Pelajar pada Sekretariat Bersama Golkar.
Beberapa tahun kemudian, Surya Paloh mendirikan Organisasi Putra-Putri ABRI (PP-ABRI).
Setelah itu, ia menjadi pimpinan PP-ABRI Sumatra Utara.
Di organisasi ini, pada 1978, didirikannya bersama anak ABRI yang lain, di tingkat pusat Jakarta dikenal dengan nama Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI).
Baca juga: Terungkap Awal Mula Pertemuan Prabowo Subianto dan Surya Paloh Hari Ini, Dibeber Elite Nasdem
Menjadi Pengusaha Kaya Raya
Melansir wikipedia, saat masih 14 tahun, Surya sudah memulai bisnis leveransir, di sebuah kota kecil Serbelawan tahun 1965.
Ketika memasuki SMA Negeri 7 Medan tahun 1967, Surya bekerja pula sebagai Manajer Travel Biro Seulawah Air Service.
Setamat SMA duduk di bangku kuliah, Surya dipercaya mengelola Wisma Pariwisata, di Jalan Patimura, Padang Bulan, Medan.
Sang pemilik usaha, Baharuddin Datuk Bagindo, merupakan orang yang memiliki pabrik korek api PT BDB di Pematang Siantar.
Sejak 1973 bersama kakak iparnya Jusuf Gading, Surya dipercaya sebagai Direktur Utama PT Ika Diesel Bros untuk menjalankan usaha distributor mobil Ford dan Volkswagen, di Medan.
Kariernya semakin moncer dan cemerlang.
Pada 1975, ia ditunjuk pula menjadi kuasa usaha Direksi Hotel Ika Darroy, terletak di Banda Aceh, merangkap sebagai Direktur Link Up Coy, Singapura, yang bergerak di bidang perdagangan umum.
Mendirikan media massa
Surya Paloh mendirikan Surat Kabar Harian Prioritas pada 2 Mei 1986.
Awalnya, koran yang dicetak berwarna ini, laku keras.
Akrab dengan pembacanya yang begitu luas sampai ke daerah-daerah.
Namun, surat kabar harian itu tidak berumur panjang, karena keburu dicabut SIUPP-nya oleh pemerintah.
Saat itu, isinya dianggap kurang sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik Indonesia.
Kendati bidang usaha penerbitan pers mempunyai risiko tinggi, bagi Surya Paloh, bidang itu tetap merupakan lahan bisnis yang menarik.

Ia memohon SIUPP baru, namun, setelah dua tahun tak juga keluar.
Minatnya di bisnis pers tak bisa dihalangi, ia pun kerjasama dengan Achmad Taufik Menghidupkan kembali Majalah Vista.
Pada 1989, Surya Paloh bekerja sama dengan Drs T Yously Syah mengelola koran Media Indonesia.
Kemajuan koran ini, menyebabkan Surya Paloh makin bersemangat untuk melakukan ekspansi ke berbagai media di daerah.
Disamping Media Indonesia dan Vista yang terbit di Jakarta, Surya Paloh bekerjasama menerbitkan sepuluh penerbitan di daerah.
Sepuluh media tersebut, yaitu Harian Atjeh Post dan Mingguan Peristiwa di Aceh, Harian Mimbar Umum di Medan, Harian Sumatra Ekspres di Palembang, Harian Lampung Pos di Bandar Lampung, Harian Gala di Bandung, Harian Yoga Pos di Yogyakarta, Harian Nusa Tenggara dan Bali News di Denpasar, Harian Dinamika Berita di Pemimpin Perang BanjarBanjarmasin, serta Harian Cahaya Siang di Manado.
Pada 18 November 2000, Surya Paloh mengundang Presiden Abdurrahman Wahid untuk meresmikan pendirian Metro TV sebagai sebuah stasiun televisi berita pertama di Indonesia.
Lambang kepala burung rajawali putih mulai muncul pada dua entitas media yang berpengaruh miliknya, koran Media Indonesia dan stasiun televisi Metro TV.
Seminggu kemudian tepatnya pada 25 November 2000 Metro TV mulai mengudara pertama kali, menyajikan siaran berita selama 18 jam setiap hari dengan dukungan teknologi yang fully digital.
Kemudian, pada 1 April 2001 Metro TV siaran non-stop selama 24 jam setiap hari.
Kehadiran Metro TV menjadi sebuah terobosan terbesar dalam dunia pertelevisian nasional.
Baca juga: Lantik Abdul Hafid jadi Ketua Nasdem Kaltara, Elite Partai Besutan Surya Paloh Beri Pesan Khusus
Biodata Surya Paloh
Nama asli: Surya Dharma Paloh
Nama populer: Surya Paloh
Lahir: Koetaradja, Aceh, 16 Juli 1951
Pasangan: Rosita Barrack
Anak: Prananda Surya Paloh
Orang tua: Muhammad Daud Paloh (ayah) Nursiah Paloh (ibu)
Tahun aktif: 1969-Sekarang
Almamater: Universitas Sumatra Utara, Universitas Islam Sumatra Utara
Profesi: Politikus
(*)