MotoGP
Diperkuat 8 Rider, Ducati Kalah Jauh dari Yamaha yang Cuma Andalkan Fabio Quartararo Sendirian
Ducati lagi-lagi kalah bersaing dengan Yamaha yang mengandalkan satu pembalap jagoan yaitu Fabio Quartararo.
TRIBUNKALTARA.COM - Ducati lagi-lagi kalah bersaing dengan Yamaha yang mengandalkan satu pembalap jagoan yaitu Fabio Quartararo.
Memang, Fabio Quartararo sempat kesulitan, tetapi prediksi bahwa dia akan menjadi bulan-bulanan armada Ducati di lintasan lurus tidak terbukti.
Bahkan pada MotoGP Italia di Sirkuit Mugello yang sering disebut sirkuitnya Ducati, Fabio Quartararo masih bisa finis di posisi kedua.
Dengan kegagalan Francesco Bagnaia saat memenangkan balapan di Sirkuit Catalunya, pebalap asal Prancis itu makin kokoh di papan klasemen sementara.
Dengan 11 balapan tersisa, Quartararo unggul sejauh 66 poin dari Francesco Bagnaia yang menjadi ujung tombak Ducati dalam perburuan gelar.
Sebenarnya, Francesco Bagnaia sendiri bukan pesaing terdekat Fabio Quartararo.
Pembalap asal Turin itu juga tertinggal dari Johann Zarco (Pramac Racing), Enea Bastianini (Gresini Ducati), dan Aleix Espargaro (Aprilia Racing).
Dengan sejumlah balapan di sirkuit yang menguntungkan karakter motor Yamaha, Fabio Quartararo masih punya bekal untuk menambah keunggulan.
Termasuk dua balapan terdekat yaitu MotoGP Jerman di Sachsenring pada 19 Juni dan MotoGP Belanda di Sirkuit Assen pada 26 Juni.
Kendati demikian, Manajer Tim Ducati Lenovo, Davide Tardozzi, percaya bahwa pembalapnya masih punya peluang.
Baca juga: Tim Repsol Honda Butuh Tandem Setara dengan Marc Marquez di MotoGP, Joan Mir Bisa Jadi Solusi
"Selisih 66 poin itu banyak, tetapi tidak terlalu banyak," kata Tardozzi kepada Corriere dello Sport, dikutip BolaSport.com dari Mowmag.
"Kami memiliki tugas untuk selalu percaya. Kami mengandalkan perasaan kami. Dan kami sangat merasakan feeling bahwa kami bisa memenangkan gelar."
Awan mendung masih menyelimuti Ducati saat MotoGP 2022 memasuki paruh musim.
Namun, secercah harapan masih dilihat pasukan Borgo Panigale yang mengejar mimpi berusia sedekade lebih.
Merebut gelar juara dunia tak sesederhana menumpuk delapan pembalap di lintasan seperti yang dialami Ducati musim ini.
Ducati menatap musim sebagai favorit juara karena alasan tersebut plus performa kuat Francesco Bagnaia pada sepertiga terakhir kejuaraan musim lalu.