Pilpres 2024
Survei Terbaru Poltracking, Elektabilitas Ganjar Pranowo Tertinggi, Ungguli Prabowo dan Anies
Hasil survei terbaru Poltracking Indonesia jelang Pilpres 2024, elektabilitas Ganjar Pranowo tertinggi, ungguli Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
TRIBUNKALTARA.COM - Berikut ini hasil survei terbaru Poltracking Indonesia jelang Pilpres 2024, elektabilitas Ganjar Pranowo tertinggi, ungguli Prabowo Subianto dan Anies Baswedan
Jelang Pilpres 2024, Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei elektabilitas sejumlah figur yang disebut berpeluang bertarung di Pilpres 2024.
Dalam survei terbaru Poltracking Indonesia, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merajai hasil survei dibanding figur lainnya.
Sesuai survei Poltracking Indonesia, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo unggul dalam simulasi 10 figur maupun tiga figur.
Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungguli Prabowo Subianto, maupun Anies Baswedan.
Dalam berbagai survei, nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memang selalu bersaing ketat dengan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan
Meski begitu, elektabilitas sejumlah figur masih berpeluang berubah mengingat Pilpres baru akan digelar pada 14 Februari 2024 mendatang.
Baca juga: Hasil Survei SMRC: Pemilih Jokowi Cenderung akan Memilih Ganjar Pranowo di Pilpres 2024
Lembaga survei Poltracking Indonesia kembali mengeluarkan hasil survei internalnya menjelang pertarungan Pemilu 2024, Kamis (9/6/2022).
Dalam survei bertajuk 'Proyeksi Kandidat Kuat Kandidasi Pilpres 2024' tersebut didapati hasil terkait elektabilitas nama para pejabat untuk pilpres mendatang.
Di mana, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menempati posisi paling atas dengan beberapa simulasi pemilihan versi Poltracking.
Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda membeberkan, pada simulasi 10 nama calon presiden, Ganjar Pranowo mendapati perolehan suara 26,9 persen mengungguli Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono hingga Puan Maharani.
"Dalam simulasi surat suara 10 nama calon presiden Indonesia, Ganjar Pranowo memperoleh angka elektabilitas 26,9 persen," kata Yuda saat menyampaikan hasil surveinya, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (9/6/2022).
Selanjutnya, di posisi kedua untuk simulasi 10 nama ini, ditempati oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan perolehan 22,5 persen, disusul Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 16,8 persen serta Agus Harimurti Yudhoyono 3,6 persen.
Sedangkan terdapat tiga nama terbawah pejabat yang hanya mendapatkan perolehan 2,0 persen ke bawah.
Mereka adalah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 2,0 persen, selanjutnya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan perolehan 1,8 persen dan terkahir Ketua DPR RI Puan Maharani 1,2 persen.
Tak hanya melalui simulasi 10 nama, dalam hasil simulasi 3 nama calon presiden, Ganjar Pranowo kembali unggul sebagai pejabat dengan elektabilitas tertinggi.
Di mana Ganjar Pranowo memperoleh suara 30,6 persen mengungguli Prabowo Subianto serta Anies Baswedan.
"Dalam simulasi 3 nama calon presiden Indonesia, Ganjar Pranowo memperoleh angka elektabilitas 30,6 persen ungguli Prabowo dan Anies," ucap Yuda.
Sedangkan di posisi kedua ditempati kembali oleh Prabowo Subianto dengan perolehan 26,8 persen dan Anies Baswedan 19,8 persen.
Dengan adanya hasil dua simulasi tersebut, Yuda menyatakan, tiga nama tersebut merupakan kandidat capres terkuat untuk saat ini.
Baca juga: Ganjar Pranowo Ikut Bereaksi Usai Jokowi Minta Relawan Ojo Kesusu soal Capres di Acara Projo
Namun, kata dia, kondisi tersebut bisa saja berubah mengingat pertarungan Pilpres 2024 masih terbilang lama.
"Hasil ini menunjukkan tiga figur inilah kandidat terkuat Capres 2024 dengan angka elektabilitas yang kompetitif, tapi ini masih dinamis karena Pemilu masih sekitar 20 bulanan," tukas Yuda.
Sebagai informasi, survei Poltracking ini digelar dalam periode 16-22 Mei 2022 dengan jumlah sampel dalam survei ini melibatkan 1.220 responden.
Adapun margin of error dalam survei ini kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Data para responden telah diverifikasi secara maksimal dengan menggunakan perangkat teknologi komunikasi untuk menjamin kredibilitas hasil survei.
(*)