Tomat dan Sayur Bayam Ikut Jadi Penyumbang Inflasi di Kaltara, Tercatat 0,76 Persen Per Mei 2022

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Tercatat inflasi Kaltara pada Mei 2022 sebesar 0,76 persen. Ada dua kota yang ikut menjadi penyumbang IHK Kaltara yaitu Tarakan dan Tanjung Selor.

Adapun untuk Tarakan, kontribusi inflasi tercatat sebesar 0,76 persen dan Tanjung Selor 0,77 persen.

Ini disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kaltara, Tedy Arief Budiman.

Baca juga: BPS Catat Kaltara Alami Inflasi 0,76 Persen, Transportasi Udara Sumbang 0,19 Persen

Dijelaskan Tedy lebih jauh, dari total 90 Kota IHK nasional, Tarakan dan Tanjung Selor masing-masing menduduki peringkat 38 dan 35 inflasi tertinggi.

Lebih jauh menyoal penyumbang inflasi selama periode Mei 2022 berasal dari kelompok transportasi dan kelompok makanan dan minuman seperti tomat dan bayam. Ini tak lepas mobilitas masyarakat dan dinamika suplai dari sentra produksi.

“Naiknya tekanan inflasi pada kelompok transportasi, khususnya tarif angkutan udara, sebagai dampak diperbolehkannya mudik oleh Pemerintah dan arus balik masyarakat pasca Hari Raya Idul Fitri 1443 H,” ungkap Tedy.

Baca juga: Perkuat TPID dan Rangkul UMKM, BI Kaltara Optimis Inflasi Selama 2022 Tetap Terjaga Sesuai Target

Sehingga lanjutnya, kondisi tersebut diyakini menyebabkan peningkatan permintaan masyarakat terhadap komoditas angkutan udara yang tercermin dari tingginya mobillitas pada periode tersebut.

Selain peningkatan permintaan domestik, lanjut Tedy, tekanan inflasi pada angkutan udara ini diiringi pula dengan masih terbatasnya jumlah penerbangan serta tingginya harga avtur dunia sebagai dampak dari peningkatan harga minyak dunia yang dipicu oleh perang Rusia-Ukraina.

“Selain itu, persyaratan penerbangan yang dipermudah bagi masyarakat yang telah melakukan vaksin dosis ketiga sejalan dengan akselerasi vaksinasi oleh Pemerintah Daerah juga turut meningkatkan permintaan terhadap komoditas angkutan udara. Kondisi tersebut mendorong kelompok transportasi tercatat mengalami inflasi sebesar 1,48 persen mtm atau 11,24 yoy,” jelas Tedy.

Kemudian lanjutnya, sejalan dengan kelompok transportasi, tekanan inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, secara umum disebabkan oleh meningkatknya demand masyarakat pada HBKN Idul Fitri 1443 Hijriah.

Baca juga: Kota Tarakan Peringkat 18 Terendah Inflasi Level Nasional, Kelompok Transportasi Sumbang 1,16 persen

“ Di sisi lain, terdapat beberapa komoditas seperti tomat dan bayam yang ketersediaannya terbatas akibat panen yang kurang optimal di daerah pemasok disebabkan oleh cuaca yang kurang kondusif,” beber Tedy.

Selain itu, daging ayam ras dan telur ayam ras juga mengalami peningkatan harga yang dipicu oleh masih tingginya harga pakan.

Beberapa komoditas yang memberikan andil inflasi bulanan terbesar dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau pada April 2022 antara lain tomat sebesar 0,11 persen, daging ayam ras 0,07 persen, bayam 0,07 persen dan telur ayam ras 0,06 persen.

Sementara itu lanjut Tedy, komoditas yang memberikan andil deflasi bulanan terbesar yaitu cabai rawit minus 0,12 persen, tempe minus 0,02 persen, dan wortel minus 0,01 persen.

Baca juga: Jelang Hari Raya Idul Fitri 1443 H, Inflasi jadi Atensi Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang

“ Secara bulanan, kelompok makanan, minuman, dan tembakau tercatat mengalami inflasi sebesar 1,65 persen dan ercatat inflasi secara tahunan sebesar 5,67 persen,” pungkas Tedy.

(*)

Penulis: Andi Pausiah