MotoGP

Mental Drop Pascaoperasi Bisa Sulitkan Marc Marquez saat Kembali ke Lintasan MotoGP

Absen lama di MotoGP bisa membuat mental Marc Marquez drop dan kemungkinan membuatnya kesulitan untuk bersaing dengan pebalap lainnya.

Instagram/@marcmarquez93
Pebalap Repsol Honda Marc Marquez dirumoran kembali akan menjalani operasi bahu. (Instagram/@marcmarquez93) 

TRIBUNKALTARA.COM - Absen lama di MotoGP bisa membuat mental Marc Marquez drop dan kemungkinan membuatnya kesulitan untuk kembali bersaing dengan pebalap lainnya.

Seperti diktahui, Marc Marquez baru saja menjalani operasi lengan untuk kali keempat.

Hal tersebut akan membuat Marc Marquez absen dalam jangka waktu yang lama dari MotoGP.

Meski begitu, Marc Marquez menganggap itu adalah keputusan yang paling tepat saat ini demi bisa pulih seperti sediakala.

Tim dokter yang menangani Baby Alien juga belum memberi kepastian terkait waktu yang memungkinkan untuk kembali balapan.

Dengan kondisi sulit yang dijalaninya sekarang, Honda juga meminta Marc Marquez untuk tidak terlalu tergesa-gesa untuk tancap gaas agar hasil operasi bisa maksimal.

Kondisi Marc Marquez ini mendapat banyak perhatian dari pebalap lain, termasuk rider kelas Moto2, Pedro Acosta.

Pedro Acosta menilai efek psikologis yang diterima pilot sangar MotoGP, Marc Marquez karena kembali cedera bisa saja terasa besar.

Menurut Acosta, absen dari balapan adalah hal yang sangat mengganggu bagi seorang pembalap.

Pasalnya, pembalap jadi tidak bisa menunjukkan kehebatan mereka di lintasan.

Terlebih lagi Marc Marquez kembali absen dari MotoGP karena mengalami cedera lagi.

Baca juga: Tampil Kompetitif di MotoGP 2022 Meski Kualitas Motor Dianggap Pas-pasan, Ini Rahasia Quartararo

Hal inilah yang dinilai Acosta bisa memberikan dampak besar kepada kondisi psikologis Marquez.

"Sebagai seorang pembalap, kondisi ini akan sangat berat baginya," kata Pedro Acosta dilansir Juara.net dari Motosan.es.

"Meninggalkan balapan karena cedera."

"Sesuatu yang membuat Anda tak bisa menunjukkan apa yang Anda bisa."

"Efek psikologisnya besar," imbuh Acosta.

Kendati demikian, Acosta tak merasa Marc Marquez bakal terganggu akan hal tersebut.

Saat kembali ke MotoGP, Pedro Acosta yakin Marquez tetap sangar di mata para penggila balap.

"Saat kembali, dia akan menjadi Marc Marquez yang biasanya," tukas juara dunia Moto3 2021 itu.

"Jika dia tak kembali jadi Marc Marquez, maka tidak ada yang akan melupakan apa yang sudah ia lakukan," sambung Acosta.

Seperti yang sudah diketahui, Marc Marquez kembali naik meja operasi usai alami kecelakaan di seri Italia.

Fokus memulihkan cedera, Marc Marquez memutuskan untuk rehat dari MotoGP hingga waktu yang belum diketahui.

Baca juga: Reaksi Mengejutkan Marquez Mengetahui Hasil Operasi, Kata Dokter Mengenai Jadwal Comeback ke MotoGP

Belakangan Marc Marquez menyebut bahwa operasinya berjalan sukses.

Bos Honda Alberto Puig, menegaskan bahwa pihaknya takkan meminta Marc Marquez buru-buru kembali membalap.

Terlepas dari Marc Marquez, Pedro Acosta juga membahas hal lain termasuk para seniornya yang sudah lakoni debut di MotoGP.

Pada musim ini, ada Remy Gardner dan Raul Fernandez yang jadi debutan KTM.

Acosta sendiri cukup dekat dengan Remy Gardner.

Keduanya sering berlatih bersama hingga saling memberikan saran satu sama lain.

Menurut Acosta, Gardner saat ini tidak perlu memikirkan soal raihan poin pada MotoGP 2022.

Pasalnya, memikirkan kejuaraan memang bukan tugas Gardner yang masih seorang pembalap debutan.

"Sekarang Anda tidak perlu memikirkan soal kejuaraan," ujar Acosta.

"Saya tak tahu berapa poin yang ia butuhkan agar jadi nomor satu."

"Yang jelas dia tidak perlu memikirkan hal itu."

"Memikirkan persoalan tersebut sekarang adalah sebuah kesalahan," imbuhnya.

Baca juga: Tim Repsol Honda Butuh Tandem Setara dengan Marc Marquez di MotoGP, Joan Mir Bisa Jadi Solusi

Disarankan rekrut Joan Mir

Repsol Honda disarankan untuk merekrut Joan Mir demi mengangkat kembali performa tim di MotoGP pada musim-musim mendatang.

Ada beberapa alasan bagi Honda sehingga dinilai wajib menggunakan jasa Joan Mir di musim depan mendampingi Marc Marquez.

Alasan pertama, Joan Mir bersama Marc Marquez dan Fabio Quartararo adalah tiga pembalap yang telah merasakan gelar juara dunia MotoGP dan masih berstatus pembalap aktif saat ini.

Umur juga menjadi salah satu alasan Honda harus merekrut Joan Mir.

Dengan usia Joan Mir yang baru berusia 25 tahun, tentunya masih memiliki masa depan cerah dan menjanjikan di MotoGP.

Selain itu, Joan Mir juga sudah berpengalaman dalam pertarungan memperebutkan gelar juara dunia sebelumnya.

Hebatnya lagi Joan Mir selalu sukses.

Pertarungan untuk gelar juara dunia Moto3 2017 dan MotoGP 2020 menjadi bukti nyata ketangguhan Joan Mir dalam mengatasi tekanan.

Bisa dibilang, Joan Mir sebagai pembalap yang minim kesalahan.

Dia mampu tampil konsisten terutama dalam tiga tahun terakhir di MotoGP.

Jelas, Joan Mir punya kecepatan yang dibutuhkan Honda saat ini.

Selain itu dengan konsistensi yang tinggi, tentunya akan membantu Honda dalam hal pengembangan motor.

Karena Honda akan mendapatkan feedback secara utuh dari setiap balapan yang dijalani.

Gaya membalap Joan Mir memang berbeda dengan Marc Marquez, namun dalam beberapa hal kedua pembalap memiliki kesamaan.

Misalnya cara Mir menarik rem dan menikung sangat mirip dengan Marquez.

Itu artinya  Marc Marquez akan memiliki tandem yang sempurna untuk pengembangan motor RC213V.

Dengan memberikan tempat untuk Mir di tim Repsol Honda, maka Honda akan memiliki jaminan selalu berada dibarisan depan, bertarung dengan baik serta menyelesaikan setiap balapan.

Dengan hadirnya Joan Mir di Repsol Honda musim depan, Marc Marquez bisa tetap fokus pemulihan pascaoprasi.

Pasalnya, Honda belum memiliki pembalap yang bisa mengangkat tim selain Marc Marquez.

Marc Marquez musim ini belum mampu kembali ke performa terbaiknya, bahkan harus kembali absen sampai waktu yang belum ditentukan.

Sementara itu, Pol Espargaro yang diharapkan mampu menjadi penyeimbang di Honda justru tampil inkonsisten.

Selepas mengamankan tempat ketiga di MotoGP Qatar 2022, Espargaro menunjukkan penurunan performa, karena tidak pernah lebih baik dari peringkat sembilan.

Karena hal tersebut, Honda dinilai sangat perlu untuk mendatangkan Joan Mir musim depan.

Dengan begitu, Marquez akan memiliki tandem yang setara di musim 2023.

Apalagi dengan hengkangnya Suzuki dari MotoGP musim depan tentu akan mempermudah Honda untuk merekrut Joan Mir guna mengisi satu tempat di tim pabrikan.

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved