Piala Presiden
Sukses Bikin Malu Arema FC di Stadion Kanjuruhan Malang, Mengapa Pelatih PSM Makassar Meradang?
PSM lawan Arema FC pada penyisihan Group D Piala Presiden di Stadion Kanjuruhan Malang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (11/6/2022).
TRIBUNKALTARA.COM - Berita Piala Presiden 2022 terbaru, sukses bikin malu Arema FC di Stadion Kanjuruhan Malang, mengapa pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares masih meradang?
Ribuan Aremania, julukan suporter Arema FC di Stadion Kanjuruhan Malang dibuat terdiam oleh gol Wiljan Pluim saat laga baru memasuki 33 detik.
Gol Wiljan Pluim itu pun jadi satu satunya gol dalam laga Arema FC kontra PSM Makassar di Stadion Kanjuruhan Malang.
Skor 1-0 untuk kemenangan PSM Makassar atas Arema FC itu mengantar anak asuh Bernardo Tavares memuncaki klasemen Grup D Piala Presiden 2022 dengan tiga poin.
Teranyar, walau sukses bikin malu Arema FC di Stadion Kanjuruhan Malang, pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares ternyata masih meradang.
Lantas apa yang membuat pelatih anyar PSM Makassar asal Portugal itu meradang?
Ternyata, pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares meradang gegara mengeluhkan keputusan wasit.
Pelatih asal Portugal itu menyebut sejumlah keputusan wasit dalam laga Arema FC kontra PSM Makassar merugikan timnya.
Salah satu yang disorotnya, saat Everton Nascimento dianggap offside oleh wasit Nusur Fadillah
Ia pun menyinggung perlunya keberadaan video assistant referee (VAR) untuk mencegah keputusan wasit yang dianggap merugikan kedua tim.
Baca juga: PSM Makassar Pecundangi Arema FC di Depan Ribuan Aremania, Bagaimana Performa Pemain Asing Juku Eja?
Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares menyoroti sejumlah keputusan wasit di laga lawan Arema FC.
PSM lawan Arema FC pada penyisihan Group D Piala Presiden di Stadion Kanjuruhan Malang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (11/6/2022).
PSM menang 1-0 atas Arema FC. Gol kemenangan Laskar Pinisi dicetak Willem Jan Pluim di detik 33.
Laga ini dipimpin Nusur Fadillah asal DKI Jakarta dibantu asisten wasit 1 Harry Cristanta asal Yogyakarta dan asisten 2, Beni Andriko.
Selama 90 menit pertandingan, Bernardo Tavares memang berulang kali protes terhadap keputusan wasit.