Pilpres 2024
Respons Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Dijagokan Bertarung di Pilpres, Termasuk oleh Nasdem
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa masuk menjadi satu di antara kandidat calon presiden (Capres) dari Partai Nasdem, bersama Ganjar dan Anies.
Apalagi, masyarakat Indonesia masih cenderung ingin memilih pemimpin yang berlatar belakang militer.
"Posisinya sebagai panglima, latar belakang pendidikan militer yang bagus, dan jaringan internasional yang luas jadi daya tarik bagi parpol."
"Apalagi publik masih melihat sosok berlatar belakang militer sebagai sosok capres yang diinginkan," jelas dia.
Oleh sebab itu, kata Adi, Partai NasDem pastinya memiliki kalkulasi politik tersendiri hingga memilih Andika Perkasa menjadi salah satu figur yang diusung menjadi capres yang melenggang di Pilpres 2024 mendatang.
Pendapat berbeda justru disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin yang menilai langkah Andika Perkasa menjadi capres maupun cawapres sangat berat.
Baca juga: Kapan Penghapusan Tes Keperawanan di Rekrutmen TNI Berlaku? Anak Buah Andika Perkasa Beri Penjelasan
Apalagi, Andika bakal memasuki masa pensiun sebagai Panglima TNI pada akhir 2022.
"Saya melihatnya kalau soal berapa besar bisa menjadi capres dan cawapres itu soal Andika ini agak berat."
"Kenapa? Karena di akhir tahun 2022, Andika akan pensiun menjadi panglima TNI."
"Biasanya jika pejabat itu pensiun tidak punya power kekuasaan maka akan hilang juga previlage itu, akan hilang juga dukungan itu," kata Ujang saat dikonfirmasi Tribunnews, Sabtu (18/6/2022).
Ujang pun memprediksi nasib Andika Perkasa tidak jauh beda dengan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Eks Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu akan sulit bersaing dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

"Dulu kita ingat Pak Gatot begitu kencang 2019 dengan yang lalu namanya santer disebut sebagai capres, tetapi ketika dicopot oleh Jokowi ya lalu hilang saja namanya akhirnya sulit untuk bisa bersaing."
"Saya melihat Andika juga memiliki potensi yang sama seperti itu," jelas Ujang.
Dijelaskan Ujang, langkah Andika Perkasa semakin berat karena elektabilitasnya juga tidak terlalu mencolok dibandingkan figur-figur lainnya.
Hal ini menjadi tantangan tersendiri untuk Andika.
"Jadi itu yang sekarang menjadi tantangan Andika, dia akan pensiun tahun ini dan ada jarak yang lama menuju pendaftaran capres dan cawapres."
"Lagipula elektabilitas Andika tidak bagus bagus banget, tidak masuk tiga besar gitu," pungkasnya.
Baca juga: Selain Perbolehkan Keturunan PKI Ikut Seleksi TNI, Jenderal Andika Perkasa juga Hapus Dua Syarat Ini
(*)