Berita Nunukan Terkini

Sempat Tiga Kali Gagal Berangkat, CJH Termuda Asal Nunukan Ini, Akhirnya Bisa ke Tanah Suci

Musfandy (27), warga Tanjung Harapan, Kecamatan Sebatik Timur, dilepas keberangkatannya bersama 51 calon jemaah haji  (CJH) lainny oleh Pemkab Nunukan

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ MOHAMMAD SUPRI
Musfandy (27) CJH termuda asal Nunukan 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Musfandy (27), warga Tanjung Harapan, Kecamatan Sebatik Timur, dilepas keberangkatannya bersama 51 calon jemaah haji  (CJH) lainnya oleh Pemerintah Kabupaten Nunukan, di Masjid Hidayaturrahman Islamic Center Nunukan, Sabtu (18/06/2022).

Musfandy merupakan calon jemaah haji termuda diantara rombongan haji dari Kabupaten Nunukan.

Apoteker asal perbatasan itu mengatakan ia sempat tertunda keberangkatan haji sebanyak 3 kali.

Baca juga: CJH Wajib Perhatikan Ini Sebelum Berangkat, Berikut Barang Boleh & Tidak Boleh Dibawa ke Tanah Suci

Bahkan niat Musfandy untuk berangkat haji bareng ayahnya pada 2019 akhirnya gagal. Lantaran ia harus memilih antara pendidikan dan berangkat haji.

"Saya daftar haji bareng ayah pada tahun 2011. Harusnya berangkat tahun 2019, tapi saat itu bersamaan dengan ujian penentuan apoteker di Makassar. Kalau ibu sudah berangkat haji lebih dulu," kata Musfandy kepada TribunKaltara.com, pukul 13.00 Wita.

Lanjut Musfandy,"Kalau saya tidak ikut ujian, maka otomatis harus mengulang tahun berikutnya dan itu kemungkinan sulit lagi ujiannya. Tapi alhamdulillah saya bisa jalani itu semua dan tahun ini bisa berangkat haji," tambahnya.

Baca juga: Info Haji Kaltara: Pemberangkatan CJH Terancam Ditunda, Jika Ada Hasil Tes PCR Positif Covid-19

Selain itu, Musfandy juga gagal berangkat haji pada 2020 dan 2021 karena pandemi Covid-19.

Meski tahun ini, ia berangkat haji tidak bareng sang ayah, Musfandy tetap membulatkan tekadnya untuk ikut berangkat ke Jeddah, Arab Saudi pada 30 Juni mendatang.

"Memang ini sudah panggilan Allah jadi harus berangkat. Lagian sudah lama saya nantikan momen ini. Fisik dan psikis sudah saya persiapkan," ucap anak tunggal itu.

Musfandy (27) saat bersalam-salaman dengan tokoh agama dalam acara pelepasan jemaah haji oleh Pemerintah Kabupaten Nunukan, di Masjid Hidayaturrahman Islamic Center Nunukan, Sabtu (18/06/2022).
Musfandy (27) saat bersalam-salaman dengan tokoh agama dalam acara pelepasan jemaah haji oleh Pemerintah Kabupaten Nunukan, di Masjid Hidayaturrahman Islamic Center Nunukan, Sabtu (18/06/2022). (TRIBUNKALTARA.COM/ MOHAMMAD SUPRI)

Musfandy menyebut selain orangtuanya yang mendukung dirinya untuk berangkat haji, teman-temannya juga demikian.

"Setelah kami dilepaskan tadi, langsung tes PCR. Lalu kembali lagi ke Sebatik. Tanggal 27 Juni kembali ke Nunukan. Karantina di Kantor BKD satu malam. Lalu tes PCR lagi. Esoknya tanggal 28 Juni ke Tarakan lalu menuju Balikpapan. Di Balikpapan bermalam dan tanggal 30 Juni terbang ke Jeddah," ujarnya.

Musfandy mengaku dirinya sudah mempersiapkan beberapa kebutuhan selama 42 hari di Mekkah.

Baca juga: Pembatasan Usia Maksimal 65 Tahun, Akibatnya Ada CJH Tarakan yang Batal Berangkat ke Tanah Suci

"Pakaian ihram dan kain batik khusus jemaah haji itu wajib dibawa. Sisanya beberapa helai pakaian selama berada di Mekkah," tuturnya.

Dia berharap sepulang haji dirinya tetap istiqomah dalam menjalankan ibadah dan bersikap baik terhadap sesama.

Musfandy berpesan kepada para anak muda yang seiman dengan dirinya untuk segera mendaftarkan diri sebagai calon jemaah haji.

Baca juga: Jaga Kesehatan, CJH Kota Tarakan Diminta Tetap Pakai Masker, Positif  Covid-19 tak Bisa Digantikan

"Mumpung masih muda daftar sekarang. Apalagi tahun ini waktu tunggu haji di Nunukan sampai 20 tahun bahkan di Tarakan sampai 30 tahun. Kalau ada kesempatan berangkat haji, jangan disia-siakan," ungkap Musfandy lulusan UIN Makassar itu.

(*)

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved