Pilpres 2024
Walau Bukan Kader, Ini Alasan Mayoritas Pemilih PKS Dukung Anies Baswedan di Pilpres 2024
Berikut ini alasan mayoritas pemilih Partai Keadilan Sejahtera atau PKS mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pilpres 2024.
TRIBUNKALTARA.COM - Berikut ini alasan mayoritas pemilih Partai Keadilan Sejahtera atau PKS mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Pendiri SMRC, Saiful Mujani mengatakan dukungan massa PKS ke Anies Baswedan, walaupun bukan kader, mungkin karena kesamaan nilai.
Penjelasan lain adalah karena partai ini menjadi pengusung Anies Baswedan dalam Pilkada DKI Jakarta.
“Sudah punya record politik. Jadi wajar jika mayoritas pemilih PKS memilih Anies Baswedan,” tandasnya.
Survei SMRC dilakukan pada 10-17 Mei 2022.
Populasi responden dipilih secara random lewat metode stratified multistage random sampling dengan 1220 responden dan response rate atau responden yang dapat diwawancarai secara valid sebesar 1.060 atau 87 persen.
Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut, diperkirakan sebesar ± 3,07 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).
Masih dari survei SMRC, mencatat sebenarnya dukungan para pemilih Nasdem sempat ke arah Prabowo Subianto.
Baca juga: Ganjar Pranowo & Anies Baswedan Dominan Dijagokan DPW Partai Nasdem untuk Nyapres, Termasuk Kaltara?
Tercatat, persentasenya sebanyak 57 persen pada Desember 2021.
"Tapi dalam 5 bulan terakhir mengalami penurunan signifikan menjadi 12 persen pada survei Mei 2022," kata Pendiri SMRC, Saiful Mujani dalam keterangan yang diterima, Sabtu (18/6/2022).
Saiful menjelaskan, justru suara Ganjar Pranowo yang mengalami peningkatan dari 22 persen menjadi 41 persen.
"Demikian pula dengan Anies Baswedan, dari 10 persen menjadi 31 persen, pada periode yang sama," kata dia
Saiful mengatakan, survei SMRC juga melihat kecenderungan partai-partai lain terhadap tiga nama tokoh terpopuler.
"Mayoritas massa pemilih PDIP (58 persen) akan memilih Ganjar, umumnya pemilih Gerindra (62) akan memilih Prabowo Subianto, dan sebagian besar pendukung PKS (59 persen) akan memilih Anies," katanya.
Saiful menjelaskan bahwa dukungan mayoritas massa pemilih PDIP ke Ganjar dan massa Gerindra ke Prabowo wajar, karena keduanya memang berasal dari partai-partai tersebut.
Baca juga: Nasdem Rekomendasikan Anies, Andika Perkasa, dan Ganjar, Surya Paloh: Pilih 1 Kandidat di Hari Baik
Nasdem rekomendasikan 3 nama
Partai Nasdem akhirnya menetapkan tiga nama bakal calon presiden (Capres) yang akan diusung pada Pemilu 2024, yakni Anies Baswedan, Andika Perkasa, dan Ganjar Pranowo.
Rekomendasi hasil Rakernas Partai Nasdem yang berlangsung di Jakarta tersebut dibacakan oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Jumat (17/6/2022) malam.
“Saya mencoba membuka rekomendasi hasil Rakernas yang ditujukan kepada saya. Dengan amanah Rakernas ini memutuskan dan menetapkan nama bakal capres yang bakal diusung pada Pemilu 2024,” ujar Surya Paloh.
Tiga nama tersebu adalah: Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, Panglima TNI Muhammad Andika Perkasa, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Dikemukakan, setelah menetapkan tiga kandidat yang bakal maju pada Pilpres 2024 , Nasdem akan memilih satu kandidat.
“Kunci calon presiden hanya satu, Insyaallah kita akan menetapkan satu calon. Waktunya, nanti pada hari baik dan bulan baik,” ungkapnya.
Menurut Surya Paloh, tidak ada hal yang harus terdesak, apapun keputusan kita, Nasdem ingin mencalonkan yang terbaik untuk bangsa ini.
Dalam pidato sambutannya di depan ribuan pengurus dan kader Nasdem, Suryo Paloh menyatakan, bahwa Nasdem tahu diri, masih banyak kelemahan, dan kurang persyaratan untuk mengusung kandidat di Pilpres 2024.
“Kita punya niat ketulusan diri. Inilah kita. Siapapun yang kita putuskan, kewajiban sebagai ketua umum saya harus berihtiar sepenuh hati. Harus jujur dari saya sendiri untuk terbaik demi bangsa ini,” ucapnya.
“Kalau itu terbaik untuk bangsa ini, maka saya menerimanya. Dengan keikhlasan dan kejujuran, Insyaallah perjuangan akan berhasil,” tambahnya.
Dikemukakan, tantangan demi tangan sudah dilalui Nasdem, namun akan menghadapi persoalan baru.
Nasdem terus bergerak. Kalau mau menang maka bekerjalah dengan kejujuran hati. Arah angin sejalan dengan keinginan Nasdem. Arah angin perubahan. Emosi publik dengan nuasan cara berpikir Nasdem.
“Mari menjaga komitmen, seandainya kalau kita menjadi lebih hebat, kita tetap seperti adanya kita saat ini. Jalin kemunikasi secra bijak dan luwes. Hilangkan kesombongan, jangan merasa paling mantap sendiri, itu bukan Nasdem,” tegas Surya Paloh.
Nasdem tidak pernah merendahkan. Kalau ada yang salah sangka, kita harus menghadapi dengan arif bijaksana.
Nasdem harus berpolitik dengan suka ria. Menurut Surya Paloh itu jauh lebih baik dan berarti.
Politik dengan model sombong itu sudah salah. Paling kuat, paling kuasa, tidak ada di Nasdem seperti itu.
Ditegaskan kembali, target Pemilu 2024 meningkatkan jumlah pemilih, dan itu tantangan sebagai ketua partai Nasdem.
“Kalau tidak menjadi pemenang, minimal berada di deket-deketnya. Nasdem adalah pilihan yang terbaik,” Tandasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Prabowo Sempat Didukung Mayoritas Pemilih NasDem, tapi Turun Signifikan dalam 5 Bulan Terakhir, https://www.tribunnews.com/nasional/2022/06/18/prabowo-sempat-didukung-mayoritas-pemilih-nasdem-tapi-turun-signifikan-dalam-5-bulan-terakhir.