Liga Italia

AC Milan Buka Peluang Jual Rafael Leao Jika Dapat Tawaran yang Tepat, Real Madrid Merapat

Juara bertahan Liga Italia, AC Milan membuka peluang untuk menjual Rafael Leao di bursa transfer jika mendapat tawaran yang tepat.

Twitter / @acmilan
Penyerang AC Milan, Rafael Leao ketika menghadapi Udinese pada giornata 27 Liga Italia Serie A di Stadion San Siro, Sabtu (26/2/2022). Rafael Leao belakanga masuk menjadi salah satu incaran Real Madrid di bursa transfer. (Twitter / @acmilan) 

TRIBUNKALTARA.COM - Juara bertahan Liga Italia, AC Milan membuka peluang untuk menjual Rafael Leao di bursa transfer jika mendapat tawaran yang tepat.

Sebelumnya, Rafael Leao menyatakan ingin bertahan di AC Milan kendati ada klub besar yang menginginkan jasanya.

Salah satu yang paling berminat mendatangkan Rafael Leao dari AC Milan adalah Real Madrid.

Rencana Real Madrid mendatangkan Rafael Leao semakin kuat setelah gagal mendapatkan Kylian Mbappe dari PSG.

Dengan dana melimpah, Real Madrid percaya diri bisa membawa Rafael Leao ke Santiago Bernabeu.

Apalagi diketahui saat ini kondisi keuangan AC Milan belum sepenuhnya membaik.

Sehingga tawaran dari Real Madrid kemungkinan diterima AC Milan untuk memulihkan kas klub.

Peluang untuk mnjual Rafael Leao disuarakan Presiden AC Milan, Paolo Scaroni.

Situasi Rafael Leao di AC Milan saat ini memang tengah menjadi pantauan Real Madrid.

Rafael Leao memukau dengan catatan 11 gol dan 10 assist di Liga Italia pada musim 2021-2022.

Baca juga: Petinggi AC Milan Berselisih, Target Rossoneri Rekrut Pemain Elit ke San Siro Terkena Imbas

Sang penyerang sayap memegang peran krusial dalam kemenangan AC Milan di Liga Italia musim lalu.

Catatan tersebut jelas membuat Real Madrid tertarik merekrut Rafael Leao sebagai bagian tim masa depan mereka.

Ketertarikan Real Madrid tentu wajib diwaspadai oleh AC Milan yang harus mengubah timnya jika sang penyerang lepas.

Namun, Paolo Scaroni justru merasa tidak panik jika klubnya kehilangan Rafael Leao di masa depan.

"Saya sebenarnya tidak mengurusi masalah transfer dan tidak ingin terlibat di dalamnya," kata Scaroni seperti dilansir BolaSport.com dari Sky Sport Italia.

"Leao memang harta berharga AC Milan, tetapi kami selalu bisa menemukan pengganti bahkan untuk sosok yang tidak mungkin pergi," ujar Scaroni.

Lalu, Scaroni menunjukkan contoh kasus Simon Kjaer yang mengalami cedera ACL pada akhir tahun lalu.

Cedera tersebut memaksa Kjaer menepi selama setengah musim, tetapi AC Milan berhasil mengatasinya.

Lalu AC MilanĀ  memperkenalkan Pierre Kalulu yang berhasil menggantikan peran Kjaer dengan baik.

Baca juga: Ismael Bennacer Disasar Manchester United, AC Milan Panik Gelandang Andalannya Dibajak Setan Merah

"Mengingatnya kembali, kami senang bisa menemukan talenta baru di dalam tim," kata Scaroni menambahkan.

Belajar dari kasus tersebut, Scaroni yakin AC Milan selalu bisa untuk beradaptasi dengan kemungkinan terburuk.

Melepas Rafael Leao saat ia baru menjalani musim terbaik jelas keputusan yang berisiko.

Akan tetapi, AC Milan juga tidak akan berusaha keras menahan sang pemain jika memang ingin hengkang.

Real Madrid sendiri hingga saat ini belum berani mengambil langkah serius untuk mendekati Leao.

Ada beberapa kondisi yang harus dipenuhi oleh Real Madrid terlebih dahulu sebelum melanjutkan transfer ini.

Kedatangan Leao erat kaitannya dengan kepergian para pemain Real Madrid seperti Marco Asensio dan Dani Ceballos.

Keduanya masih terikat kontrak dengan klub berjuluk Los Blancos tersebut hingga 30 Juni 2023.

Jika keduanya tetap dipertahankan Real Madrid, kedatangan Rafael Leao pun bisa tertunda.

Baca juga: AC Milan Rumit, Renato Sanches Berpaling, Giliran Noa Lang tak Tertarik Gabung Rossoneri

Kesulitan beli pemain

Petinggi AC Milan dikabarkan terlibat perselisihan, hal itu membuat rencana Rossoneri merekrut pemain elit ke San Siro terkena imbas.

Perdebatan terjadi antara Direktur Teknis AC Milan, Paolo Maldini, dan pemilik klub Elliot Management.

Akibatnya, kerja sama Paolo Maldini dan rekannya Ricky Massara dengan AC Milan terancam tidak berlanjut.

Hingga saat ini, Maldini dan Massara dikabarkan belum meneken kontrak baru dengan AC Milan.

Padahal, kontrak keduanya akan segera habis pada 30 Juni 2022 mendatang bersama AC Milan.

Perselisihan di internal AC Milan itu dipicu kurangnya dukungan Elliot Management kepada tim untuk mendatangkan pemain.

Hingga saat ini, AC Milan belum juga mengumkan perekrutan amunisi baru.

Perselisihan itu membuat proyek I Rossoneri kemungkinan mandek lagi.

Kekesalan Paolo Maldini terhadap Elliot Management disebabkan gagalnya AC Milan mengamankan dua target musim panas mereka, yakni Renato Sanches dan Sven Botman.

Di bursa transfer, AC Milan gagal bersaing dengan klub lain untuk mendapatkan Renato Sanches dan Sven Botman.

Dilansir BolaSport.com dari Football Italia, AC Milan hanya menawarkan biaya pembelian sebesar 15 juta euro atau sekitar Rp234 miliar kepada LOSC Lille untuk Renato Sanches.

Padahal, Lille meminta harga dua kali lipat dari yang ditawarkan AC Milan, yakni sebesar 30 juta euro atau setara Rp468 miliar.

Elliott Management yang masih memegang kepemilikan AC Milan hingga September 2022 mendatang pun tidak mau menaikkan tawarannya.

Alhasil, Lille pun batal menjual Renato Sanches ke AC Milan dan akan menjalin kesepakatan dengan juara Liga Prancis, PSG.

PSG disebut mau membayar 30 juta euro untuk memboyong gelandang asal Portugal tersebut.

Kasus serupa juga dialami AC Milan saat hendak mendatangkan Sven Botman dari Lille.

Baca juga: Keasyikan Buru Pemain Jelang Liga Italia, AC Milan Tak Sadar Gelandang Andalannya Dirayu Man United

Elliott Management tidak mau memenuhi klausul rilis yang ditetapkan oleh Lille untuk Sven Botman.

Akhirnya, bek asal Belanda itu dikabarkan batal ke AC Milan dan telah melakukan negosiasi dengan klub Liga Inggris, Newcastle United.

Kegagalan AC Milan untuk memboyong Renato Sanches dan Sven Botman kabarnya membuat Paolo Maldini kurang senang.

Ketegangan antara Maldini dengan pihak Elliott Management pun dikabarkan meningkat.

Apa yang dialami Maldini ini sebenarnya pernah dia sampaikan sebelumnya.

Eks kapten AC Milan itu berharap timnya mau untuk berinvestasi lebih, jelang musim 2022-2023.

Bahkan, Paolo Maldini memberikan peringatan keras kalau AC Milan tidak akan mampu bersaing di papan atas jika tidak mau berinvestasi lebih.

"Yang kami butuhkan sekarang adalah klub yang ingin membuka era baru," ucap Maldini seperti dikutip BolaSport.com dari La Gazzetta dello Sport.

"Dengan visi strategis, Milan musim depan bisa bersaing dengan klub-klub terbesar."

"Namun, jika kami memilih visi untuk mempertahankan level kami saat ini.

"Tanpa investasi, tanpa ide yang layak untuk Milan, kami akan tetap berada di antara enam atau tujuh tim teratas di Italia.

"Berharap untuk mungkin memenangkan Scudetto lagi dan lolos ke Liga Champions."

"Inilah saatnya pemilik, Elliott atau siapa pun yang bisa datang, perlu menyadari proyek tiga tahun ini selesai.

"Dan mencari tahu strategi apa yang mereka inginkan untuk masa depan."

"Dengan dua atau tiga pemain penting, dan konsolidasi para pemain yang kami miliki, kami dapat bersaing untuk sesuatu yang lebih besar di Liga Champions," tutur Maldini melanjutkan.

Maldini sendiri menjadi sosok penting di balik kebangkitan AC Milan pada musim 2021-2022.

Strategi penjualan dan pembelian pemain yang tepat dari Maldini membuat AC Milan berhasil merengkuh scudetto.

Jika Maldini benar-benar pergi, bukan tidak mungkin proyek AC Milan untuk kembali menjadi tim kuat di Eropa akan mandek dalam beberapa tahun lagi.

(*)

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved